.

.

.

.

.

.

.

.

MENGHITUNG RASIO KEUANGAN SOLVABILITAS (LEVERAGE)

 


SOLVABILITAS (LEVERAGE)
 
 
 
I.          RASIO SOLVABILITAS (LEVERAGE)
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
Share:

MENGHITUNG RASIO KEUANGAN LIKUIDITAS (Pt 2)

 


MENINGKATKAN RASIO LIKUIDITAS PERUSAHAAN

 
 

5.      Meningkatkan Rasio Likuiditas
Tingkat likuiditas dapat dipertinggi dengan beberapa cara, yaitu:
Share:

MENGHITUNG RASIO KEUANGAN LIKUIDITAS (Pt 1)

 


MENGHITUNG RASIO KEUANGAN
 

I.          MACAM-MACAM RASIO KEUANGAN
Rasio keuangan menjelaskan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dalam
Share:

RASIO KEUANGAN




RASIO KEUANGAN


I. PENGERTIAN RASIO KEUANGAN
Rasio adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antar suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan.
Share:

MODAL KERJA (Part II)

 


JENIS & PERPUTARAN MODAL KERJA



IV.       JENIS-JENIS MODAL KERJA
Kebutuhan modal kerja dari waktu ke waktu dalam satu periode belum tentu sama, hal ini disebabkan oleh
Share:

MODAL KERJA (Part I)



MODAL KERJA
 

I.       PENGERTIAN MODAL KERJA

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasionalnya sehari-hari.
Share:

MODAL DALAM PERUSAHAAN


MODAL
 
 
I.       PENGERTIAN MODAL
Inti dasar dari suatu perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya adalah dengan adanya modal.
Share:

FUNGSI KEUANGAN





FUNGSI KEUANGAN

1.      PENGERTIAN
Funsi keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian sumber – sumber dana yang dibutuhkan bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperoleh nyaitu. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baiksumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan itu sendiri. Sumber dana internitu sendiri adalah merupakan dana yang telah dihasilkan oleh bagian pemasaran sebagai akibat dari transaksi penjualan yang telah dilakukan dalam proses pemasaran. Sedangkan sumber dana ekstern adalah berasal dari masyarakat umumyang dalam hal ini berupa pembelian saham oleh masyarakat kepada saham-sahamyang telah dikeluarkan atau diemisi oleh perusahaan tersebut. Perusahaan yangtelah mengeluarkan sahamnya dan menjualnya kepada masyarakat umum sering disebut perusahaan yang “Go Public”. Sumber dana ekstern yang lain dapat berupakredit dari bank atau pun kredit atau utang dari perusahaan lain baik utangdagang yang bersifat jangka pendek maupun utang obligasi serta hipotek yangberjangka waktu panjang. Dalam hal ini kredit jangka panjang ini perusahaan mengeluarkan surat pernyataan utang kepada pihak lain baik dari bank maupun orang atau perusahaan lain atas sejumlah uang tertentu untuk jangka waktu tertentu serta dengan tingkat bunga tertentu pula.
Sumber dana yang berasal dari kredit memerlukan beban financial tertentu yang berupa beban yang besar tetap pada tiap bulan atau tahun yaitu yang berupabeban bunga terhadap kreditnya itu. Dengan ditentukan besarnya bunga terhadap kreditnya maka perusahaan memiliki beban tetap sebesar persentase bunga kredit tersebut dikalikan dengan nilai nominal kreditnya. Lain halnya dengan sumberdana yang berasal dari penjualan saham. Modal saham yang dimiliki oleh perusahaan sebagai hasil emisinya itu akan membawa konsekwensi financial yangberupa beban pembayaran deviden kepada para pemegang sahamnya itu. Oleh karenaiti, pada umumnya sumber dana jangka pendek itu juga dipergunakan untuk membelanjai kebutuhan-kebutuhan yang bersifat jangka pendek pula. Selanjutnya sumberdana jangka panjang seperti utang jangka panjang, modal saham serta sumber dana intern dari laba usaha dapat digunakan untuk membelanjai kebutuhan jangkapanjang.
Setelah sumber dana dapat diperoleh, maka tugas selanjutnya dari bagian keuangan adalah untuk mengatur penggunaan bagi dana yang telah diperoleh baikdari sumber intern maupun ekstern tersebut. Dana yang telah diperoleh itu dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhannya. Penggunaan sumber dana adalah merupakan persoalan sisi debit dari neraca.Sedangkan pencarian sumber dana merupakan persoalan mengenai sisi kredit darineraca. Sisi debet neraca adalah berupa aktiva sedangkan sisi kredit dari neraca berupa pasiva.
Agar dana dalam perusahaan dapat dipenuhi secara cukuo maka sisi lain dituntut adanya pengelolaan dan penentuan secara tepat terhadap sumber-sumber dana. Tepat dalam artian jumlah maupun kualitas (tepat waktu tinggi rendahnya biaya yang ditanggung). Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat ditentukan atau dipilih apakah sumber dana dari modal asing (jangka panjang atau jangka panjang) atau sumber dari modal sendiri. Jadi pada hakekatnya fungsi manajer keuangan dalah menyeimbangkan kebutuhan dana dalam operasi perusahaan dengan tersedianya dana dengan berbagai sumber dana dan yang dimaksud manajer keuangan bisa diartikan manajer perushaaan yang bertanggungjawab atas pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan. Dengan demikian manajer keuangan bertanggungajwab atas kelancaran aliran kas masuk ke dalam perusahaan untuk membiayaai investasi dan operasi perusahaan serta aliran kas ke luar dari perusahaan yaitu berupa pembayaran deviden kepada pemilik perusahaan dan pembayaran kembali hutang.

2.      PENGERTIAN PEMBELANJAAN PERUSAHAAN
Pembelanjaan perusahaan diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut seefisien mungkin (Bambang Riyanto, 1995)
Dalam hal ini manajer keuangan perusahaan harus dapat melaksanakan efisiensi baik dalam fungsi pengalokasian dana maupun fungsi pemenuhan kebutuhan dana. Dengan demikian manajer keuangan harus dapat memilih beberapa alternatif investasi yang menguntungkan perusahaan (alokasi dana).
1.             Pembelanjaan Aktif
Merupakan upaya untuk menyerahkan dana kepada debitur atau menanamkannya dalam surat-surat berharga secara efisien. Arti sempit Adalah bagaimana menggunakan dan mengalokasikan dana yang telah diperoleh tersebut dengan cara yang paling efisien
2.             Pembelanjaan Pasif
Merupakan aktivitas perusahaan dalam mencari sumber dana di mana dana yang akan diperoleh tersebut dipilih yang syarat-syaratnya paling menguntungkan. Pembelanjaan pasif , dibagi menjadi:
-  kuantitatif (jumlah), penentuan besar atau jumlah modal yang akan dibutuhkan.
-  kualitatif (macam), penentuan jenis/macam modal yang akan digunakan.

3.      PENGERTIAN MODAL
Modal usaha adalah segala seuatu yang pertama kali dikeluarkan digunakan untuk membiayai pendirian perusahaan (pra-investasi), mulai dari persiapan yang diperlukan sampai perusahaan tersebut berdiri (memiliki badan usaha). Contoh biaya awal yang harus dikeluarkan adalah biaya survei lapangan, biaya pembuatan studi kelayakan, izin-izin, dan biaya pra-investasi lainnya. Modal dapat dibagi menjadi dua jenis:
1.      Modal Aktif: Modal Konkrit, yaitu kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Terdapat dalam neraca sebelah debet. terdapat 2 jenis modal aktif: Aktiva Lancar dan Aktiva tetap. Berdasarkan fungsi bekerjanya modal aktif dapat
dibedakan menjadi: Modal Kerja (Working Capital Assets) – Aktiva Lancar dan Modal Tetap (Fixed Capital Assets) – Aktiva Tetap. Perimbangan kedua aktiva tersebut akan
menentukan “Struktur Kekayaan. Aktiva Lancar adalah aktiva yang habis dalam satu kali perputaran dalam proses produksi, biasanya kurang dari satu tahun. Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat diuangkan dalam waktu yang pendek
2.      Modal Pasif: Modal Abstrak- Modal Finansiil, yaitu sumber-sumber dari mana dana diperoleh. Terdapat dalam Neraca sebelah kredit. Terdapat 2 jenis modal pasif yaitu: Modal asing dan Modal sendiri. Struktur kekayaan adalah perimbangan (dalam artian absolut maupun relatif) antara Aktiva Lancar dengan Aktiva Tetap.Struktur Finansiil mencerminkan cara bagai mana kekayaan/aktiva perusahaan dibelanjai. Struktur finansiil juga merupakan perimbangan (dalam artian absolut maupun relatif) antara Modal Asing dengan Modal Sendiri

4.      RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN
Untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah ratio. Laporan Keuangan dibuat agar dapat digunakan suatu kegunaan yang penting adalah dalam menganalisis kesehatan ekonomi perusahaan. Menurut Kown ( 2004 ; 107 ) : “ Hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio keuangan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan”.
analisa Laporan Keuangan menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angka–angka dalam laporan keuangan dan trend angka –angka dalam beberapa periode, satu tujuan dari analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang.
Menurut Van Horne ( 2005 : 234) : “Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri”.
Meskipun analisis rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, terdapat juga unsur keterbatasan informasi yang membutuhkan kehati – hatian dalam mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut.
Menurut Kown (2004: 108) : Rasio keuangan setidaknya dapat memberikan jawaban atas empat pertanyaan yaitu :
1.      Bagaimana Likuiditas Perusahaan
2.      Apakah Manajemen efektif menghasilkan laba operasi atas aktiva
3.      Bagaimana perusahaan didanai
4.      Apakah pemegang saham biasa mendapatkan tingkat pengembalian yang cukup.
Hal ini disebabkan sulitnya mendapatkan rata – rata pembanding yang tepat bagi perusahaan yang mengoperasikan beberapa divisi yang berbeda pada industri yang berlainan. Sebagai salah satu bentuk informasi yang relevan dan kegunaanya yang efektif dalam menganalisa rasio dalam pengambilan keputusan. Dalam melakukan analisa, penganalisa dapat menggunakan dua macam perbandingan yaitu :
1.       Membandingkan rasio sekarang dengan rasio – rasio yang lalu atau dengan rasio – rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.
2.       Membandingkan rasio perusahaan dengan rasio –rasio yang sejenis dengan perusahaan lain yang sejenis, dan pada waktu yang sama.
Rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas ( Leverage ), dan Rasio Rentabilitas.
1.       Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek (short time debt) Menurut Van Horne :”Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada pada 100%”. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :
a.       Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki
b.      Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid
c.       Cash Ratio ( Rasio Lambat)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
2.       Ratio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah :
a.       Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya.
b.      Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang terhadap Total Aktiva )
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
3.       Ratio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
a.       Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
b.      Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
c.       Earning Power of Total investment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. . Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
d.      Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)
e.       Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen.


silahkan kliklink dibawah ini untuk mendownload slidenya
DOWNLOAD
Share:

FUNGSI PEMASARAN




FUNGSI PEMASARAN

1.        PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.

2.        KONSEP DALAM PEMASARAN
Pengertian konsep pemasaran merupakan filosofi yang harus ada dalam sebuah entitas dalam rangka menganalisa kebutuhan pelanggan (konsumen) kemudian membuat keputusan untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut dengan cara yang lebih baik dibandingkan dengan entitas lainnya (kompetitor).
Karena tidak bisa dipungkiri, bahwa di era teknologi dan komunikasi yang semakin pesat, persaingan antar perusahaan semakin ketat. Dan mereka yang bertahan adalah mereka yang berhasil mendapatkan kredibilitas serta kepercayaan di mata konsumen.
Sebuah konsep pemasaran yang baik, benar-benar harus melihat seperti apa kebutuhan konsumen. Dengan demikian, konsumen memiliki peran yang sangat penting untuk keberhasilan sebuah konsep pemasaran.
Ada lima konsep yang melandasi cara organisasi melakukan kegiatan pemasaran:
1.      Konsep Produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para manejer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara besar-besaran.
Mereka mengasumsikan bahwa konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang rendah. Orientasi itu dimaklumi di negara-negara berkembang, dimana konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk dari pada fiturnya. Orientasi itu juga berguna bila sebuah perusahaan yang ingin memperluas pasar. Konsep ini memiliki kelemahan yaitu produsen menjadi kurang ramah.
2.      Konsep Produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif. Para manajer di organisasi itu memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Mereka mengasumsikan bahwa para pembeli mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja. Akan tetapi, para manajer itu kadang-kadang terperangkap dalam kecintaan akan produk mereka dan tidak menyadari apa yang dibutuhkan oleh pasar.
3.      Konsep Penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produksi-produksi yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep itu mengasumsikan bahwa para konsumen umumnya menunjukkan kelembaman atau penolakan pembelian sehingga harus dibujik untuk membeli. Konsep itu juga mengasumsikan bhwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian. Kebanyakan perusahaan mempraktekkan konsep penjualan ketika mereka mempunyai kapasitas yang berlebih. Tujuan mereka adalah menjual apa yang dihasilkan mereka dan bukannya menghasilkan apa yang diinginkan pasar.
4.      Konsep Pemasaran adalah sebuah filosofi bisnis yang menantang tiga orientasi bisnis yang baru saja kita bahas. Konsep ini berkembang sejak tahun 1950 an. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Konsep pemasaran telah diekspresikan dalam banyak cara beraneka ragam:
”Penuhilah kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”
”Temukan keinginan dan penuhilah.”
”Cintailah pelanggan, bukan produk.”
”Lakukan dengan cara Anda.” (Burger King)
”Andalah sang bos.” (United Airlines)
“Utamakan orang-orang.” (British Airways)
“Bermitra untuk mendapatkan laba.” (Milliken & Company)
Theodore Levitt dari Harvard menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dan pemasaran:
Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai; pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya. Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan kemampuan menghasilkan laba.
5.      Konsep Pemasaran Masyarakat Konsep pemasaran masyarakat menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibanding pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen. Konsep ini menegaskan pentinya menghindari konflik yang destruktif di dalam masyarakat.

Perbedaan Konsep Penjualan, Konsep Pemasaran dan Konsep Pemasaran Baru
Konsep Penjualan
Konsep Pemasaran
Konsep Pemasaran Baru
Menitik beratkan pada produk serta keinginan penjual

Produsen membuat produk & mencari keuntungan dari penjualan produk melalui upaya promosi yg intensif




Intern, orientasinya ke dalam perusahaan

Menitik beratkan pada kebutuhan & keinginan konsumen

Produsen menentukan apa kebutuhan pembeli dan mencari keuntungan serta menyalurkan produk untuk memuaskan kebutuhan tersebut melalui pemasaran yg terpadu

Ekstern, orientasinya ke pasar

Menitik beratkan pada kepentingan lingkungan bisnis perusahaan

Produsen menentukan kebutuhan pembeli
& berupaya memuaskan kebutuhan tersebut dengan manajemen strategi



Disamping berorientasi ke pasar juga memperhatikan stakeholder profit

3.        VARIABEL MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN)
Pemasaran sebagai alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi kebutuhan konsumen agar konsumen menjadi mengenal kemudian menyenangi dan kemudian diharapkan ada transaksi pembelian dan di usahakan konsumen itu menjadi puas. Seorang pengusaha dapat pula mencantumkan harga yang rendah serta pemberian discount atau potongan harga, serta harga obral serta harga cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan harga semacam ini akan dapat menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut.
Marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekadar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan barbagai variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.
Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten, dan loyal dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target market) dalam jangka panjang. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat strategi acuan pemasaran (marketing mix), yang menetapkan komposisi terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Rangkaian unsur – unsur marketing Mix atau variabel marketing mix ini juga dikenal sebagai 4 P. 4 P yang merupakan unsur marketing mix adalah singkatan dari Product (produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi). Keempat unsur marketing mix inilah yang secara terus menerus digunakan sebagai kelengkapan dalam strategi pemasaran. Hal ini pula yang memungkinkan suatu perusahaan dapat berhasil dalam memasrkan produknya karena dapat memberikan produk yang tepat, harga yang layak, tempat yang terjangkau dan juga promosi yang efektif. Meski unsur marketing mix yang lebih populer adalah 4 hal, tapi baru – baru ini ada juga yang menambahkan dua lagi unsur marketing mix, yakni People atau orang dan Process atau proses pembuatan dan penyampaian produk. Berikut adalah penjelasan dari empat variabel atau unsur bauran pemasaran yang ada.

1.      Product (produk)

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar guna memuaskan kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Produk yang dimaksud bisa sangat luas, berupa barang, jasa, pengalaman, events, tempat, orang, kepemilikan, informasi, organisasi, dan juga ide. Pada dasarnya, konsumen membeli manfaat dan nilai dari suatu produk yang ditawarkan tersebut dan bukannya membeli barang atau jasanya. Karenanya, penting dalam sebuah bauran pemasaran untuk memahami penawaran produk yang didasarkan pada manfaatnya. Penawaran produk ini menurut Fandy Tjiptono (1997: 96) dapat dibedakan dalam lima tingkatan, yakni:
a.         Manfaaf inti (core benefit). Hal ini adalah tingkatan pertama atau merupakan tingkatan paling dasar dimana manfaat ini yang sesunguhkan inilah yang dicari oleh konsumen atau pelanggan ketika mereka membeli.
b.        Produk dasar (basic product). Produk dasar ini adalah tingkatan kedua dimana pemasar harus dapat mengubah manfaat inti ini menjadi produk dasar.
c.         Produk yang diharapkan (expected product). Produk yang diharapkan merupakan tingkatan ketiga dimana sebuah set atribut dankondisi yang biasanya diharapkan oleh pembeli.
d.        Produk dengan nilai tambah (augmented product). Produk dengan nilai tambah menjadi tingkatan keempat dimana pemasar dapat menyediakan sesuatunya yang melebihi dari harapan konsumen.
e.         Potensi produk (potential product) Tingkatan kelima ini adalah potensi produk dimana penyedia produk dan jasa dapat mencari sesuatu yang bisa melampaui semua harapan pelanggan dengan tujuan untuk menyenangkan pelanggan dan membedakan penawaran mereka dari para pesain lainnya.

2.      Price (Harga)

Price atau harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen agar bisa mendapatkan suatu produk yang diinginkannya. Harga ini juga jadi unsur terpenting dalam bauran pemasaran setelah produk. Selain itu, harga juga merupakan satu – satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan. Sedangkan unsur lainnya, lebih merupakan biaya saja. Keputusan mengenai harga ini dapat mencakup berbagai hal seperti tingkat harga, potongan harga, keringanan, periode pemasaran dan rencana iklan. Perusahaan harus dapat memutuskan harga yang tepat terhadap produknya yang juga harus didasarkan pada mutu produk tersebut.
Pengusaha perlu memikirkan tentang penetapan harga jual produknya secara tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para pembeli untuk membeli barang tersebut. Penetapan harga jual barang yang tepat tidak selalu berarti bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau serendah mungkin. Sering di jumpai bahwa apabila harga barang tertentu itu rendah maka banyak konsumen justru tidak senang karena dengan harga yang murah itu maka semua orang dapat memakai barang tersebut.
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan hal penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan.

3.      Place (Tempat)

Place atau tempat ini terkait dengan pola distribusi yang dilakukan untuk pemasaran. Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah seharusnya terdapat perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukannya. Hal yang penting untuk ditentukan adalah perantara dan saluran distribusinya. Perantara adalah hal yang paling penting dalam hal ini karena dalam segala hal, merekalah yang berhubungan dengan konsumen secara langsung. Selain itu, lokasi juga berpengaruh dalam hal saluran distribusi. Dimana lokasi ini sangat menentukan agar konsumen atau pelanggan bisa benar – benar mendapatkan produknya.


4.      Promosi

Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Adapun alat-alat yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan produknya pengusaha dapat memilih beberapa cara yaitu :
a.            Advertising (Periklanan)
Advertising merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Advertising ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis. Dengan membaca atau melihat advertensi itu diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk yang diadvertensikan tersebut. Oleh karena itu maka advertensi ini haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian para pembacanya.
b.            Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
c.            Personal selling (Penjualan pribadi)
Personal sellingmerupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Kontak langsung itu akan dapat mempengaruhi secara lebih intensif pada konsumennya karena dalam hal ini pengusaha dapat mengetahui keinginan dan selera konsumennya.
d.           Publisitas (publication)
Publisitas merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh pengusaha untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkannya. Cara ini dilakukan dengan cara memuat berita tentang produk atau perusahaan yang menghasilkan produk tersebut di mass media, misalnya saja berita di surat kabar, berita di radio atau televisi maupun majalah tertentu dan sebagainya. Dengan memuat berita itu maka para pembaca secara tidak sadar telah dipengaruhi oleh berita tersebut.



silahkan klik link dibawah ini untuk mendownload slidenya
DOWNLOAD 
Share:

PENGUNJUNG