FUNGSI PERENCANAAN
V.
PERENCANAAN
Setiap organisasi, baik yang berorientasi
bisnis maupun organisasi yang tergolong nir laba jelas memerlukan
perencanaan, karena pada dasarnya perencanaan berkenaan dengan hasil (apa yang
harus dikerjakan) dan sarana (bagaimana cara melakukannya). Perencanaan
merupakan proses yang mencakup: mendifinisikan sasaran organisasi, menetapkan
strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran itu, dan menyususn serangkaian
rencana yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan pekerjaan
organisasi.
Perencanaan dapat formal dan dapat pula
informal, semua manajer melakukan perencanaan, namun perencanaan tsb
mungkin tidak formal, yaitu bila tidak ada apapunyang ditulis dan tidak ada
(kalau ada hanya sedikit) penympaian sasaran kepada orang lain di organisasi
yang bersangkutan. Jenis perencanaan yang demikian ini banyak dilakukan pada
perusahaan-perusahaan kecil. Perencanaan informal bersifat umum dan tidak
mempunyai kelanjutan. Sementara itu pada perencanaan formal, kita mendifinisikan
sasaran tertentu yangmencakup periode ber-tahun2, dan sasaran tsb ditulis serta
disampaikan kepada para anggota organisasi. Akhirnya ada program tindakan
tertentu untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, artinya para manajer
dengan jelas mendifinisikan jalan yang ingin mereka tempuh untuk membawa
organisasi dan berbagai unit kerja tsb dari tempatnya sekarang ketempat yang
dikehendaki.
Perencanaan menghasilkan usaha yang
terkoordinasi sekaligus memberi arah kepada para manajer dan non manajer.
Pada saat karyawan mengetahui kemana arah organisasi atau sub organisasi atau
unit pekerjaan tertentu dan apa yang harus mereka sumbangkan untuk mencapai
sasaran tsb., mereka dapat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka,
bekerjasama satu sama lain dan melakukan berbagai hal untuk mencapai sasaran
tsb. Tanpa perencanaan, berbagai departemen dan individu mungkin bekerja
dengan tujuan saling bertentangan, sehingga menghambat organisasi untuk
bergerak secara efisien menuju sasarannya. Perencanaan juga mengurangi ketidakpastian
dengan mendorong para manajer untuk melihat kedepan, menantisipasi
perubahan, mempertimbangkan dampak perubahan dan menyususn tanggapan
yang tepat.
Perencanaan juga memperjelas akibat dan
berbagai tindakan yang mungkindilakukan oleh para manajer dalam rangka
menanggapi perubahan, walaupun perencanaan tidak dapat menghapus perubahan
.Para manajer membuat rencana supaya dapat mengantisipasi perubahan dan membuat
tanggapan yang paling efektif terhadap perubahan itu. Perencanaan mempunyai
bentuk-bentuk:
1. Sasaran
Perusahaan memiliki sasaran atau tujuan
yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu, misalnya akan mengadakan
penguranagn biaya produksi sebanyak 6% dalam waktu dua tahun atau mengurangi
kerusakan barang sebanyak 8% dan sebagainya, jadi semua kegiatan akan diarahkan
pada sasaran ini.
2. Kebijakan:
Hal ini merupakan petunjuk umum bagi
perusahaan, tanpa merugikan berbagai pihak, misalnya perancang pakaian adalah
hanya membuat atau merancang pakaian berselera tinggi dengan bahan pilihan.
3. Strategi:
Program yang luas untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan yaitu bagaimana perusahaan akan melaksanakan misinya.
Suatu strategi akan menetapkan arah yang terjadi dari berbagai tujuan dan
membimbing penggunaan sumber daya yang diperlukan, ketepatan waktu pelaksanaan
adalah masalah yang perlu diperhatikan dalam strategi ini.
4. Prosedur:
Rangkaian tindakan yang akan dijalankan
untuk memper mudah pelaksanaan kegiatan perusahaan.
5. Aturan:
Bagian dari prosedur dan merupakan
tindakan yang spesifik. Beberapa aturan yang sejenis dapat dikelompokan menjadi
suatu prosedur.
6. Program:
Kombinasi antara kebijakan, prosedur,
aturan dan pemberian tugas disertai dengan anggaran.
Perencanaan disini meliputi :
1.
Jenis dan Jumlah Produk
Menentukan jenis dan jumlah produk yang
akan dibuat agar tepat dalam hal kualitas, manfaat dan kuantitasnya agar dapat
dicapai keuntungan maksimal.
2.
Jumlah Dana yang Dibutuhkan
Menetapkan jumlah dana yang diperlukan
untuk modal kerja maupun modal tetap. Apakah akan dipenuhi dengan modal sendiri
atau dengan pinjaman.
3.
Jumlah Karyawan/pekerja
Menetapkan jumlah pekerja yang akan
ditarik dan diperkerjakan dalam perusahaan
Beberapa manfaat perencanaan adalah:
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan
perubahanperubahan lingkungan
2.
Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran
operasi lebih jelas
3. Dapat mengukur berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan,
sehingga mempermudah pengawasan
4.
Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5.
Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara
berbagai bagian organisasi
6.
Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih
mudah dipahami
7. Membantu
memperkirakan peluang dimasa mendatang dengan meminimumkan resiko
8. Dapat Dijadikan
pedoman sebagai standar untuk mengurangi ketidakpastian perubahan di masa
mendatang.
VI.
PERENCANAAN STRATEGIS
Perencanaan strategis yaitu bagian dari rencana global yang lebih terperinci.
Dimana dengan menyusun kerangka kerja yang akan dilakukan untuk mencapai
rencana global, dimensi waktunya adalah jangka panjang. Dalam pencapaiannya
dilakukan dengan sistem prioritas, yakni mana yang akan dicapai terlebih
dahulu. Perencanaan strategis juga merupakan proses prencanaan jangka panjang
yang tersusun dan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama. Tiga alasan penggunaan perencanaan strategis ini yaitu:
1.
Memberikan kerangka dasar bagi
perencanaan lainnya yang akan dilakukan
2.
Mempermudah pemahaman bentuk-bentuk
perencanaan lainnya.
3.
Titik permulaan pemahaman dan penilaian
kegiatan manajer dan organisasi
sifat-sifat perencanaan strategis
menurut James A.F. Stoner:
1.
Menyangkut Persoalan Dasar.
Memberikan jawaban atas pertanyaan: “Di
bidang apa kita bergerak, dan di bidang apa seharusnya kita bergerak?” “Siapa
pembeli kita dan siapa seharusnya mereka?”
2.
Rancangan yang Terperinci
Memberikan kerangka untuk perencanaan
yang lebih terperinci dan untuk pengambilan keputusan manajerial sehari-hari.
Dalam menghadapi persoalan sehari-hari seorang manajer dapat bertanya, “Mana dari
kemungkinan-kemungkinan ini yang paling sesuai dengan strategi kita?”
3.
Jangka Panjang
Menyangkut kurun waktu yang lebih
panjang dibandingkan perencanaan lainnya.
4.
Kesatuan Keputusan
Memberikan rasa bersatu dan momentum
bagi tindakan dan keputusan organisasi dalam suatu kurun waktu tertentu.
5.
Kegiatan Tingkat Puncak
Merupakan kegiatan tingkat puncak dalam
arti manajemen puncak harus secara aktif dilibatkan. Ini disebabkan karena,
pertama, hanya manajemen puncaklah yang mempunyai saluran memperoleh informasi
yang diperlukan agar ada keterlibatan juga di tingkat yang lebih rendah.
II.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERENCANAAN STRATEGIS
Faktor – faktor Yang mempengaruhi semakin pentingnya
Perencanaan Strategis dalam suatu perusahaan diantaranya yaitu:
1. Peningkatan perubahan teknologi
Perubahan teknologi mendesak
perusahaan-perusahaan untuk mencari kesempatan baru secara aktif, jadi tidak
hanya bertahan dalam persaingan saja.
2. Semakin rumitnya tugas manajerial
Para manajer dapat
berantisipasi pada masalah dan kesempatan yang muncul.
3. Lingkungan ekstrenal yang semakin kompleks
Perencanaan strategis sangat
bemanfaat untuk menghadapi pengaruh lingkungan dari luar peusahaan yang semakin
rumit sehingga perusahaan dapat mengambil
posisi yang tepat.
4. Lamanya pengaruh keputusan terhadap dampaknya
Semakin panjang jangka waktu antara keputusan dengan
dampaknya dimasa yang akan datang, memelukan suatu perencanaan yang masak untuk
mengambil keputusan.
III.
LANGKAH-LANGKAH
PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS
Adapun langkah – langkah dalam menyusun suatu
perencanaan strategis ini yaitu:
1. Penentuan
Tujuan
Manajer atas memilih tujuan strategis.
Pemilihan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut manajer, disamping
kekuatan dan kelemahan organisasi. Sedangkan tujuan itu mencakup pernyataan
umum tentang, misi, maksud dan tujuan organisasi.
2. Analisa
Lingkungan
Tujuan yang dipilih harus disesuaikan
faktor-faktor yang membatasi yaitu faktor ekstern. Oleh karena itu dibutuhkan
analisa faktor ekstern dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan perusahaan).
3. Menetapkan
Ukuran
Tujuan
spesifik dengan ukuran tertentu dapat :
a.
Memudahkan cara mencapai
b.
Menjadi pendorong efektif
c.
Membantu manajemen bawah menyusun rencana
d.
Memudahkan pengukuran keberhasilan dan kegagalan
4. Membuat
Rencana Unit
Setelah manajer atas secara tentatif
merumuskan tujuan umum jangka panjang, maka manajer bawah menentukan tujuan
unit untuk menyumbangkan tercapainya tujuan umum.
5. Pembandingkan
Rencana Unit dengan Rencana Strategis
Apabila ada perbedaan atau
ketidakcocokan antara rencana/tujuan unit dengan tujuan dan rencana strategis.
6. Menutup Perbedaan
Apabila ada perbedaan antara tujuan
unit dengan tujuan strategis harus diadakan penyesuaian.
7. Memilih
Alternatif
Manajer mengadakan inventarisasi
berbagai alternatif yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan, dan kemudian
memilih salah satu alternatif yang terbaik.
8. Implementasi
Rencana
Alternatif yang terbaik akan menjadi
rencana-rencana dan harus dirumuskan dengan jelas dan diperinci menjadi rencana
kegiatan operasional untuk dilaksanakan.
9. Mengukur dan
Mengawasi Kemajuan
Untuk itu diperlukan:
a. Standar sebagai tolok ukur untuk
mengetahui kemajuan.
b. Umpan balik dari pelaksana untuk
mengetahui hasil-hasilnya.
c. Berdasar standar melakukan penilaian
terhadap hasil-hasil yang dicapai.
d. Melakukan koreksi jika terjadi
penyimpangan.
IV.
HAMBATAN DALAM
PERENCANAAN
Dalam menyusun perencanaan, tentu saja
banyak kendala dan hambatan yang dihadapi perusahaan, diantaranya yaitu:
1.
Pihak Manajer:
Hal ini
timbul karena manajer enggan menetapkan sasaran. Keengganan ini disebabkan
karena:
a.
Takut resiko
b.
Kurang
pengetahuan
c.
Kurang
memahami linkungan
d.
Kurang
percaya diri
2.
Pihak
Pelaksana:
pihak
pelaksana/pekerja sering merasa enggan untuk menerima perubahan dalam
perencanaan, hal ini disebebakan karena:
a.
Perubahan
dianggap mengurangi kebebasan
b.
Perubahan
tidak memberikan keuntungan langsung
Sumarni Murti & Suprihanto John, 2014, Pengantar Bisnis (Dasar-Dsar Ekonomi Perusahaan), liberty Yogyakarta
0 comments:
Posting Komentar