PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Permintaan (demand) dan penawaran (supply) merupakan informasi
dasar perlu diketahui oleh para pelaku ekonomi guna menyusun strategi atau kiat
untuk perusahaannya.
Permintaan (demnad) adalah informasi penting yang
menggambarkan peluang pasar bagi produsen, smenetara bagi konsumen merupakan
informasi dasar mengenai perkiraan kencenderungan perubahan harga barang dan
jasa. Untuk pemerintah sangat penting untuk menyusun perencanaan ekonomi
nasional guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsi masyarakat.
Penawaran (supply) adalah informasi yang penting bagi pelaku
ekonomi guna menyusun strategi atau kiat mencapai tujuan bisnisnya. Informasi
mengenai penawaran menggambarkan peluang bagi konsumen untuk ememnuhi kebutuhan
konsumsinya. Bagi produsen merupakan informasi penting untuk tingkat persaingan
bisnis. Sedangkan untuk pemerintah merupakan informasi untuk menysusun
perencanaan ekonomi makro guna memajukan perekonomian nasionalnya.
Pemahaman mengenai teori permintaan dan penawaran ini sangat
penting sebagai dasar untuk memahami fenomena ekonomi baik secara mikro maupun
secara makro. Pengembangan bisnis, tidak saja memerlukan produksi, tetapi juga
adanya permintaan yang memadai dari konsumen. Permintaan yang memadai dari
onsumen, tidak hanya menyangkut jumlah penduduk yang mengkonsumsi barang dan
jasa tetapi yang strategis seperti menyangkut daya beli dari masyarakat
konsumen.
A. Permintaan (Demand)
I. Pengertian permintaan
Permintaan adalah jumlah (dan kualitas) barang dan jasa yang di
butuhkan oleh konsumen pada kondisi terentu. Permintaan ini biasanya
dilambangkan atau dinotasikan dengan Qd. Permintaan akan barang dan
jasa di artikan jumlah barang dan jasa diartikan jumlh barang dan jaasa yang
ingin didapatkan (secara ekonomis akan dibeli) oleh konsumen.
Berbagai kebutuhan dan keinginan konsumen biasanya ditunjukan
dalam bentuk barag (komoditas yang terlihat secara fisik), maupun jasa
(komoditas tidak terlihat secara fisik). Dari sisi permintaan atau kebutuhan
konsumen, barang dan jasa dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok sebagai
berikut:
a. Barang dan jasa normal (normal goods):
adalah barang dan jasa pemintaanya berhubungan lurus dengan
pendapatan (income) konsumen. Bila pendapatan konsumen meningkat, maka
prmintaan akan barang dan jasa yang bersangkutan juga meningkat dan sebaliknya.
b. Barang dan jasa inferior (inferior goods)
Adalah barang dan jasa yang permintaanya berhubungan terbalik
dengan pedapatan (income)konsumen. Bila pendapatan konsumen meningkat, maka
permintaan akan barang dan jasa yang bersangkutan menurun dan sebaliknya.
Conoh: bila pedapatan konsumen meningkat, maka keenderungan makan direstoran
besar (permintaan makan direstoran besar akan meningkat). Sebaliknya
kecendeungan makan di warung Tegal (permintaan makan di restoran kecil), akan
menurun, dengan demikian maka dapat dikatakan makan di warung Tegal, inferior
terhadap makan di restoran besar.
c. Barang dan jasa utama
Adalah barang dan jasa yang diminta oleh konsumen. Barang dan
jasa utama,dapat berupa barang normal,maupun barang normal maupun barang
inferior.
d. Barang dan jasa pengganti (subsitution goods)
Adalah barang dan jasa yang berfungsi sbagai barang pengganti
(subsitusi0 barang utamma. Atau lebih ringkasnya barang pengganti atau
subsitusi merupakan alternatif konsumsi bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumsinya. Misalnya, barang uama gula putih, maka barang
subsitusinya dapat berupa gula merah. Barang utama kopi, barang subsitusinya
berupa teh,atau jenis minuman lainya jasa utama transportasi darat,jasa
subsitusinya dapat berupa transportasi laut, atau transportasi udara. Permintaan
barang dan jasa pengganti ini berhubungan terbalik dengan permintaan barang
utamanya.bila permintaan barang dan jasa meningkat,maka permintaan akan barang
dan jasa penggantinya akan menurun,dan sebaliknya.
e. Barang dan jasa pelengkap (complement goods):
Adalah barang dan jasa yang berfungsi sebagai pelengkap barang
utama. Tanpa ada barang pelengkap ini barang utama tidak atau kurang optimal
fungsinya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Misalnya, barang
utama mobil, maka barang pelengkapnya, dapat berupa obat-obatan ataupun
alat-alat kedokteran.
f. Barang dan jasa publik (public goods)
Adalah barang dan jasa untuk mengonsumsinya yang bersifat non
rivalry (dapat dikonsumsi secara bersamaan, pada waktu yang sama, tanpa
Saling meniadakan) dan non exclusif (semua orang dapat memanfaatkanya,
tanpa harus membayar), seperti jalan raya, jembatan, terminal, pelabuhan, taman
kota, dan sarana publik lainya. Barang dan jasa publik ini penyediaanya
merupkan beban negara, yang di selenggarakan oleh peerintah. permintaan
akan barang dan jasa publik ini berhubungan lurus dengan tingkat kesejahteraan
masyarakat.
g. Barang dan jasa privat (privat goods)
Adalah barang dan jasa yang bersifat exclusif (tidak
semua orang dapat mengonsumsinya karena harus membayar sesuai dengan harga yang
berlaku). Dengan demikian, maka yang dapat mengonsumsi barang privat ini adalah
orang-orang yang mempunyai cukup pendapatan atau income saja. Permintaan
akan barang privat ini, sangat dipengaruhi oleh hukum ekonomi, khususnya
pendapatan, harga, dan jenis-jenis barang dan jasa di atas.
II. Permintaan pasar (market demand)
Permintaan pasar adalah jumlah barang yang diminta (mau
dan mampu dibeli) oleh konsumen di pasar pada kondisi tertentu. atau dapat juga
digambarkan sebagai hubungan antara berbagai tingkat pendapatan konsumen dengan
jumlah barang yang mau dan mampu dibeli, atau gambaran hubungan antara daftar
harga barang dan jasa dengan kemampuan konsumen untuk membeli barang dan jasa
yang bersangkutan. Permintaan ini dapat digambarkan dalam bentuk:
a. Kurva atau grafik:
menunjukan perkembangan (arah) permintaan barang dan jasa
menurut satuan waktu.
b. Tabel atau daftar:
menunjukan besarnya permintaan barang dan jasa menurut kelompok,
atau kriteria tertentu.
c. Fungsi:
menunjukan hubungan antara jumlah barang dan jasa yang di minta,
dengan faktor terkai, seperti pendapatan (income) konsumen, dan harga (price)
dari barang dan jasa tertentu.
III. Fungsi permintaan
dan faktor yang mempengaruhinya
Untuk memudahkan analisis fenomena ekonomi, digunakan pendekatan
fungsi, yang merupakan penyederhanaan dari model. Berkaitan dengan hal tersebut
maka untuk menganalisis permintaan juga digunakan fungsi peprmintaan, yang
merupakan gambar hubungan antara permintaan dengan faktor-faktor yang
memengaruhinya. Contoh:
Bila diamati dengan teliti,ternyata jumlah barang yang diminta
(dibeli)oleh konsumen (Qd), atau keputusan konsumen untuk membeli
sejumlah barang dan jasa, dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya:
a. Pendapatan atau income (I) Konsumen
Konsumen tidak mungkin dapat membeli barang dan jasa bila
pendapatan (income) nya tidak ada atau tidak memadai. Denga demikian,maka
perubahan permintaan akan barang dan jasa yang dikonsumsinya.
b. Harga (price, p) barang dan jasa
Pengertian harga di sini meliputi harga dari barang yang di
beli, atau (prie,p)harga dari barang penggantinya (price of substitution
product, Ps),dan harga dari barang pelengkap (price of complementary
product, Pc.
Konsumen akan membatasi jumlah barang yang dibeinya bila harga
barang dan jasa tertentu yang dia inginkan selalu terlalu tinggi, bahkan ada
kemungkinan konsumen tersebut akan memindahan konsumsi dan pembelianya, kepada
barang pengganti (barang substitusi) yang hargaya lebih murah, atau
kualiitasnya lebih baik. Bukan itu saja, harga diri barang lengkap (price of
complement product, Pc), juga akan memengaruhi keputusan seorang
konsumen untuk membeli atau tidak barang utamanya. Misalnya, seorang konsumen
akan membeli mobil apa yang akan di belinya, dia akan mempertimbangkan
bagaimana harga onderdilnya, bagaimana biaya perawatanya, bahkan juga
dipertimbangkan kecenderungan perubahan harga bahan bakar, dan ketersediaany.
Semua hal tersebut tentunya berkaitan dengan ketersediaanya. Semua hal tersebu
tentunya berkaitan dengan ketersediaan informasi, serta pengetahuan atau
pendidikan (eduction, E), Dari konsumen. Sehubungan dengan hal di atas, maka
keputusan seorang konsumen, untuk membeli atau tidak suatu jenis barang dan
jasa, rasionalnya juga dipengararuhi oleh pengetahuan, atau pendidikanya. Bila
pengetahuanya mengenai suatu barang mencukupi, apalagi dilatarbelakangi dengan
pendidikan yang relevan, maka kepuusan untuk mebeli atau tidak suatu barang dan
jasa yang akan cepa dilakukan.
c. Selera (taste, T) KONSUMEN
Selera atau cita-rasa konsuemen terhadap barang dan jasa (warna,
bau,rasa,modeL) Juga akan memenarugi besar kecilnya konsumsi dan permintaan
akan suatu barang dan jasa.
d. Agama (religion, R), konumen
Agama merupakan seperangkat nilai-nilai luhur yang dipercaya
oleh penganutnya (termasuk para konsumen), biasanya berisian perintah
dan larangan, termasuk untuk melakukan atau tidak melakukan,
mengonsumsi,atau idak mengonsumsi, juga merupakan faktor yang akan memengaruhi
tingkat konsumsi atau prmintaan akan barang dan jasa.
E. Budaya (culture, c) konsumen
Agak mirip dengan agama, budaya juga merupakan seperangkat nilai
dari kebiasaan konsumen dalam menjalankan kehidupan pribadi, maupun
kelompok.oleh karena budaya berisikan kebiasaan dan cara pandang mengenai
perilaku manusia,termasuk dalam berkomunikasi, maka budaya ini juga akan
memengaruhi tingkat konsumsi maupun permintaan konsumen akan barang dan jasa.
Oleh karena itu, pada dasanya fungsi permintaan akan barang dan
jasa dapat dirumuskan sbagai berikut:
Qd = F (I, P, Ps, T, C, E, R, dst)
Bila aktivitas produsen dalam memasarkan barang dan jasa yang di
produksinya dimasukan sebagai faktor yang memengaruhi permintaan, maka fungsi
permintaan akan barang dan jasa dapat dirumuskan sebagai berikut:
Qd = F (I, P,Ps, T, C, E, R, Markt, inf, ect)
Keterangan:
Qd : jumlah barang dan jasa yang
diminta oleh konsumen
I : Income atau pendapatan konsumen
P : price, atau harga barang dan jasa (harga barang
utama, pu, barang Pelegkap,
Pc yang ingin dibeli oleh konsumen
T : Taste, atau selera konsumen
C : culturt, atau budaya konsumen
R : Religion, atau agama konsumen
Market : aktivitas pemasaran (iklan, distribusi dan
promosi) produsen
Ect : dan seterusnya, atau faktor lainya,
seperti kondisi konsumen, issue, cuaca/iklim, musim,
dan sebagainya
Karena begitu banyak faktor yang memengaruhi permintaann, maka
untuk memudahkan analisis, perlu dicari faktor yang paling berpengaruh pada
permintaan barang dan jasa tersebut (Qd), digunakan prinsip ceteries
paribus, sehingga; fungsi permintaan dapat dirumuskan sebagai
berikut. Misalnya:
Qd =
F (I, P, Ps, Pc, T, C, E, R, MRKT, INF, dst). => Ceteris Paribus,
Qd
= F (Pendapatan, I)
Permintaan
barang dan jasa tergantung pada pendapatan (income) konsumen,
faktor-faktor lain, seperti harga (P), selera (T), Budaya (C), Dan lainya
dianggap tetap.
Qd
= F (I, P, Ps, Pc, T, C, E, R, MRKT, INF, dst). => Ceteris Paribus,
Qd
= F (Harga, P)
Permintaan
barang dan jasa tergantung pada Harga (P) barang dan jasa, faktor-faktor lain,
seperti pendapatan (income) konsumen, selera (T), Budaya (C), dan lainya
dianggap tetap.
IV. Hukum Permintaan
Istilah hukum perminaan yan dimaksudkan adalah hubungan sebab
akibat (kaualitas), antara permintaan akan barang dan jasa dengan faktor-faktor
yang memengaruhinya. Misalnya hubungan antara jumlah permintaan barang dan jasa
tersebut, atau hubungan antara jumlah barang dan jasa yang diminta dengan
tingkat pendapatan (income) konsumen, dan seterusnya.
a.
Bila Faktor yang Paling Berpengaruh adalah pendapatan (Income)
Qd
= f (I, P, Ps, T, C, E, R, dst), => Qd = f(I),
Permintaan akan barang dan jasa ditentukan oleh pendapatan (income),
faktor lain dianggap tetap. Dengan demikian, maka fungsi permintaan (demand
function)dapat dijelaskan sebagai berikut.
Fungsi permintaan adalah hubungan (gambara daftar) pendapatan
(income)konsumen dan jumlah barang dan jasa yang ingin dan mampu mereka beli.
Mengenai jenis barang dan jasa, yaitu barang normal dan barang
inferior, maka fungsi permintaan barang dan jasa menurut pendapatan (income)
ini ada dua bentuk, yaitu:
1.
Barang Normal Qd = f (I)
Barang normal adalah barang dan jasa yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan normal kehidupan konsumen. Dengan demikian, kelompok barang
dan jasa yang dikonsumsi oleh kebanyakan konsumen.
Hubungan antar pendapat atau income (I) dengan permintaan
(Qd), barang normal menunjukan korelasi positif (searah atau
berbanding lurus) antara pendapatan (income) dengan permintaan (demand) barang
normal. Semakin tinggi pendapatan (income), maka permintaan terhadap barang dan
jasa normal juga semakin tinggi. Hal ini dikenal juga dengan istilah perubahan
permintaan karena efek pendapatan.
2. Barang Inferior Qd = F(I)
Barang inferior adalah barang dan jasa yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan minimal, konsumen. Dengan demikian, kelompok barang
dan jasa yang dikonsumsi oleh kelompok konsumen dengan kelas yang lebih rendah
dibandingkan dengan barang normal. Misalnya untuk kebutuhan transportasi dapat
dengan kereta api, konsumen dapat memiih tiga jenis kelas penumpang,yaitu kelas
ekonomi, kelas bisnis ,dan kelas eksekutif. Dari ketiga jenis kelas penumpang
diatas, dapat diuraikan, kelas ekonomi, inferior terhadap kelas bisnis, dan
kelas bisnis inferior terhadap kelas eksekutif. Bila dilihat harga tiket atau
karcis angkutan kereta api di atas, maka akan terlihat kelas ekonomi yang
paling murah, setelah itu kelas bisnis lebih mahal, dan kelas eksekuif yang
paling mahal. Dengan demikian maka untuk memilih kelas angkutan tersebut
konsumen sangat dipengaruhi oleh pendapatan (income) nya.
Hubungan antara pendapatan (income, I) dengan permintaan
(demand, Qd), menunjukan korelasi negatif (berlawanan arah atau
berbanding terbalik) antara pendapatan (income) dengan permintaaan (demand)
barang inferior semakin meningkat pendapatan konsumen, maka permintaan terhadap
barang dan jasa inferior akan semakin rendah. Hal ini dikenal juga dengan
istilah perubahan permintaan karena efek pendapatan.
3. Barang mewah Qd = F(I)
Barang mewah adalah barang dan jasa yang sifatnya bukan untuk
memenuhi kebutuhan utama (primer) di mata konsumen, tetapi lebih berat pada
pemenuhan keinginan (wants) dari konsumen dan bersifat gengsi. Oleh karena itu,
konsumen yang mengonsumsi kelompok barang jenis ini, pada umumnya adalah kelompok
masyrakat dengan tingkat pendapatan (income) yang relatif tinggi. Dengan
demikia, maka hubunga antara pendapatan (income I) dengan permintaan (Qd),
kelompok barang mewah ini adalah sangat erat, dan menunjukan kolerasi positif
(searah atau berbanding lurus) antara pendapatan (income) dengan permintaan
(demand) barang mewah. Semakin meningkat pendapatan, maka permintaan terhadap
barang dan jasa mewah juga semakin tinggi, hanya saja perubahan permintaan
barang mewah tidak setinggi perubahan permintaan terhadap barang normal.
4. Barang yang tersediaya sangat terbatas dan spesifik (given)
Qd = f (I, O), di mana, I: adalah pendapatan
(income), O: lainya (other) untuk barang dan jasa yang bersifat given ini,
tentunya pilihan konsumen sangat terbatas. Artinya untuk dapat mengonsumsi
barang dan jasa tersebut, pengaruh pendapatan (income) konsumen pada permintaan
barang dan jasa given ini tidaklah seperti pengaruh pada ketiga jenis barang
dan jasa di atas. Karena untuk mendapatkan barang given ini, ada faktor lain (other)
yang lebih memengaruhi, khususnya ketersediaan barang dan jasa tersebut, atau
keharusan mengonsumsi barang dan jasa tertentu bagi konsumen dalam rangka
menjalani kehidupannya, misalnya untuk keperluan obat, keperluan beribadah
sesuai agamanya dan lain sebagainya.
b. Faktor yag berpengaruh adalah Harga (price)
Qd = f (I, P, Ps, T, Pc, C, E, R), Ceteris Paribus
=> Qd = f(P),
Permintaan aan barnag dan jasa ditentukan oleh harga, faktor
lain dianggap tetap. P => Qd => bila harga (P) berubah, maka
perintaan (Qd) juga berubah hanya perubahanny aberlawanan. Dengan demikian
maka fungsi permintaan dapat berentuk linear (variabel independentnya berangkat
satu) maupun non linear (variabel independentnya berpangkat lebih dari satu).
V. Kurva Permintaan
Kurva adalah gambraan atau lukisan dari fungsi, oleh karena itu
kurva permintaa adalah gambaran dari fungsi permintaan.
a. Bentuk Kurva Permintaan
seperti halnya fungsi permintaan yang dapat berbentuk garis
lurus (linear) ataupun bukan garis lurus (non Linear), maka kurva perintaan ini
juga dapat berbentuk garis lurus (linear) ataupun bukan garis lurus (non
Linear), seperti parabola, hyperbola, dan sebagianya.
Kurva garis lurus (linear) Kurva bukan garis lurus (non linear)
b. Sifat Atau Karakteristik Kurva Permintaan
Sifat atau karakteristik kurva permintaan mengikuti sifat atau
perilaku dari konsumen yang mengkonsumsi barang dan jasa yang bersangkutan,
serta asumsi dasar mengenai fungsi permintaan. Bila harga yang menentukan besar
kecilnya volume permintaan barang dan jasa maka sifat dari kurva permintaannya
adalah sbagai berikut.
1. Menurun
Artinya bentuk kurva menurun, tidak menaik, dan bagian yang di
arsir bukanla kurva permintaan, karena kurvanya meningkat.
2. Berpasangan
Atau hanya 1 (satu) harga (P) untuk 1 (satu) jumlah permintaan
(Qd), artinya hanya 1 (satu) harga (P) untuk 1 (satu) jumlah
permintaan (Qd) tertentu. Bagian kurva yang diarsir bukan kurva
permintaan, karena kurvanya meningkat tidak menurun, sehingga untuk harga pada
P1, yang beraku hanya permintaan Q1, bukan Q2
VI. GERAKAN SEPANJANG DAN PERGESERAN KURVA PERMINTAAN
Dengan menggunakan grafik permintaan, bagaimanakah cara
menunjukkan efek dari perubahan harga? Dan dengan menggunakan grafik yang sama,
bagaimana caranya menunjukkan efek dari perubahan faktor-faktor bukan harga
seperti pendapatan, cita rasa masyarakat, dan jumlah pendudduk? Hal ini dapat
dilakukan dengan menerangkan perubahan permintaan kepada dua pengertian gerakan
sepanjang kurva permintaan dan perpindahan kurva permintaan.
a. Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan
Perubahan sepanjang kurva berlaku apabila harga barang
yangdiminta menjadi makin tinggi atau makin menurun. Perhatikan dalam grafik.
misalkan DD adalah kurva permintaan pasar terhadap buku tulis dan pada
permulaannya harga adalah Rp. 3000 dan jumlah barang yang diminta adalah 600.
Keadaan ini ditunjukkan oleh titik R, dan seterusnya. Misalkan para produsen
buku tulis menurunkan harga penjualan menjadi Rp. 2000 per buku. Perubahan yang
terjadiditujukan dari titik R ke Titik S. Ini berarti penurunan harga buku dari
Rp. 3000 menjadi Rp. 2000 telah menambah jumlah yang diminta dari 600 ke 900
buku tulis. Kenaikan harga akan mengurangi jumlah yang diminta akibat dari
kenaikan harga juga dapat diikuti sepanjang kurva permintaan. Misalkan kenaikan
harga dari Rp. 3000 menjadi Rp. 4000. Ini berarti kedudukan dalam kurva DD
berubah dari R manjadi T, yang menggambarkan bahwa kenaikan harga itu telah
mengurangi jumlah barang yang diminta dari 600 ke 400 buku tulis.
b. Pergeseran Kurva Permintaan
Selain pergerakan, kurva permintaan juga bisa mengalami
pergeseran, baik ke kanan maupun ke kiri. Pergeseran ini terjadi karena
berubahnya jumlah produk yang diminta konsumen sebagai akibat dari berbagai
faktor kecuali faktor harga produk tersebut.
Jika dimisalkan pendapatan para pembeli mengalami kenaikan dan
faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan, kenaikan pendapatan ini akan
menaikan permintaan, yaitu pada setiap tingkat harga jumlah yang diminta
menjadi bertambah banyak. Keadaan ini ditujukan oleh perpindahan kurva
permintaan dari DD menjadi D1 D1
Titik A dan A1. Titik A menggambarkan bahwa pada
harga P, jumlah yang diminta adala Q1 sedangkan titik A1 menunjukan
bahwa pada harga P jumlah yang diminta adalah Q1. Dapat dilihat bahwa Q1
> Q & berarti kanaikan pendapatan menyebabkan pada harga P permintaan
berrtambah sebesar QQ1. Hal ini menunjukan bahwa pertambahan dalam
permintaan, sebaliknya pergeseran kurva permintaan ke sebelah kiri, misalnya
menjadi D2D2, berarti permintaan telah berkurang. Sebagai
akibat dari perubahan ini pada harga P, jumlah barang yang diminta adalah Q2,
keadaan ini ditujukan oleh titik A2.
Ilustrasi 1
Harga komputer Rp. 3.000.000 /unit. Di semester tsb komputer
tersebut terjual sebanyak 300 unit. Di semeter berikutnya harga komputer tsb
naik menjadi Rp. 3.500.000 /unit dan hanya laku terjual sebanyak 250 unit,
buatlah fungsi permintaannya:
Jawab:
Fungsi linear: Y = a +/- bX maka Qd = a – b
P → b < 0
Y = a + bX X = (X – X1) / (X2 – X1)
= (Y – Y1) / (Y2 – Y1)
Diketahui:
X1 = 300 Y1 = 3 X2
= 250 Y2 = 3,5,
Maka:
(X – 300) / (250 – 300) = (Y – 3) / (3,5
– 3)
(X – 300) / (-50) = (Y – 3) / (0,5)
0,5 (X – 300) = (-50) (Y – 3)
(X – 300) = (-100) (Y – 3)
X – 300 = -100Y + 300
100Y = -X + 300 + 300
Fungsi permintaan Y = 6 – 0,01X → Qd
= 6 – 0,01P
Ilustrasi 2:
Bila fungsi permintaan suatu barang adalah: 5Qd = 14
– 2P
1. Berapa permintaa bila harga (P) barang = 1
2. Bagaimana Permintaan bila harga naik menjadi P = 8
Jawab:
1. P = 1, => 5Qd = 14 – 2P => 5Qd
= 14 – 2 ( 1) => Qd = 2,4
2. P = 8 => 5Qd = 14 – 2P => 5Qd
= 14 – 2 ( 8) => 5Qd = -8 (diluar fungsi permitaan)
B. Menggunakan grafik
P
|
Q
|
1
|
2,4
|
2
|
2
|
3
|
1,6
|
4
|
1,2
|
5
|
0,8
|
6
|
0,4
|
7
|
0
|
Ilustrasi 3:
Bila fungsi permintaan suatu barang adalah: Qd = -3P2
– P + 100
1. Tentukan batas harga barang yang berlaku
2. Kapan barang tersebut menjadi barang bebas
Jawab:
P
|
Q
|
-3
|
76
|
-2
|
90
|
-1
|
98
|
0
|
100
|
1
|
96
|
2
|
86
|
3
|
70
|
4
|
48
|
5
|
20
|
6
|
-14
|
1. Batas harga (P) yang berlaku 0 < P < 5
2. Barang bebas harga 0 < P < 2
B. Penawaran
I. Pengertian
Penawaran
Penawaran adalah jumlah (dan kualitas) barang dan jasa yang akan
dijual oleh produsen, pada kondisi tertentu. Penawaran ini biasanya
dilambangkan dengan Qs. Dengan emikian penawaran (supply) akan barang dan jasa
diartikan jumlah barang dan ajasa yang ingin dijual (secara bisnis,
menguntungkan) oleh produsen.
II. Penawaran Pasar (Market
Supply)
Adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia dan akan dijual oleh
para produsen di asar pada kondisi tertentu. Atau dapat digambarka sebagai
hubungan antara daftar harga jual barang dan jasa dengan kemauan dan kesediaan
para produsen untuk menjual barang dan jasa yang bersangkutan. Penawaran ini
dapat digambarkan dalam bentuk:
a. Kurva atau grafik:
menunjukan perkembangan (arah) penawaran barang dan jasa menurut
satuan waktu.
b. Tabel atau daftar:
menunjukan besarnya volume (kuantitas) penawaran barang dan jasa
menurut kelompok, atau kriteria tertentu.
c. Fungsi:
menunjukan hubungan antara jumlah barang dan jasa yang di tawarkan
produsen (untuk dijual), dengan faktor terkait, seperti harga dari barang dan
jasa yang bersangkutan, maupun biaya untuk memproduksi barang dan jasa
tersebut.
III. Fungsi Penwaran
dan Faktor yang Mempengaruhinya
Untuk memudahkan analisis fenomena ekonomi, digunakan pendekatan
fungsi, yang merupakan penyederhanaan dari model. Berkaitan dengan hal tersebut
maka untuk menganalisis penawaran juga digunakan fungsi penawaran, yang
merupakan gambar hubungan antara penawaran dengan faktor-faktor yang
memengaruhinya.
Bila diamati dengan teliti,ternyata jumlah barang yang ditawarkan
(untuk dijual)oleh produsen (Qs), atau keputusan produsen untuk menjual
sejumlah barang dan jasa, dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya:
1. Harga Jual (P) barang dan jasa
Produsen ditak akan menjual barang dan jasa bila harganya (P)
tidak memadai atau tidak menghasilkan laba. Dengan demikian maka perubahan
harga jual (P) barang dan ajasa akan mengubah jumlah penawaran (Qs)
barang dan jasa yang bersangkutan oleh produsen. Oleh karena itu, maka makin
tinggi harga (P) produsen cenderung menawarkan (Qs) barang dan jasa
lebih bayak lagi, karena makin besar laba yang akan diperolehnya dan
sebaliknya.
2. Biaya (cost) dari barang yag ditawarkan
Biaya produksi dan pengadaan barang dan jasa yang akan
ditawarkan oleh produsen akan mempengaruhi besar kecilnya laba yang didapat
oleh produsen. Makin tinggi biaya (cost), makin kecil laba yang didapat, begitu
juga sebaliknya. Bila biaya meningkat, produsen cederung mengurangi
penawarannya (Qs) karena labanya berkurang.
3. Bahan baku dan teknologi (RM & Tek)
Makin mudah akses kepada bahan baku dan eknologi, produsen
cenderung meneiakan barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak.
4. Faktor lainnya
Faktor lainnya yang mempengaruhi penawaran (supply) barnag dan
jasa oleh produsen, antara lain: tingkat persaingan, tersedia atau tidaknya
barang substitusi, kecenderungan harga barang pelengkap dan sebagainya. Oleh
karena itu maka fungsi penawaran aan barang dan jasa daat dirumuskan sebaga
berikut:
Qs = f ( P, Cost, RM, Tek, O, dst)
IV. Hukum Penawaran
a. Faktor yag berpengaruh adalah Harga (price)
Qs = f ( P, Cost, RM, Tek, O, dst) => Qs
= f (P)
Penawaran barang dan jasa ditentukan oleh harga (P), (ceteris
paribus faktor lain dianggap tetap) => P => Qs Bila harga (P)
berubah, maka penawaran (Qs) juga berubah, dengan arah perubahan
yang yang sama. Dengan demikian dapat dirumuskan, Qs = f (P)
b. Bila Faktor yang Paling Berpengaruh adalah Biaya
Qs = f ( P, Cost, RM, Tek, O, dst) => Qs
= f (Cost)
Penawaran barang dan jasa ditentukan oleh biaya (cost), (ceteris
paribus faktor lain dianggap tetap) => cost => Qs Bila biaya
(cost) berubah, maka penawaran (Qs) juga berubah, dengan arah
perubahan yang berlawanan. Maka fungsi penawaran ini dapat berbentuk linier
(variabel independenya berpangkat satu) maupun non linear (variabel
independenya berpangkat lebih dari satu.)
V. Kurva Penawaran
(supply curved)
Kurva adalah gambraan atau lukisan dari fungsi, oleh karena itu
kurva penawaran adalah gambaran dari fungsi penawaran.
a. Bentuk Kurva Penawaran
seperti halnya kurva permintaan yang dapat berbentuk garis lurus
(linear) ataupun bukan garis lurus (non Linear), maka kurva penawaran ini juga
dapat berbentuk garis lurus (linear) ataupun bukan garis lurus (non Linear),
seperti parabola, hyperbola, dan sebagianya
b. Sifat Atau Karakteristik Kurva Penawaran
Sifat atau karakteristik kurva permintaan mengikuti sifat atau
perilaku dari konsumen yang mengkonsumsi barang dan jasa yang bersangkutan,
serta asumsi dasar mengenai fungsi penawaran.
Bila penwaran adalah fungsi dari harga Qs = f (P)
Bila harga (P) yang menentukan besar kecilnya volume permintaan
(Qd) barang dan jasa maka sifat dari kurva penawarannya adalah
sbagai berikut.
1. Menaik
Artinya bentuk kurva meningkat, tidak mungikn menurun
Bagian kurva yang diarsir bukanlah kurva penawaran karena kurva
menurun, tidak meningkat.
2. Berpasangan
Berpasangan Atau hanya 1 (satu) harga (P) untuk 1 (satu) jumlah penawaran
(Qs), artinya hanya 1 (satu) harga (P) untuk 1 (satu) jumlah penawaran
(Qs) tertentu. Bagian kurva yang diarsir bukan kurva penawaran,
karena kurvanya menurun tidak meningkat, sehingga untuk harga pada P1,
yang beraku hanya permintaan Q1, bukan Q2
VI. GERAKAN SEPANJANG DAN PERGESERAN KURVA PENAWARAN
a. Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran
Seperti halnya dengan analisis permintaaan, penawaran juga perlu
dibedakan antara pengertian gerakan sepanjang kurva penawaran dan pergeseran
kurva permintaan yaitu Perubahan harga menimbulkan gerakan sepanjang kurva
penawaran.
a. Pergeseran Sepanjang Kurva Penawaran
Sedangkan perubahan faktor-faktor lain diluar harga menimbulkan pergeseran
kurva tersebut. Grafik di bawah ini dimislakan pada mulanya kurva
penawaran adalah SS. Titik A menggambarkan bahwa pada waktu harga adalah P
jumlah barang yang ditawarkan adalah Q. Sekiranya harga turun menjadi P1 hubungan
diantara harga dan jumlah ditawarkan pindah ke titik B. Ini berrati sekarang
jumlah yang ditawarkan hanyalah sebanyak Q1. Perubahan ini
menggambarkan gerakan sepanjang
kurva penawaran.
Pergeseran dari SS mnjadi S1 S1 atau S2 S2 menggambarkan
perubahan. Gambar di bawah ini menunjukkan pergeseran kurva penawaran
dari SS menjadi S1 S1 menyebakan jumlah yang
ditawarkan bertambah dari Q menjadi Q2 walaupun harga tetap sebesar P. Keadaan
seperti ini ditunjukkan oleh titik A1. Pergeseran SS menjadi S2 S2mengambarakan
pengurangan.
Ilustrasi 4
Bila pada harga Rp. 3 juta per unit produsen komputer mau
menjual 300 unit, dan pada saa harga naik menjadi Rp 3,5 juta/unit produsen mau
menjual 450 unit. Bagaimana fungsi penawarannya
Jawab:
Fungsi linear: Y = a +/- bX maka Qs = a + b
P → b < 0
Y = a + bX X = (X – X1) / (X2 – X1)
= (Y – Y1) / (Y2 – Y1)
Diketahui:
X1 = 300 Y1 = 3 X2
= 450 Y2 = 3,5,
Maka:
(X – 300) / (450 – 300) = (Y – 3) / (3,5 – 3)
(X – 300) / (150) = (Y – 3) / (0,5)
0,5 (X – 300) = (150) (Y – 3)
(X – 300) = (300) (Y – 3)
X – 300 = 300Y - 900
300Y = X – 300 + 900
300Y = X + 600
Y = 0,0033X + 2
Fungsi penawaranya Y = 2 + 0,0033X → Qs
= 2 + 0,0033P
Ilustrasi 5
Bila Fungsi Penawaran suatu barang diketahui 5Qs =
10P – 3
1. Berapa Penawaran bila harga Rp. 2
2. Bagaimana Penawaran bila harga turun Rp. 0,2
Jawab:
1. P = 2, => 5Qs = 10P – 3 => 5Qd
= 10(2) – 3 => Qd = 3,4
2. P = 0,2 => 5Qs = 10P – 3 => 5Qd
= 10(0,2) – 3 => Qd = -0,2 (diluar fungsi penawaran)
P
|
Q
|
0,2
|
-0,2
|
1
|
1,4
|
2
|
3,4
|
3
|
5,4
|
4
|
7,4
|
Ilustrasi 6
Bila Fungsi Penawaran suatu barang mengikuti fungsi parabola
Qs = -0,5P2 + 6P – 10
1. Tentukan batas harga barang yang berlaku
2. Kapan barang tersebut menjadi barang bebas
Jawab:
P
|
0,5P2 + 6P -
10
|
-2
|
-24
|
-1
|
-16,5
|
0
|
-10
|
1
|
-4,5
|
2
|
0
|
3
|
3,5
|
4
|
6
|
5
|
7,5
|
6
|
8
|
7
|
7,5
|
8
|
6
|
9
|
3,5
|
10
|
0
|
11
|
-4,5
|
Batas harga (P) yang berlaku 2 < P < 9
C. Keseimbangan
Permintaan Dan Penawaran
Informasi mengenai keseimbangan dantara permintaan dan penawaran
penting diketahui oleh pelaku bisnis. Informasi ini dapat dijadikan dasar untuk
membuat keputusan, baik bagi produsen maupun konsumen serta pmerintah guna
menjaga kepentingan masyarakat secara luas
I. Pengertian
Keseimbangan Permintaan dan Penawaran
Keseimbangan permintaan dan penawaran adalah dengan adanya
kesepakatan antara konsumen dengan produsen atas barang dan jasa yang diperjual
belikan, dengan demikian kedua belah ihak akan bertransaksi menyepakati harga
dan jumlah barang dan jasa yang dtransaksikan tersebut. Keseimbangan ini
disebut juga dengan istilah keseimbangan pasar.
II. Syarat
Keseimbangan
Keseimbangan terjadi bila ada kesepakatan antara konsumen yang
membutuhkan barang dan jasa dengan produsen yang menjual barang dan jasa
tersebut, maka syarat keseimbangan pasar dapat diketahui secara matematis,
dimana atara konsumen dan produsen sepakat mengenai jumlah (Q) maupun harga (P)
barang dan jasa yang ditransaksikan, maka secara matematis harga (P) dann
jumlah (Q) menurut konsumen (fungsi perintaan ) dan produsen (fungsi penawaran)
adalah sama => Qd = Qs
Ilustrasi 7
Bila Fungsi Penawaran suatu barang diketahui P = ½ Qs
+ 2, sedangkan fungsi permintaannya P = - Qd + 5
Bagaimana keseimbangan pasarnya
Jawab:
½ Qs + 2 = - Qd + 5 P = -Q + 5
3/2 Q = 3 P = -2 + 5 = 3
Q = 2
Q
|
P = 0,5 Q + 2
|
P = -Q + 5
|
-2
|
1
|
7
|
-1
|
1,5
|
6
|
0
|
2
|
5
|
1
|
2,5
|
4
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3,5
|
2
|
4
|
4
|
1
|
5
|
4,5
|
0
|
D. Pengaruh Pajak
Pungutan pajak oleh pemerintah kepada masyarakat, baik produsen
maupun konsumen, akan berpengaruh kepada jumlah permintaan maupun penawaran
barang dan jasa di masyarakat. Hal tersebut pada akhirnya tentu berpengaruh
pula pada keseimbangan pasar.
Pajak disini adalah sejumlah uang yang ditarik oleh negara
(diwakili pemerintah) untuk setiap transaksi – unit barang yang dijual, atau
lebih dikenal dengan pajak pertambahn nilai, PPN. Akibat pajak ini tentu
penerimaan atau penghasilan produsen akan berkurang. Namun biasanya produsen
tidak mau penghasilannya berkurang. Oleh karena itu, biasanya produsen
membebankannya kepada konsumen dengan acra menaikan harga jual, akibatnya
fungsi permintaan tetap, sedangkan fungsi penawaran berubah.
Dengan adanya pajak oleh negara, maka harga barang sebelum pajak
sebesar P, naik menjadi Pt, setelah dikenakan pajak. Perubahan itu
juga terjadi pada jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen ke konsumen.
Sebelum dikenakan pajak jumlah barang dan jasa yang ditawarkan adalah sebesar Qs,
setelah dikenakan pajak harga jual meningkat dari P menjadi Pt.
Jumlah barang yang ditawarkan menurun menajdi Qst
P : harga barang dan jasa sebelum pajak
Pt = P + t : harga barang dan jasa setelah
dikenakan pajak
Qs : jumlah barang dan jasa yg
ditawarkan sebelum pajak
Qs = f (P)
Qst : jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan setelah dikenakan
pajak Qst = f (Pt), atau Qst = f (P) + t
Ilustrasi 8
Bila diketahui fungsi permintaan P = 50 - 2Qd dan
fungsi penawaran
P = -30 + 2Qs. Barang tersebut dikenakan pajak
sebesar Rp. 10 per unit.
Tentukan titik keseimbangan yang baru setelah pajak:
Jawab:
Penawaran setelah pajak P = -30 + 2Qs +
10
P = -20 + 2Qs
Permintaan tetap P = 50 - 2Qd
Keseimbangan setelah pajak:
50 - 2Qs = -20 + 2Qs
Q = 17,5
P = 50 – 2(17,5)
= 15
Ilustrasi 9
Diketahui fungsi Permintaan P = 30 - 11Qd dan fungsi
penawaran P = 1 + Qs Pajak yang ditetapkan pemerintah sebesaar Rp. 3
1) Tentukan keseimbangan pasar sebelum pajak
2) Tentukan keseimbangan pasar setelah pajak
3) Pajak yg diterima pemerintah
4) Pajak yang diterima konsumen
5) Pajak yang diterima produsen
Jawab:
1) Kes sblm pajak:
30 - 11Qd = 1 + Qs
12Q = 29
Q = 2,24 P = 1+2,24 = 3,42
Kes sblm pajak (2,24 : 3,42)
2) Kes
stlh pajak
P = 1 + Qs + 3 4 + Qs = 30 -
11Qd
P = 4 + Qs Q
= 2,17
P = 2,17 + 4 = 6,17
Kes stlh pajak (2,17 : 6,17)
3) Pajak yg
diterima Pemerintah
T0 = t x QE
= 3 x 2,17
= 6,51
Pajak yang diterima pemerintah sebesar Rp. 6,51
4) Pajak ditanggung konsumen
TK = (PE – PSE) QE
= (6,17 – 3,42) 2,17
= 5,98
Pajak yang ditanggung konsumen sebesar Rp. 5,98
5) Pajak dibayar produsen
TP = T0 - TK
= 6,51 – 5,98
= 0,53
Pajak yang dibayarkan oleh produsen sebesar Rp. 0,53
Henry Faizal Noor; "Ekonomi Manajerial"
0 comments:
Posting Komentar