I. PENGERTIAN RASIO KEUANGAN
Rasio adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antar suatu unsur
dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan media
yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu
perusahaan. Menurut Harahap (2002:105) bahwa: ”Laporan keuangan menggambarkan
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau
jangka waktu tertentu”.
Sedangkan menurut Harahap (2002: 298), memberikan batasan sebagai
berikut: “Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan
dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan (berarti)”.
Dalam pembahasan ini digunakan analisis rasio keuangan dan
analisis trend untuk menilai kinerja perusahaan. Rasio-rasio tersebut
bermanfaat untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau kinerja
operasi. Analisis trend menggambarkan kecenderungan serta pola perubahan
tersebut yang pada gilirannya dapat menunjukkan analisis mengenai risiko
dan peluang bagi perusahaan yang sedang ditelaah.
Pengertian analisis rasio menurut kamus istilah keuangan dan investasi
adalah metode analisis yang digunakan dalam membuat penilaian kredit dan
investasi dan menggunakan hubungan antara angka-angka yang ditemukan dalam
laporan keuangan untuk menentukan nilai dan mengkaji risiko. Rasio-rasio
tersebut dibandingkan dengan rasio masa sebelumnya serta rasio perusahaan lain
agar dapat mengungkapkan kecenderungan dan mengidentifikasi
kejanggalan.
Djarwanto (1996:123) mengemukakan bahwa ”rasio dalam analisis laporan
keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan
unsur lainnya dalam laporan keuangan”.
Selanjutnya pengertian rasio keuangan seperti yang dijelaskan oleh
Horne (1997:133) adalah sebagai berikut : “untuk mengevaluasi kondisi keuangan
dan kinerja perusahaan, analis keuangan harus melakukan pemeriksaan terhadap
kesehatan keuangan perusahaan”. Alat yang bisa digunakan dalam pemerikasaan ini
adalah rasio keuangan atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan dengan
jalan membagi suatu data dengan data lainnya.
Berdasarkan beberapa pengertian analisis rasio tersebut di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa analisis rasio merupakan salah satu metode analisis
untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dengan menggunakan
perhitungan-perhitungan rasio atas dasar kuantitatif, yang menunjukkan hubungan
antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan adalah alat yang
digunakan untuk mengukur kelemahan dan kekuatan yang dihadapi oleh perusahaan
di bidang keuangan, dengan membandingkan angka-agka yang satu dengan angka yang
lainnya dari suatu laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan
laba/rugi.
Dalam hal ini, neraca menggambarkan posisi aktiva, utang dan modal
sendiri perusahaan, sedangkan laporan laba/rugi memberikan gambaran mengenai
pendapatan dan semua biaya serta laba yang terjadi pada suatu periode tertentu.
Rasio-rasio keuangan ini dikelompokkan ke dalam 5 (lima) kelompok
dasar, yaitu likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas dan penilaian
pasar. Ada pula yang
mengelompokkan rasio-rasio keuangan kedalam empat golongan, antara lain:
1. Rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
likuiditas perusahaan (current ratio, acid test ratio).
2. Rasio leverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (debt to total
assets ratio, net worth to debt ratio dan sebagainya).
3. Rasio aktivitas adalah
rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas
perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (inventory turnover, average
collection period, dan sebagainya).
4. Rasio profitabilitas
adalah rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan
keputusan-keputusan (profit margin on sales, return on total assets, return on
net worth dan sebagainya).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa peralatan
rasio keuangan yang sering digunakan oleh para analisis keuangan dalam
menganalisis keadaan keuangan suatu perusahaan, yaitu terdiri dari:
1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Leverage
3. Rasio Aktivitas
4. Rasio Profitabilitas
II. DASAR PEMBANDING ANGKA RASIO
Analisis laporan keuangan tidak akan
berarti apabila tidak ada pembandingnya. Data pembanding untuk rasio keuangan
mutlak ada sehingga dapat dilakukan perhitungan terhadap rasio yang dipilih.
Dengan adanya data pembanding, kita dapaat melihat perbedaan angka- angka yang
ditonjolkan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan dari periode sebelumnya.
Dengan kata lain, laporan keuangan tersebut memiliki makna tertentu jika
dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Menurut Bambang Riyanto (2001;329),
analisis rasio keuangan dapat dilakukan dengan dua macam cara pembandingan
yaitu:
1. Membandingkan rasio sekarang dengan
rasio – rasio dari waktu – waktu yang lalu atau dengan rasio – rasio yang di
perkirakan untuk waktu – waktu yang akan datang.
2. Membandingkan rasio – rasio dari suatu
perusahaan dengan rasio – rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau
industri untuk waktu yang sama. Dengan demikian manfaat suatu angka rasio
sepenuhnya tergantung kepada kemampuan/kecerdasan penganalisis data
menginterpretasikan data yang bersangkutan.
III. LAPORAN KEUANGAN
Telah dijelaskan bahwa laporan
keuangan dapat dijadikan media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi
kesehatan perusahaan, dimana laporan keuangan tersebut terdiri dari neraca,
perhitungan rugi laba, ikhtisar laba ditahan dan laporan posisi keuangan. Biasanya laporan keuangan dibuat per periode. Adapun laporan keuangan
lebih luas dilakukan satu tahun sekali.
Laporan
keuangan yang lengkap terdiri atas 5 komponen diantaranya adalah laporan laba
rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan.
1. Laporan
Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi, adalah laporan
keuangan yang menyajikan detail atau rincian pendapatan yang diperoleh dan
beban yang terjadi selama satu periode akuntansi di suatu perusahaan atau
mengetahui apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian pada periode
tersebut.
2. Laporan
Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal, adalah laporan
keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal suatu perusahaan
yang terjadi selama satu periode akuntansi, berfungsi untuk mengetahui apakah modal
perusahaan bertambah atau berkurang.
3. Neraca
(Balance Sheet)
Neraca, adalah laporan keuangan yang
menunjukkan jumlah harta, utang, dan modal dari sebuah perusahaan selama satu
periode akuntansi di perusahaan tersebut.
4. Laporan
Arus Kas (Cash Flow)
Laporan arus kas, adalah laporan
keuangan yang digunakan untuk mengetahui arus kas masuk dan kas keluar, dan
juga melihat pengaruhnya terhadap saldo kas akhir periode. Arus kas masuk
seperti pendapatan atau pinjaman dari pihak lain sedangkan arus kas keluar seperti
biaya-biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan.
5. Catatan
atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan, adalah
laporan keuangan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan lain yang
disajikan. Laporan ini memberikan informasi atau penjelasan secara rinci atau
detail yang dianggap perlu terhadap laporan keuangan yang ada. Tujuannya agar
pengguna laporan keuangan menjadi jelas dengan data yang disajikan.
Perusahaan
dianjurkan untuk menyajikan laporan keuangan yang menjelaskan karakteristik utama
yang mempengaruhi kinerja keuangan, posisi keuangan perusahaan dan kondisi
ketidakpastian
IV.
FUNGSI
RASIO KEUANGAN
Analisis rasio keuangan terutama
bertujuan untuk mendapat gambaran tentang baik buruknya keadaan keuangan suatu
perusahaan pada saat dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut manajemen
akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Informasi tersebut dapat membantu manajer dalam memahami apa yang perlu
dilakukan perusahan selain itu manajer dapat membuat keputusan-keputusan
penting di masa yang akan datang.
Analisis rasio keuangan tidak
hanya penting bagi pihak manajemen tetapi penting juga bagi pihak ekstern
perusahaan. Bagi pihak ekstern, analisis rasio keuangan penting untuk
memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan. Dengan
mengetahui perkembangan keuangan perusahaan tersebut mereka dapat memutuskan
apakah akan tetap menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut atau tidak.
Dengan kata lain, rasio keuangan memilki fungsi yaitu:
1. Dapat
Mengetahui Kinerja Perusahaan
Dengan menggunakan rasio keuangan, pebisnis atau
pelaku usaha dapat mengetahui apakah bisnis/usahanya mengalami peningkatan atau
penurunan kinerja dengan cara membandingkan rasio – rasio keuangan perusahaan
dari tahun sebelumnya.
2. Membantu
Manajemen Perencanaan di Masa Mendatang
Dengan adanya perhitungan dan analisis rasio keuangan
perusahaannya dapat membantu menajemen memahami kinerja perusahaannya sehingga
dapat dijadikan acuan oleh manajemen untuk mengambil keputusan atau kebijakan
perusahaan untuk memperbaiki atau meningkatan kinerja perusahaan dimasa yang
akan datang, seperti :
A. Rasio Likuiditas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya (kurang dari satu tahun). Menurut
Munawir (2004), rasio likuiditas dapat dibagi menjadi tiga:
- Current Ratio (CR)
yaitu perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar
- Quick Ratio (QR)
yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan terhadap hutang lancar.
- Working Capital to Total Asset (WCTA)
yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar terhadap jumlah
aktiva.
B. Rasio Solvabilitas/Leverage
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjangnya. Jadi rasio ini digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva peruahaan dibiayai dengan utang. Yang berarti
berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dengan aktivanya.
Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio ini
menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya apabila
sekiranya perusahaan tersebut dilikuidasi. Bebeapa pembanding yang digunakan
dalam rasio ini adalah:
- Debt Ratio (DR)
yaitu perbandingan antara total hutang dengan total asset.
- Debt to Equity Ratio (DER)
yaitu perbandingan antara jumlah hutang lancar dan hutang jangka panjang
terhadap modal sendiri.
- Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER)
yaitu perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
- Times Interest Earned (TIE)
yaitu perbandingan antara pendapatan sebelum pajak (earning before tax, selanjutnya disebut
EBIT) terhadap bunga hutang jangka panjang.
- Current Liability to Inventory (CLI)
yaitu perbandingan antara hutang lancar terhadap persediaan.
- Operating Income to Total
Liability (OITL) yaitu perbandingan antara laba
operasi sebelum bunga dan pajak (hasil pengurangan dari penjualan bersih
dikurangi harga pokok penjualan dan biaya operasi) terhadap total hutang.
C. Rasio Aktivitas
Menurut Ang (1997) rasio ini menunjukkan kemampuan
serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau
perputaran (turnover)
dari aktiva-aktiva. Rasio aktivitas dapat diproksikan dengan:
- Total Asset Turnover (TAT)
yaitu perbandingan antara penjualan bersih dengan jumlah aktiva.
- Inventory Turnover (IT)
yaitu perbandingan antara harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata.
- Average Collection Period (ACP)
yaitu perbandingan antara piutang rata-rata dikalikan 360 dibanding dengan
penjualan kredit.
- Working Capital Turnover (WCT)
yaitu perbandingan antara penjualan bersih terhadap modal kerja.
D. Rasio Rentabilitas /
Profitabilitas
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (1994), rasio
profitabilitas/rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan
dalam menggunakan aktivanya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan yang
berhasil diciptakan. Rasio profitabilitas dapat diproksikan dengan:
- Net Profit Margin (NPM)
yaitu perbandingan antara laba bersih setelah pajak (NIAT) terhadap total
penjualannya.
- Gross Profit Margin (GPM)
yaitu perbandingan antara laba kotor terhadap penjualan bersih.
- Return on Asset (ROA)
yaitu perbandingan antara laba setelah pajak dengan jumlah aktiva.
- Return on Equity (ROE)
yaitu perbandingan antara laba setelah pajak terhadap modal sendiri.
V.
KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN RASIO KEUANGAN
Analisis rasio ini memiliki
keuanggulan dibanding teknik analisis lainnya. Keuanggulan tersebut seperti
diuraikan oleh Sofyan Syafii Harahap (1998 : 298) antara lain :
1. Rasio
merupakan angka-angka dan ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
2. Merupakan
pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan
yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui
posisi perusahaan di tengah industri lain
4. Sangat
bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan
model prediksi.
5. Menstandarisir
ukuran perusahaan
6. Lebih
mudah memperbandingkan perusahaandengan perusahaan lain atau melihat
perkembangan perusahaan secara periodic atau time series.
7. Lebih
mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.
Disamping keunggulan yang
dimiliki analisis rasio ini, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan
yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya.
Adapun keterbatasan analisis rasio menurut Sofyan Syofii Harahap (1998 : 298)
ini antara lain :
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang
tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya
2. Keterbatasan yang dimiliki laporan
keuangan juga menjadi keterbatasan analisis ini seperti :
A.
Bahan perhitungan rasio atau laporan
keuangan itu banyak mengandung taksiran yang dapat dinilai biasa atau objektif.
B. Nilai yang terkandung dalam laporan
keuangan dari rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar.
C.
Klasifikasi dalam laporan keuangan
bisa berdampak pada angka rasio.
D. Metode pencatatan yang tergambar dalam
standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak
tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.
4.
Jika data yang tersedia tidak sinkron
maka akan kesulitan dalam menghitung rasio.
5. Jika dua atau lebih perusahaan
dibandingkan teknik dan metode yang digunakan berbeda maka perbandingan dapat
menimbulkan kesalahan.
Rasio keuangan merupakan alat
yang sangat berguna, namun mempunyai beberapa keterbatasan dan harus digunakan
dengan hati-hati. Rasio-rasio tersebut terbentuk dari penfsiran dengan cara
menggabungkan beberapa rasio yang ada menjadi suatu model peramalan yang berarti
yaitu model yang disebut analisis diskriminan. Analisis diskriminan ini
menghasilkan suatu index yang memungkinkan penggolongan suatu observasi ke
dalam satu kelompok yang telah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga dengan
model ini dapat diukur prospek sutu perusahaan.
VI.
HUBUNGAN
ANTAR BERBAGAI RASIO
Seperti yang dijelaskan sebelumnya,
rasio laporan keuangan memiliki hubungan tersendiri antar rasio. Hubungan ini
bisa merupakan hubungan rasio antara laporan keuangan yang satu dengan yang
lain atau hubungan dalam komponen dalam satu laporan keuangan. Hubungan
tersebut dapat bersifat positif maupun negatif tergantung rasio
keuangannya. Sebagai contoh hubungan
antar berbagai rasio keuangan yaitu:
1. Hubungan antara rentabilitas ekonomi
dengan rentabilitas modal sendiri
2. Hubungan antar rasio utang dengan
rentabilitas modal sendiri
Misalnya hubungan antara rentabilitas
ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri bersifat positif. Semakin besar
rentabilitas ekonomi, akan berakibat besar pula rentabilitas modal sendiri.
Tentu saja dengan asumsi faktor-faktor lain tidak berubah seperti bunga dan
pajak. Kemudian dapat dikatakan pula bahwa hubungan rentabilitas ekonomi dengan
rentabilitas modal sendiri pada berbagai tingkat pengguna modal asing cukup
berpengaruh. Misalnya semakin tinggi rentabilitas ekonomi (bunga tetap), pengguna
modal asing yang lebih besar akan berpengaruh terhadap rentabilitas modal
sendiri. Atau dapat pula dikatakan bahwa bertambahnya pengguna modal asing yang
lebih besar akan mempengaruhi rentabilitas modal sendiri, demikian pula
sebaliknya. Berbeda dengan hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan
rentabilitas modal sendiri yang selalu bersifat positif, Hubungan antara rasio
utang dengan rentabilitas modal sendiri. Hubungan kedua rasio ini dapat
bersifat positif dan bersifat negatif atau bahkan tidak berpengaruh sama sekali.
Dalam praktiknya rentabilitas modal sendiri, selain dipengaruhi rentabilitas
ekonomi, juga di penagruhi rasio utang.
Pengaruh positif memiliki arti semakin
besar rasio utang, besar pula rasio modal sendiri. Dengan catatan kalau rentabilitas
ekonomi (8%) lebih besar dari tingkat bunga (7%). Pengaruh negatifnya adalah
kalau rentabilitas ekonomi lebih kecil dari tingkat bunga, rasio utang
bertambah besar dan rasio modal sendiri menjadi kecil.
Prof. Dr. Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan ?Perusahaan, 1995, UGM Jogjakarta
http://pengusahamuslim.com/4396-seberapa-penting-rasio-keuangan-dalam-bisnis.html
http://www.ilmuekonomi.net/2016/03/pengertian-macam-macam-rasio-laporan-keuangan-perusahaan-beserta-rumusnya-lengkap.html
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.htmlhttps://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-keuangan-manajemen-keuangan/analisis-rasio-keuangan-perusahaan/analisis-rasio-keuangan-likuiditas-liquidity-ratio
0 comments:
Posting Komentar