PERENCANAAN
USAHA I
Pelaku usaha atau para pebisnis (businessman) adalah aktor
penting dalam ekonomi. Para pebisnis ini dalam ekonomi berfungsi sebagai
produsen barang atau jasa yang
dibutuhkan oleh konsumen. Disamping
menghasilkanbarang dan jasa para pebisnis juga merupakan kelompok yang
menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dengan demikian, tinggi
rendahnya intensitas aktivitas ekonomi di masyarakat, sangat dipengaruhi oleh
aktivitas para pebisnis ini.
Disamping hal-hal yang positif diatas, bila para pebisnis ini
menjalankan usahanya tanpa mengindahkan kaidah yang berlaku di masyarakat,
dapat mendatangkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan. Berbagai kerusakan
lingkungan, seperti penggundulan hutan yang menimbulkan banjir, pencemaran
udara dan air yg menimbulkan keracunan, maupun hal alinnya yang merugikan
masyarakat.
Para produsen dalam menjalankan usahanya dapat berdampak
positif, maupun negatid bagi masyarakat. Di sisi lain pengusaha berbisnis pada
dasarnya adalah untuk mendapatkan laba. Oleh kaena itu para produsen umumnya
ingin menjual barangdan jasa pada harga setinggi (mahal ) mungkin, agar
menadpat laba sebesar mungkin.
Dalam realita, ditemukan setiap usaha atau bisnis menyimpan tiga
kemungkinan yang dapat terjadi dan masing-masing saling meniadakan yaitu: Laba,
Impas, dan Rugi. Bila yang terjadi laba, maka kedua kejadian lainnya tidak akan
terjadi, begutu juga sebaliknya. Semua pelakubisnis mengahrapakan kemungkinan
yang pertama yaitu mendapatkan laba, namun eluang untuk timbulnya kemungkinan
yang kedua (impas atau hanya pulang modal) dan ketiga rugi), selalu terbuka.
Bila dua hal terakhir yang terjadi, disebut dengan risiko bisnis.
Sebelum melakukanbisnis, para pebisnis biasanya membuat rencana
usaha, yang mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait, agar bisnis tersebut
dapat mencapai tujuannya yaitu mendapatkan laba, paling tidak mengurangi peluang
timbulnya risiko usaha.
Seblum menjalankan usaha perlu diteliti terlebih dahulu, apakah
bisnis tersebut dapat menghasilkan laba atau tidak. Maka bahasan mengenai
perencanaan bisnis atau kelayakan usaha menjadi penting. Selanjutnya hasil
akhir dari suatu usaha atau bisnis dimulai dan bermuara pada masalah keuangan,
atau sukses gagalnya suatu bisnis diukur dengan satuan moneter atau uang. Maka
salah satu aspek penting dalam bisnis ini adalah pengelolaan (manajemen)
keuangan perusahaan. Pengelolaan keuangan bertujuan agar perusahaan dapat
mencapai “manfaat atau profit maksimum dengan risiko minimum”. Agar dapat
mencapai manfaat maksimum dan risiko minimum tersebut, maka perencanaanbisnis
harus dimulai dari saat memilih usaha atau memilih investasi yang paling
menguntungkan dengan risiko minimum (memilih investasi yang layak). Dengan
demikian, sebelum sebelum melakukan bisnis perlu kajian mengenai perencanaan
usaha, baik dalam bentuk jangka panjang (kelayakan investasi) maupun jangka
pendek (kelayakan operasi). Melalui kajian perencanaan usaha ini dapat
diperkirakan tingkat kelayakan bisnis yang akan dimasuki.
A. KONSEP DAN
PENGERTIAN BISNIS
Bisnis adalah kegiatan memproduksi barang dan jasa untuk
memuaskan konsumen dan pihak terkait (stakeholder) lainnya dalam rangka mencari
laba. Bisnis yang layak dilakukan adalah bisnis yang menghasilkan laba. Secara
sederhana dapat dikatakan:
Bisnis = fungsi (laba)
Untuk mendapatkan laba, perusahaan perlu melakukan aktivitas
produksi yang berakibat timbulnya biaya. Agar perusahaan dapat mencapai
tujuannya, diperlukan pendapatan yang memadai, sehingga dapat menutupi biaya
yang dikeluarkan dan menyisakan kelebihan yang disebut dengan laba. Maka secara
sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:
Laba = Fungsi (Pendapatan, Biaya)
Setiap perusahaan akan berusaha untuk mendapat laba
sebsar-besarnya atau seoptimal mungkin. Untuk mencapai hal terebut perusahaan tersebut
harus memperoleh pendapatan (income) sebesar mungkin dan menekan biaya (cost)
seminimal mungkin yang dikenal juga dengan persoalan optimasi.
Pendapatan dari perusahaan berasal dari penjualan. Selanjutnya
hasil penjualan diterima perusahaan berasal dari produksi barang dan jasa yang
dilakukannya. Dengan demikian, maka makin tinggi produktivitas perusahaan makin
besar pendapatan dan semakin efisiensi proses produksi, makin rendah biaya
sehingga makin besar laba yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, secara
ringkas dapat dirumuskan:
Laba = Fungsi (Produktivitas, efisiensi)
Dapat terlihat bahwa masalah produktivitas dan efisiensi
merupakan masalah strategis dalam bisnis. Produktivitas berkaitan dengan
masalah produksi (manajemen produksi, fungsi produksi, teknologi produksi, dan
hal lainnya yang berkaitan dengan produksi). Efisiensi berkaitan dengan masalah
biaya, seperti fungsi biaya, karakteristik biaya, dll yang berkaitan dengan
biaya. Biaya adalah pengeluaran yang timbul karena adanya eksploitasi
faktor-faktor produksi. Dari sisi ini terlihat bahwa anatara biaya dan produksi
berhubungan dan bersinergi secara fungsional, dalam menghasilkan kinerja
bisnis.
B. PERILAKU PRODUSEN
Perilaku produsen adalah kecenderungan produsen dalam
berproduksi, untuk memaksimumkan labanya. Perilaku produsen initentunya akan
mempengaruhi jumlah dan volume produksi barang dan ajasa dan pada akhirnya
tentu akan mempengaruhi penawaran barang dan jasa di masyarakat. Selanjutnya
perilaku produsen juga akan mempengaruhi kepuasan konsumen yang membutuhkan
barang dan jasa tersebut.
Rasionalnya para produsen akan berusaha untuk mendapat laba dari
bisnisnya sebesar dan selam mungkin. Untuk mencapai hal tersebut, maka produsen
akan berusaha untuk dapat memuaskan konsumennya dengan berbagai cara untuk
dapat meningkatkan penjualan dan meraih laba.
C. KONSEP DAN
PENGERTIAN PRODUKSI
Secara konsep, produksi adalah kegiatan menghasilkan sesuatu
baik berupa barang maupun jasa. Dalam pengertian sehari-hari produksi adalah
mengolah input baik berupa barang atau jasa menjadi output berupa barang atau
ajsa yang lebih bernilai atau lebih bermanfaat.
1. Teori dan Faktor Produksi
Teori dan faktor produksi dibutuhkan dalam melakukan dan
menghasilkan produksi. Kedua hal tersebut diperlukan oleh pengambil keputusan
untuk mengetahui bagaimana mengolah faktor-faktor produksi secara optimal,
sehingga menghasilkan produksi yang juga optimal
a. Teori Produksi
Teori produksi merupakan prinsip ilmiah dalam melakukan prosuksi
yang meliputi:
- bagaimana memilih kombinasi penggunaan input untuk
menghasilkan output
dengan produktivitas dan efisiensi tinggi?
- Bagaimana menentukan tingkat output yang optimal untuk
penggunaan input
tertentu?
- Bagaimana memilih teknologi yang tepat sesuai dengan kondisi
perusahaan?
b. Faktor Produksi
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk
menghasilkan produksi. Faktor produksi ini antara lain meliputi bahan baku,
bahan penolong, teknologi, peralatan produksi, tenaga kerja (manusia) dan
energi. Untuk dapat melakukan produksi dengan menggunakan faktor-faktor
produksi ini perusahaan memerlukan pengorbanan yang besarnya diukir dengan
biaya.
c. Pendapatan dan Biaya sebagai Pertimbanagan Kebijakan Produksi
Produksi barang dan jasa yang dilakukan diarahkan untuk mencapai
tujuan perusahaan, yaitu mendapat laba. Laba yang diperoleh perusahaan berasal
dari selisih anatar pendapatan dengan biaya. Oleh karena itu maka pertimbangan
utama atau parameter utama dalam melakukan produksi adalah pendapatan yang akan
diterima perusahaan dan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
menghasilkan produksi tersebut.
2. FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah rumusan matematika dari permodelan atau
bstraksi yang menggambarkan hubungan antarvariabel atau faktor produksi yang
terkait satu sama lain dalam menghasilkan barnag dan jasa. Dengan demikian maka
fungsi produksi ini ditunjukan dalam bentuk hubungan matematis antara
faktor-faktor (input) produksi dengankeluaran (output) produksi. Penggunaan
fungsi produksi ini akan membantu para pengambil keputusan yang berkaitan
dengan aktivitas produksi. Fungsi produksi digunakan untuk mengetahui bagaiman
mengilah faktor-faktor produksi secara optimal sehingga menghasilkan produksi
yang juga optimal. Maka fungsi produksi (Q) dapat dirumuskan sbb:
Q = Fungsi (input) atau Q = Fungsi (Faktor produksi)
Q = f (Bahan baku, bahan penolong, teknolgi, labor, energi)
Fungsi produksi tersebut dapat juga menunjukan skala hasil yang
didapat serta dapat menunjukan hubungan salah satu input dengan hasil. Karena
begitu banyak faktor yang memepengaruhi besarnya volume produkasi ini maka
untuk memudahkan analisis perlu dicari faktor yang paling berpengaruh pada
produksi barang dan jasa tersebut, digunakan prinsip ceteris paribus, sehingga
fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut
Q = f (K, L)
K = Capital, adl
gabungan dari faktor: bahan (baku & penolong), teknologi & energi yang
semua
dinilai dengan
uang, kemudian dijumlahkan, sehingga menjadi dana (modal) yang dibutuhkan
untuk
berproduksi.
L = Tenaga kerja
3. PRODUKSI JANGKA PENDEK DAN PANJANG
Dimensi waktu sangat penting untuk diperhatikan dalam ekonomi.
Dalam jangka pendek segala sesuatu sulit diubah sebaliknya dlam jangka panjang
banyak hal yang dapat berubah. Oleh karena itu perlu dipahami hal-hal berikut:
a. Produksi Jangka Panjang
Adalah masa atau periode produksi di mana ada satu atau beberapa
jenis input yang penggunaannya tetap. Oleh karena itu maka produksi jangka
pendek berlaku selama teknologi dan kapasits produksinya belumbertambah atau
berubah. Atau selama tida ada inovasi dalam teknologi produksi maka masa itu
dikatakan produksi jangka pendek.
b. Produksi Jangka Panjang
Adalah masa atau periode produksi dimana semua input prodksi
adalah variabe atau bisa berubah. Oleh kerana itu maka produksi jangka panjang
berlaku bila teknologi dan kapasitas produksinya sudah berubah. Dengan kata lain
biala ada inovasi dalam teknologi produksi sehingga ada perubahan proses atau
input produksi, maka produksi jangka pendek berhenti, pindah menjadi produksi
jangka panjang.
c. Input yang Berubah
Input yang berubah atau input variabel adalah jenis input yang
dapat berubah dalam periode tertentu, karena diperlukan untuk output. Input
Jenis variabel ini dpat berubah karena tersedianya melimpah atau tidak ada
keterbatasan. Seperti disinggung di atas, bila ada temuan baru atau inovasi
dalam proses dan teknologi produksi, maka penggunaan input tetap akan berkurang
atau berubah menjadi input variabel.
d. Hukum Berkurangnya Hasil
Hukum berkurangnya hasil menyatakan bahwa penambahan penggunaan
input variabel dalam produksi jangka pendek akanmenaikan output sampai suatu
tingkat tertentu danselanjutnya tambahan output tersebut akan menurun. Contoh
Berikut ini dapat dilihat tabel produksi dengan penggunaan salah
satu input tetap (Capital, K = 3) dan input lain (Tenaga Kerja, L) berubah,
akan terlihat hasil seperti pada tabel berikut:
Input (Labor, L) Variabel
|
Total Produk TP)
|
Tambahan Produk Marjinal (MP)
|
Arah (trend) Penambahan Produksi
|
0
|
0
|
0
|
-
|
1
|
8
|
8
|
Naik
|
2
|
18
|
10
|
Naik
|
3
|
2
|
11
|
Naik
|
4
|
41
|
12
|
Naik
|
5
|
52
|
11
|
Turun
|
6
|
62
|
10
|
Turun
|
7
|
71
|
9
|
Turun
|
8
|
79
|
8
|
Turun
|
4. TABEL DAN KURVA PRODUKSI
Tabel dan kurva produksi adlah cara menyajikan informasi
produksi (kombinasi penggunaan input danhasil atau output yang didapat)
sehingga memudahkanmanajemen dalam pengambilan keputusan. Bedasarkan data dan
informasi yang disajikan dalam bentuk tabel dan kurva produksi, manajemen lebih
mudah mengambil keputusan.
a. Tabel Produksi
Tabel adalah daftar atau urutan mengenai sesuatu. Oleh karena
itu, maka yang dimaskud dengan tabel produksi adlah daftar atau urutan dari
volume produksi bedasarkan kombinasi penggunaan faktor produksi.
K
L
|
INPUT
1
2 3 4 .......n
|
1
2
3
4
|
5
15 35 47
12
31 49 58
35
48 59 68
48
59 67 77
|
b. Kurva Produksi
Kurva adalah gamabaran atau lukisan dari fungsi. Oleh karena
itu, maka yang dimaskud dengan kurva produksi adalah gambaran atau lukisan dari
output produksi dengan penggunaan faktor-faktor produksi, atau input produksi
tertentu. Kurva produksi ini menunjukan arah atau kencenderungan produksi dengan
menggunakan kombinasi input tertentu. Dengan demikian maka kurva produksi juga
dapat menggambarkan skala produksi.
Contoh: kurva produksi => Fungsi Produksi Q = f (K,L)
5. SKALA PRODUKSI
Adalah gambaran mengenai arah atau kecenderungan dari hubungan
antara kombinasi penggunaan iput dengan output yang dihasilkan. Dari gambar
diatas, terlihat ada tiga jenis skala produksi yaitu:
1. Skala produksi yang meningkat (increasing return to scale)
adalah skala dengan arah yang meningkat. Skala produksi yang
meningkat ini ditujukan oleh besarnya persentase peningkatan output
dibandingkan dengan persentase peningkatan penggunaan input.
2. Skala Produksi yang Tetap (constant return to scale)
Adalah skala produksi dengan arah yang tetap atau sama. Skala
ini ditunjukan oleh kesamaan persentase peningkatan output dengan persentase
peningkatan penggunaan input
3. Skala produksi yang Menurun (decreasing return to scale)
Adalah skala produksi dengan arah yang menurun. Skala produksi
yang menururn ini ditujukan oleh lebih kecilnya persentase peningkatan output
dibandingkan dengan persentase peningkaan penggunaan input.
6. EFISIENSI PRODUKSI
Adalah penghematan proses produksi yang dilakukan dengan
berbagai kombinasi penggunaan input. Informasi mengenai berbagai kombinasi
input ini diperlukan manajemen guna memilih sistem produksi yang tepat dalam
menjalankan usaha dan efisensi. Efisiensi produksi ini bermuara pada makin
rendahnya biaya per unit oroduk yang dikeluarkan perusahaan. Efisiensi produksi
ini dapat menjadi dua kelompok:
1. Efisiensi Teknis
Adalah efisiensi dari teknis produksi. Diukur dengan minimalnya
proses yang tidak perlu (mubazir) dalam berproduksi. Efisiensi teknis ini dapat
dicapai dengan berbagai cara kombinasi penggunaan unit input yang minimum
2. Efisiensi Ekonomi
Efisiensi ekonomi adalah efisiensi dari biaya produksi.
Efisiensi ekonomi ini diukur denganmakin kecilnya biaya yang dikeluarkan
perusahaan per unit produksi yang dihasilkan. Efisiensi dapat dicapai dengan
berbagai teknik penggunaan kombinasi jenis input dengan biaya serendah mungkin.
7. MANAJEMEN PRODUKSI
Adalah kegiatan pengambilan keputusan ynag berkaitan dengan
pengelolaan input atau faktor produksi berupa bahan baku, bahan penolong,
teknologi, dan manajerial, menjadi keluaran, atau produk berupa barang atau
jasa yang bernilai lebih dengan produktivitas dan efisiensi yang optimal.
Sehubungan dengan kegiatan manajemen produksi, perlu dipahami konsep-konsep
produks sebagai berikut:
1. Proporsi Penggunaan Input
Dalam praktik berbroduksi manajemen harus melihat kemungkinan
atau peluang penggunaan input untuk menghasilkan output yang diinginkan. Oleh
karena itu, maka manajemen perlu memikirkan bagaimana kombinasi penggunaan
input yang optiomal untuk menghasilkan output tertentu, disamping juga
bagaimana mencapai output yang optimal dengan penggunaan input tertentu. Untuk
mengetahui informasi ini perlu dipahami beberapa istilah yaitu:
a. Produk Total (TP)
Produk total (TP) merupakan jumlah total produksi atau output
yang dihasilkan. Besarnya output, atau produksi ini tergantung dari penggunaan
input (bahan baku, bahan penolong, teknologi dll yang dipakai, serta penggunaan
faktor-faktor produksi lainnya) yang berinteraksi (sinergi) satu sama lain
dalam menghasilkan produksi. Secara lebih ringkas produk total (TP) ini
ditunjukan oleh fungsi produksi
TP = f (input) => Q = f (K,L)
Ilustrasi 1
Sebuah usaha perkebunan mempunyai fungsi produksi untuk kelapa
sawit adalah:
Q = 0,5KL – 0,8K – 0,2L2
Dimana:
K : Kapital L : Tenaga Kerja Q
: Output
Berapakah produksi kelapa sawit untuk pemakaian input (K dan L)
samapai dengan 5 unit
Jawab:
K
|
L
|
Q
|
1
|
1
|
-0,5
|
2
|
2
|
-0,4
|
3
|
3
|
0,3
|
4
|
4
|
1,6
|
5
|
5
|
3,5
|
Besarnya output (Q) adalah merupakan total produktivitas dari
penggunaan input, atau dikenal juga denganistilah Total Produk (TP). Dari
fungsi diatas, terlihat makin banyak pemakaian input, makin tinggi produksi.
Namun demikian, para produsen perlu melihat kontribusi dari masing-masing input,
terhadap jumlah output (produksi). Untuk ini, maka perlu dicari besarnya
tambahan output, dikarenakan adanya tambahan penggunaan salah satu input atau
faktor produksi yang lebih dikenal dengan Produk Marjinal dari input tertentu
(MP)
b. Tambahan Produk (produk marginal dari input [MPi])
Produk Maginal (MP) adalah tambahan produk untuk setiap
penggunaan satu input. Informasi ini diperlukan untuk mendapatkan besarnya
kontribusi masing-masing unit input, terhadap produk total yang dihasilkan.
Produk marginal input (MP), besarnya berubah sesuai dengan perubahan penggunaan
input dan tingkat produksi. Untukmendapatkan informasi diperlukan pendekatan
produksi denganpenggunaan salah satu input tetap, sementara input lainnya
berubah, seperti fungsi berikut:
Q = f (K,L, K = C) atau Q = f (L /K = C)
Menunjukan hubungan salah satu input dengan hasil (return to
factor), yaitu pemakaian input L dengan K tetap.
Q = f (K,L, L = C) atau Q = f (K /L = C)
Menunjukan hubungan salah satu input dengan hasil (return to factor),
yaitu pemakaian input K dengan L tetap.
Besarnya Produk Marginal dari penggunaan input (MPi)
ini adalah ratio dari perubahan Total Produk (TP) dengan perubahan penggunaan
input, atau secara ringkas dapat dirumuskan:
MPi = ∆TP / ∆Input
MPL = (TPi – TPi-L) / (Li
– Li-L) dan
MPk = (TPi – TPi-L) / (Ki
– Ki-L)
Ilustrasi 2
Sebuah usaha perkebunan mempunyai fungsi produksi untuk kelapa
sawit adalah :
Q = KL – 0,6K2 – o,2L2
Dimana:
K : Kapital L : Tenaga Kerja Q
: Output
Berapakah produksi (Q atau TP) kelapa sawit, dan produk marjinal
(MPi), untuk pemakaian input (K=3), sementra iput L berubah dari 1
unit sampai menjadi 12 unit
Jawab:
K
|
L
|
Q=TP
|
MPL
|
3
|
1
|
-2,6
|
|
3
|
2
|
-0,2
|
2,4
|
3
|
3
|
1,8
|
2
|
3
|
4
|
3,4
|
1,6
|
3
|
5
|
4,6
|
1,2
|
3
|
6
|
5,4
|
0,8
|
3
|
7
|
5,8
|
0,4
|
3
|
8
|
5,8
|
0
|
3
|
9
|
5,4
|
-0,4
|
3
|
10
|
4,6
|
-0,8
|
3
|
11
|
3,4
|
-1,2
|
3
|
12
|
1,8
|
-1,6
|
Dari hasil perhitungan tsb dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan K = 3, penggunaan Tenaga Kerja (L), minimum adalah 3,
agar dapat
menghasilkan output (TP atau > 0)
2. Produksi atau output tertinggi diacapai pada penggunaan input
K = 3 dan L = 8
3. Produksi atau output (TP atau Q) tertinggi tercapai pada saat
MPL = 0
4. Penambahan input L dibatasi samapai L = 8. Bila input ini
ditambah (dinaikan)
lagi, misal L = 9, maka output total (Q) akan turun
c. Produk Rata-rata dari Input
Produk Rata-rata adalah rata-rata produksi atau, rata-rata
output yang dihasilkan dengan penggunaan input tertentu, sesuai dengan fungsi
produksi. Besarnya produk rata-rata atau average product (APi) dari
penggunaan input ini adalah ratio dari perubahan Produk Total TP), dengan
penggunaan input, atau secara ringkas dapat dirumuskan:
APi = TPi / Input
APL = MPL / Q dan APk = Qk
/ Kk
Ilustrasi 3
Sebuah usaha perkebunan memiliki fungsi produksi untukkelapa
sawit adalah
Q = 0,5K2 – 0,7L2 +6,2L
Dimana:
K : Kapital L : Tenaga Kerja Q
: Output
Berapakah produksi (Q atau TP) kelapa sawit, dan produk marjinal
(MPi) serta produk rata-rata (APi) untuk pemakiaan input
(K=3) sementara input L berubah dari 1 unit samapai 10 unit?
Jawab
K
|
L
|
Q
|
MPL
|
APL
|
3
|
1
|
10
|
10
|
1
|
3
|
2
|
14,1
|
4,10
|
0,29
|
3
|
3
|
16,8
|
2,70
|
0,16
|
3
|
4
|
18,1
|
1,30
|
0,07
|
3
|
5
|
18
|
-0,10
|
-0,01
|
3
|
6
|
16,5
|
-1,50
|
-0,09
|
3
|
7
|
13,6
|
-2,90
|
-0,21
|
3
|
8
|
9,3
|
-4,30
|
-0,46
|
3
|
9
|
3,6
|
-5,70
|
-1,58
|
3
|
10
|
3,5
|
-7,10
|
2,03
|
Dari hasil perhitungan
tsb dapat disimpulkan bahwa:
1. Produksi tertinggi
dicapai pada pengunaan input K = 3 dan input L = 4
2. Produksi (TP)
tertinggi tercapai pada sat MPL = 0 atau mendekati nol
3. Penambahan input L
dibatasi samapai L = 4. Bila input ini ditambah (dinaikan) lagi misalnya L =5,
maka output total (Q) akan turun
4. Penembahan input L,
akan meningkatkan output total, selama APL > 0
Ilustrasi 4
Sebuah usaha
perkebunan memiliki fungsi produksi untukkelapa sawit adalah
Q = 0,5K2 –
0,7L2 +6,2L
Dimana:
K : Kapital L
: Tenaga Kerja Q : Output
Berapakah produksi (Q
atau TP) kelapa sawit, dan produk marjinal (MPi) serta produk
rata-rata (APi) untuk pemakiaan input (K=3) sementara input L
berubah dari 1 unit samapai 10 unit?
Jawab
K
|
L
|
Q
|
MPK
|
APk
|
1
|
3
|
8,8
|
8,8
|
8,8
|
2
|
3
|
10,3
|
1,5
|
5,15
|
3
|
3
|
10,8
|
0,5
|
3,6
|
4
|
3
|
10,3
|
-0,5
|
2,58
|
5
|
3
|
8,8
|
-1,5
|
1,76
|
6
|
3
|
6,3
|
-2,5
|
1,05
|
7
|
3
|
2,8
|
-3,5
|
0,4
|
8
|
3
|
-1,7
|
-4,5
|
-0,21
|
9
|
3
|
-7,2
|
-5,5
|
-0,8
|
10
|
3
|
-13,7
|
-6,5
|
-1,37
|
Dari hasil perhitungan
tsb dapat disimpulkan bahwa:
1. Produksi tertinggi
dicapai pada pengunaan input L = 3 dan input K = 3
2. Produksi (TP)
tertinggi tercapai pada sat MPk = 0 atau mendekati nol
3. Penambahan input K
dibatasi sampai K = 4. Bila input ini ditambah (dinaikan) lagi misalnya K =4,
maka output total (Q) akan turun
4. Penembahan input K,
akan meningkatkan output total, selama APk > 0
0 comments:
Posting Komentar