KONSEP
DAN PENGERTIAN MANAJERIAL
I. Konsep Manajerial dan Pengertian Manajerial
Manajerial kata yang sering menjadi bahasan sehari-hari terutama
bila membicarakan suatu masalah.
Berkaitan dengan hal tersebut perlu dilihat
konsep dan pengertian berikut.
1. Konsep
manajerial
Manajerial berarti pengelolaan sesuatu dengan baik. Secara
konsep, manajerial berarti bagaimana membuat suatu keputusan (proses), dan
menjalankan (implementasi) suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dengan demikian, maka manajerial digunakan dalam setiap aspek kehidupan atau
kegiatan manusia, baik itu berkaitan dengan masalah bisnis, maupun di luar
bisnis.
2. Pengertian
Manajerial
Dalam pengertian sehari-hari, manajerial diartikan cara terbaik
dalam menyelesaikan suatu masalah. Manajerial juga dapat diartikan, sebagai
mencari solusi atau alternatif terbaik untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya
bagaimana suatu perusahaan mengelola usahanya, sehingga menjadi perusahaan yang
mempunyai peroduk terbaik, daya saing terbaik, sehingga menjadi perusahaan
unggulan. Bagaimana suatu institusi mengelola pekerjaan atau kegiatannya
sehingga dapat reputasi terbaik, di mata pihak-pihak yang berkepentingan atau
para stakeholdernya. Sehingga dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsanya.
Dengan demikian, maka pengertian manajerial ini hampir mirip
dengan pengertian profesional. Hanya saja profesional biasanya pada bidang
tertentu (lebih sempit), sedangkan cakupan menajerial lebih umum (luas).
II. Konsep dan Pengertian Ekonomi Manajerial
1.
Konsep Ekonomi Manajerial
Secara konsep ekonomi manajerial adalah pengelolaan ekonomi,
atau usaha secara sistematika dalam kebutuhan dan keinginan (konsumen), baik
individu, organisasi, maupun masyarakat. Dengan demikian, ekonomi manajerial
dapat di definisikan sebagai berikut :
Ekonomi manajerial adalah aplikasi teori ekonomi dan
praktik-praktik bisnis, berupa penggunaan teori-teori ekonomi dan teknik
manajemen dalam analisis dan pemecahan masalah optimasi. Atau ekonomi
manajerial adalah sinergi dan aplikasi teori ekonomi, manajemen, dan riset
operasi.
Sehubungan dengan hal diatas, maka konsep ekonomi manajerial ini
dapat di gunakan untuk menyelesaikan masalah manajemen yang di hadapi
organisasi bisnis maupun nonbisnis.
2. Pengertian Ekonomi Manajerial
Dalam pengertian sehari-hari ekonomi manajerial di artikan
sebagai penggunaan prinsip-prinsip optimasi dalam penyelesaian masalah ekonomi
dan bisnis. Misalnya bagaimana berproduksi dengan biaya optimal (sekecil
mungkin), bagaimana berbisnis dengan keuntungan optimal (maksimum), bagaimana
menjual dengan harga optimal (terbesar).
Karena masalah ekonomi khususnya bisnis, menyangkut masalah
kepuasan dari pihak-pihak yang bertransaksi, maka disini terkait masalah etika
atau norma berupa nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang bertransaksi
dan berlaku di masyarakat. Bila salah satu tidak puas dengan transaksi yang
dilakukan dan merasa dirugikan atau dizalimi oleh pihak lain, maka kemungkinan
terjadinya transaksi berikutnya sangat kecil.
3. Kesejahteraan Masyarakat dan Aktivitas Ekonomi
Kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari aktivitas ekonomi
yang terjadi di masyarakat tersebut. Aktivitas ekonomi akan menghasilkan barang
dan jasa serta nilai tambah ekonomi dan nilai tambah sosial di masyarakat.
Nilai tambah tersebut dapat berupa kesempatan kerja, pemanfaatan faktor
produksi yang tidak produktif menjadi produktif, menghasilkan surplus usaha
ataupun nilai tambah sosial, adalah sumbur utama pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu makin tinggi aktivitas ekonomi di suatu daerah,
makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut dan sebaliknya.
4. Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat
Pada hakikatnya setiap pemerintahan mewakili dalam mencapai
tujuan bernegara. Misi utama dari dientuknya pemerintahan adalah menjalankan
fungsi dan tugas negara. Pemerintah sebagai penyelenggara negara bertugas
melayani kebutuhan dan melindungi kepentingan masyarakat (publik). Tugas
melayani kebutuhan dan melindungi kepentingan ublik ini dapat dikelompokan
menjadi dua kelompok besar yaitu:
a. Tugas pemerintah dibidang ekonomi yaitu meningkatkan dan
melindungi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan
b. Tugas di luar ekonomi adalah meningkatkan efesiensi dan
efektivitas pelayanan kepada masyarakat, sekaligus eningkatan kesejahteraan
masyarakat yang diindikasikan oleh peningkatan pendapatan asli masyarakat dan
pendapatan asli negara melalui pengelolaan sumberdaya ekonomi nasional, yang
tergambar dalam APBN, khususnya pada bagian negara yang bukan hutang.
5. Perlunya Peran Aktif Pemerintah dalam Pengelolaan Ekonomi
Nasional
Dalam realita selalu ada disparitas aau kesenjangan potensi
ekonomi antar daerah atau negara, sehingga ada daerah yang kurang maju dan
daerah yang maju perekonomiannya. Bila dibiarkan, daerah yang maju akan
mengeksploitir ekonomi negara yang kurang maju, hal ini dapat dilihat dengan beberapa
fakta antara lain:
a. Modal atau dana mengalir dari daerah yang kurang maju ke
daerah yang lebih maju ekonomiannya.
b. Tenaga kerja produktif pindah dari daerah yang kurang maju ke
daerah yang maju ekonominya.
c. Transaksi perdagangan daerah yang lebih maju mendikte daerah
yang kurang maju.
Sehubungan dengan hal diatas maka masing-masing unit pemerintah di
emua bidang tingkatan harus dapat memainkan peran aktif dalam mendorong dan
mengelola ekonomi di masing-masing daerah, dikerjasamakan secara sinergis,
sehingga dapat diciptakan arus balik yang lebih adil untuk kepentingan
masyarakat di seluruh wilayah. Peran dari pemerintah pusat juga diperlukan
untuk mengurangi kesenjangan dan menciptakan transaksi ekonomi yang lebih adil
di tengah masyarakat.
Tugas negara dalam praktiknya dilaksanakan oleh penyelenggaran
negara, khususnya pemerintah, secara umum adalah meningkatkan kesejaheraan
masyarakat, bila dilihat dari sisi ekonomi, maka peningkatan kesejahteraan
masyarakat tersebut, terdiri dari dua aspek, yaitu aspek pendapatan dan aspek
makin banyaknya pilihan konsumsi yang tersedia bagi masyarakat.
III. Pelaku Kegiatan
Ekonomi
Kegiatan ekonomi dapat dikelompokan menjadi bebrapa kegiatan,
yaitu kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh konsumen, kegiatan produksi y ang
dilakukan oleh produsen, dan kegiatan pengaturan produksi dan konsumsi yang
dilakukan oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara.
1. Masyarakat sebagai Konsumen dan Pemilik Sumber Daya
Kelangsungan kehiduan individu, kelompok atau bahkan negara memerlukan
syarat yang tidak bisa ditawar, yaitu terpenuhinya kebutuhan minimal. Berbagai
kebutuhan kehidupan masyarakat dapat dikelompokan menjadi dua yaitu kebutuhan
berbentuk barang, seperti makanan, minuman, pakaian, perumahan, kendaraan dll.
Serta kebutuhan berbentuk jasa, seperti kesehatan, perlindungan dll.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan beraneka ragam
barang dan jasa yang tersedia di masyarakat. Masyarakat disatu sisi sebagai
pengguna barang dan jasa (konsumen) untuk memuaskan kebutuhan (need) dan
keinginan (wants). Disisi lain masyarakat secara luas adlah pemilik sumber daya
ekonomis yang diperlukan untuk menggerakan faktor-faktor produksi guna
menghasilkan barang dan jasa. Walaupun kedua peran tersebut bersifat mikro,
namun jika pengelolaannya tidak optimal aakan membawa dampak ekonomi secara
makro.
2. Pengusaha Sebagai Produsen yang menghasilkan Barang dan Jasa
Peradaban manusia selalu berkembang, dan erkembangan ini sejakan
dengan fitrah manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupannya. Tambahan
tuntutan untuk peningkatan kualitas ini disebut dengan keinginan (wants), yang
pemenuhannya juga memrlukan barang dan jasa yang dhasilkan oleh kegiatan
produksi.
Produsen sebagai penghasil barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat luas (konsumen), diwakili oleh pada pengusaha. Para produsen dan
pengusaha ini perilakunya didasarkan kepada perolehan laba atau profit motif,
dan bersifat mikroekonomi. Aktivitas produksi dilakukan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) masyarakat, baik individu, kelompok,
maupun negara. Dengan demikian, maka kegiatan produksi diperlukan untuk
memenuhi kebutuan dan keinginan masyarakat.
Karena fungsi produsen adalah penghasil barang dan ajasa untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, maka perannya sangat
strategis bagi kesejahteraan suatu bangsa. Dengan demikian, maka penggerak dari
ekonomi nasional suatu bangsa adalah parodusen atau pengusaha ini. Maka makin
profesional produsen di suatu negara maka makin kuat ekonomi negara tersebut
dan makin sejahtera bangsanya.
3. Pemerintah Sebagai Penyelenggara Negara
Pemerintah berfungsi mewakili negara dalam mencapai tujuan
bernegara. Misi utama dari dibentuknya suatu pemerintahan adalah menjalankan
fungsi bernegara. Misi utama dari dibentuknya suatu pemerintahan dalah
menjalankan fungsi dan tugas negara. Pemerintah, sebagai penyelenggara negara
bertugas melayani kebutuhan dan emlindungi kepentingan masyarakat. Tugas
melindungi kebutuhan dan dan melindungi kepentingan publik ini dapat
dikelompokan menjadi dua yaitu tugas di bidang ekonomi dan tugas di luar bidang
ekonomi. Fungsi dari penyelenggara negara untuk kesejahteraan masyarakat, maka
pemerintah tidak boleh menyerahkan perkembangan ekonomi kepada mekanisme pasar
atau pihak swasta saja, namun harus mengatud dan mengawasinya.
IV. KONSEP OPTIMASI
1. Pengertian Optimasi
Bahasan ekonomi manajerial pada prinsipnya adalah mengenai
optimasi yaitu cara atau teknik membuat keputuan yang terbaik. Teknik ini dapat
diterapka dibidang ekonomi, maupun bidang lainnya. Berkaitan dengan ekonomi
teknik optimasi dapat diterapkan untuk menghitung berbagai kebutuhan dan
keinginan konsumsi yang berhadapan dengan berbagai kendala atau keterbatasan.
Prinsip optimasi ada dua yaitu:
a. Memberikan pemecahan (solusi) terbaik bagi masalah yang
dihadapi.
b. Mencari alternatif solusi yang terbaik bagi maslaah yang
ditemukan.
2. Jenis Optimasi
Analisis mengenai optimasi dikelompokan menjadi dua kelompok,
yaitu optimasi maksimum dan optimasi minimum.
Optimasi maksimum adalah untuk ha hal yang baik atau poditif
seperti:
a. Maksimum profit, baik dengan atau tanpa kendala
b. Maksimum manfaat baik dengan atau tanpa kendala minimnya
fasilitas
c. Maksimum manfaat, baik dengan atau tanpa kendala minimnya
mudarat
Optimasi minimum adalah untuk hal-hal yang tidak baik, atau
negatif sepeti:
a. Minimum kerugian, baik dengan atau tanpa kendala
b. Minimum kegagalan, baik dengan atau tanpa kendala minimnya
sarana
c. Minimum kecelakaan, baik dengan atau tanpa kendala disiplin
yang masih rendah
3. Teknik Optimasi
Beberapa cara untuk melakukan teknik optimasi:
a. memilih alternatif terbaik dari semua kemungkinan yang dapat
terjadi
- Lihat semua kemungkinan
- Pohon keputusan
- Menggunakan prinsip probabilita
b. urutan keputusan, seperti program linier atau program non
linier dan seterusnya
c. Menggunakan prinsip-prinsip matematika seperti penggunaan
diferensial atau turunan untuk mengoptimasikan fungsi
Penggunaan diferensial untuk maksimiasi dan minimalisasi fungsi
secara atematika, suatu fungsi mempunyai niai maksimum atau minimum bila slope
atau tangen dari fungsi tersebut adalah nol (0). Prinsip diferensial dapat
digunakan untuk mengukur slope/tangen suatu fungsi dengan menyamakan turunan
pertama fungsi tersebut dengan 0
Y = f (x) => Y’ = f’ (x) = 0
Contoh: y = f (x) => Profit = f(output) => P = -10.000
+ 400Q – 2Q2
Dengan menggunakan teknik diferensia dapat dicari optimasi dari
total profit yaitu:
P’ = 400 – 4Q = 0
400 = 4Q
Q = 100
Maka profit maks tercapai pada saat Q = 100
V. MANAJERIAL EKONOMI,
BISNIS, DAN AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT
1. Ekonomi Manajeraial dan Bisnis
Bisnis adalah kegiatan memproduksi barang dan jasa untuk
memuaskan konsumen dan para pihak terkait (stakeholder) lainnya guna mendapat
laba. Agar kegiatan bisnis ersebut mendapatkan hasil yang optimal diperlukan
pemahaman manajerial yang baik. Pada hakikatnya mempelajari ekonomi manajeriala
dalah mempelajari prilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari misalnya,
konsumen secara umum berperilaku membeli yang termurah dengan kualitas terbaik.
Sementara produsen berperilaku akan mencari laba sebesar mungkin ddan selama
mungkin, sehingga produsen akan berproduksi pada tingkat laba maksimum. Begitu
juga dengan perilaku pasar, yang secara alamiah menuju keseimbangan.
2. Ekonomi Manajerial dan Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah diengaruhi oleh
intensitas kegiatan ekonomi di wilayah terebut. Untuk meningkatkan ekonomi di
suatu wilayah diperlukan kejelian masyarakat daerah tersebut dalam
mengekspoitasi peluang usaha atau peluang bisnis yang tersedia di daerah
tersebut. Agar potensi atau peluang bisnis dapat diaktualkan menjadi aktivitas
bisnis atau ekonomi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
diperlukan pemahaman yang memadai mengenai ekonomi manajerial.
Henry Faizal Noor; “Ekonomi
Manajerial”
0 comments:
Posting Komentar