PERENCANAAN USAHA I

PERENCANAAN USAHA I





Pelaku usaha atau para pebisnis (businessman) adalah aktor penting dalam ekonomi. Para pebisnis ini dalam ekonomi berfungsi sebagai produsen barang atau jasa yang
dibutuhkan oleh konsumen. Disamping menghasilkanbarang dan jasa para pebisnis juga merupakan kelompok yang menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dengan demikian, tinggi rendahnya intensitas aktivitas ekonomi di masyarakat, sangat dipengaruhi oleh aktivitas para pebisnis ini.
Disamping hal-hal yang positif diatas, bila para pebisnis ini menjalankan usahanya tanpa mengindahkan kaidah yang berlaku di masyarakat, dapat mendatangkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan. Berbagai kerusakan lingkungan, seperti penggundulan hutan yang menimbulkan banjir, pencemaran udara dan air yg menimbulkan keracunan, maupun hal alinnya yang merugikan masyarakat.
Para produsen dalam menjalankan usahanya dapat berdampak positif, maupun negatid bagi masyarakat. Di sisi lain pengusaha berbisnis pada dasarnya adalah untuk mendapatkan laba. Oleh kaena itu para produsen umumnya ingin menjual barangdan jasa pada harga setinggi (mahal ) mungkin, agar menadpat laba sebesar mungkin.
Dalam realita, ditemukan setiap usaha atau bisnis menyimpan tiga kemungkinan yang dapat terjadi dan masing-masing saling meniadakan yaitu: Laba, Impas, dan Rugi. Bila yang terjadi laba, maka kedua kejadian lainnya tidak akan terjadi, begutu juga sebaliknya. Semua pelakubisnis mengahrapakan kemungkinan yang pertama yaitu mendapatkan laba, namun eluang untuk timbulnya kemungkinan yang kedua (impas atau hanya pulang modal) dan ketiga rugi), selalu terbuka. Bila dua hal terakhir yang terjadi, disebut dengan risiko bisnis.
Sebelum melakukanbisnis, para pebisnis biasanya membuat rencana usaha, yang mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait, agar bisnis tersebut dapat mencapai tujuannya yaitu mendapatkan laba, paling tidak mengurangi peluang timbulnya risiko usaha.
Seblum menjalankan usaha perlu diteliti terlebih dahulu, apakah bisnis tersebut dapat menghasilkan laba atau tidak. Maka bahasan mengenai perencanaan bisnis atau kelayakan usaha menjadi penting. Selanjutnya hasil akhir dari suatu usaha atau bisnis dimulai dan bermuara pada masalah keuangan, atau sukses gagalnya suatu bisnis diukur dengan satuan moneter atau uang. Maka salah satu aspek penting dalam bisnis ini adalah pengelolaan (manajemen) keuangan perusahaan. Pengelolaan keuangan bertujuan agar perusahaan dapat mencapai “manfaat atau profit maksimum dengan risiko minimum”. Agar dapat mencapai manfaat maksimum dan risiko minimum tersebut, maka perencanaanbisnis harus dimulai dari saat memilih usaha atau memilih investasi yang paling menguntungkan dengan risiko minimum (memilih investasi yang layak). Dengan demikian, sebelum sebelum melakukan bisnis perlu kajian mengenai perencanaan usaha, baik dalam bentuk jangka panjang (kelayakan investasi) maupun jangka pendek (kelayakan operasi). Melalui kajian perencanaan usaha ini dapat diperkirakan tingkat kelayakan bisnis yang akan dimasuki.


A. KONSEP DAN PENGERTIAN BISNIS
Bisnis adalah kegiatan memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan konsumen dan pihak terkait (stakeholder) lainnya dalam rangka mencari laba. Bisnis yang layak dilakukan adalah bisnis yang menghasilkan laba. Secara sederhana dapat dikatakan:

Bisnis = fungsi (laba)

Untuk mendapatkan laba, perusahaan perlu melakukan aktivitas produksi yang berakibat timbulnya biaya. Agar perusahaan dapat mencapai tujuannya, diperlukan pendapatan yang memadai, sehingga dapat menutupi biaya yang dikeluarkan dan menyisakan kelebihan yang disebut dengan laba. Maka secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Laba = Fungsi (Pendapatan, Biaya)

Setiap perusahaan akan berusaha untuk mendapat laba sebsar-besarnya atau seoptimal mungkin. Untuk mencapai hal terebut perusahaan tersebut harus memperoleh pendapatan (income) sebesar mungkin dan menekan biaya (cost) seminimal mungkin yang dikenal juga dengan persoalan optimasi.
Pendapatan dari perusahaan berasal dari penjualan. Selanjutnya hasil penjualan diterima perusahaan berasal dari produksi barang dan jasa yang dilakukannya. Dengan demikian, maka makin tinggi produktivitas perusahaan makin besar pendapatan dan semakin efisiensi proses produksi, makin rendah biaya sehingga makin besar laba yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, secara ringkas dapat dirumuskan:

Laba = Fungsi (Produktivitas, efisiensi)

Dapat terlihat bahwa masalah produktivitas dan efisiensi merupakan masalah strategis dalam bisnis. Produktivitas berkaitan dengan masalah produksi (manajemen produksi, fungsi produksi, teknologi produksi, dan hal lainnya yang berkaitan dengan produksi). Efisiensi berkaitan dengan masalah biaya, seperti fungsi biaya, karakteristik biaya, dll yang berkaitan dengan biaya. Biaya adalah pengeluaran yang timbul karena adanya eksploitasi faktor-faktor produksi. Dari sisi ini terlihat bahwa anatara biaya dan produksi berhubungan dan bersinergi secara fungsional, dalam menghasilkan kinerja bisnis.


B. PERILAKU PRODUSEN
Perilaku produsen adalah kecenderungan produsen dalam berproduksi, untuk memaksimumkan labanya. Perilaku produsen initentunya akan mempengaruhi jumlah dan volume produksi barang dan ajasa dan pada akhirnya tentu akan mempengaruhi penawaran barang dan jasa di masyarakat. Selanjutnya perilaku produsen juga akan mempengaruhi kepuasan konsumen yang membutuhkan barang dan jasa tersebut.
Rasionalnya para produsen akan berusaha untuk mendapat laba dari bisnisnya sebesar dan selam mungkin. Untuk mencapai hal tersebut, maka produsen akan berusaha untuk dapat memuaskan konsumennya dengan berbagai cara untuk dapat meningkatkan penjualan dan meraih laba.


C. KONSEP DAN PENGERTIAN PRODUKSI
Secara konsep, produksi adalah kegiatan menghasilkan sesuatu baik berupa barang maupun jasa. Dalam pengertian sehari-hari produksi adalah mengolah input baik berupa barang atau jasa menjadi output berupa barang atau ajsa yang lebih bernilai atau lebih bermanfaat.

1. Teori dan Faktor Produksi
Teori dan faktor produksi dibutuhkan dalam melakukan dan menghasilkan produksi. Kedua hal tersebut diperlukan oleh pengambil keputusan untuk mengetahui bagaimana mengolah faktor-faktor produksi secara optimal, sehingga menghasilkan produksi yang juga optimal

a. Teori Produksi
Teori produksi merupakan prinsip ilmiah dalam melakukan prosuksi yang meliputi:
- bagaimana memilih kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan output 
   dengan produktivitas dan efisiensi tinggi?
- Bagaimana menentukan tingkat output yang optimal untuk penggunaan input 
   tertentu?
- Bagaimana memilih teknologi yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan?

b. Faktor Produksi
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi ini antara lain meliputi bahan baku, bahan penolong, teknologi, peralatan produksi, tenaga kerja (manusia) dan energi. Untuk dapat melakukan produksi dengan menggunakan faktor-faktor produksi ini perusahaan memerlukan pengorbanan yang besarnya diukir dengan biaya.

c. Pendapatan dan Biaya sebagai Pertimbanagan Kebijakan Produksi
Produksi barang dan jasa yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu mendapat laba. Laba yang diperoleh perusahaan berasal dari selisih anatar pendapatan dengan biaya. Oleh karena itu maka pertimbangan utama atau parameter utama dalam melakukan produksi adalah pendapatan yang akan diterima perusahaan dan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produksi tersebut.

2. FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah rumusan matematika dari permodelan atau bstraksi yang menggambarkan hubungan antarvariabel atau faktor produksi yang terkait satu sama lain dalam menghasilkan barnag dan jasa. Dengan demikian maka fungsi produksi ini ditunjukan dalam bentuk hubungan matematis antara faktor-faktor (input) produksi dengankeluaran (output) produksi. Penggunaan fungsi produksi ini akan membantu para pengambil keputusan yang berkaitan dengan aktivitas produksi. Fungsi produksi digunakan untuk mengetahui bagaiman mengilah faktor-faktor produksi secara optimal sehingga menghasilkan produksi yang juga optimal. Maka fungsi produksi (Q) dapat dirumuskan sbb:

Q = Fungsi (input) atau Q = Fungsi (Faktor produksi)
Q = f (Bahan baku, bahan penolong, teknolgi, labor, energi)

Fungsi produksi tersebut dapat juga menunjukan skala hasil yang didapat serta dapat menunjukan hubungan salah satu input dengan hasil. Karena begitu banyak faktor yang memepengaruhi besarnya volume produkasi ini maka untuk memudahkan analisis perlu dicari faktor yang paling berpengaruh pada produksi barang dan jasa tersebut, digunakan prinsip ceteris paribus, sehingga fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut

Q = f (K, L)

K = Capital, adl gabungan dari faktor: bahan (baku & penolong), teknologi & energi yang semua
      dinilai dengan uang, kemudian dijumlahkan, sehingga menjadi dana (modal) yang dibutuhkan
      untuk berproduksi.
L = Tenaga kerja

3. PRODUKSI JANGKA PENDEK DAN PANJANG
Dimensi waktu sangat penting untuk diperhatikan dalam ekonomi. Dalam jangka pendek segala sesuatu sulit diubah sebaliknya dlam jangka panjang banyak hal yang dapat berubah. Oleh karena itu perlu dipahami hal-hal berikut:

a. Produksi Jangka Panjang
Adalah masa atau periode produksi di mana ada satu atau beberapa jenis input yang penggunaannya tetap. Oleh karena itu maka produksi jangka pendek berlaku selama teknologi dan kapasits produksinya belumbertambah atau berubah. Atau selama tida ada inovasi dalam teknologi produksi maka masa itu dikatakan produksi jangka pendek.

b. Produksi Jangka Panjang
Adalah masa atau periode produksi dimana semua input prodksi adalah variabe atau bisa berubah. Oleh kerana itu maka produksi jangka panjang berlaku bila teknologi dan kapasitas produksinya sudah berubah. Dengan kata lain biala ada inovasi dalam teknologi produksi sehingga ada perubahan proses atau input produksi, maka produksi jangka pendek berhenti, pindah menjadi produksi jangka panjang.

c. Input yang Berubah
Input yang berubah atau input variabel adalah jenis input yang dapat berubah dalam periode tertentu, karena diperlukan untuk output. Input Jenis variabel ini dpat berubah karena tersedianya melimpah atau tidak ada keterbatasan. Seperti disinggung di atas, bila ada temuan baru atau inovasi dalam proses dan teknologi produksi, maka penggunaan input tetap akan berkurang atau berubah menjadi input variabel.

d. Hukum Berkurangnya Hasil
Hukum berkurangnya hasil menyatakan bahwa penambahan penggunaan input variabel dalam produksi jangka pendek akanmenaikan output sampai suatu tingkat tertentu danselanjutnya tambahan output tersebut akan menurun. Contoh
Berikut ini dapat dilihat tabel produksi dengan penggunaan salah satu input tetap (Capital, K = 3) dan input lain (Tenaga Kerja, L) berubah, akan terlihat hasil seperti pada tabel berikut:
Input (Labor, L) Variabel
Total Produk TP)
Tambahan Produk Marjinal (MP)
Arah (trend) Penambahan Produksi
0
0
0
-
1
8
8
Naik
2
18
10
Naik
3
2
11
Naik
4
41
12
Naik
5
52
11
Turun
6
62
10
Turun
7
71
9
Turun
8
79
8
Turun

4. TABEL DAN KURVA PRODUKSI
Tabel dan kurva produksi adlah cara menyajikan informasi produksi (kombinasi penggunaan input danhasil atau output yang didapat) sehingga memudahkanmanajemen dalam pengambilan keputusan. Bedasarkan data dan informasi yang disajikan dalam bentuk tabel dan kurva produksi, manajemen lebih mudah mengambil keputusan.

a. Tabel Produksi
Tabel adalah daftar atau urutan mengenai sesuatu. Oleh karena itu, maka yang dimaskud dengan tabel produksi adlah daftar atau urutan dari volume produksi bedasarkan kombinasi penggunaan faktor produksi.
                K
L
INPUT
1       2      3      4 .......n
1
2
3
4
5     15     35    47
12   31     49    58
35   48     59    68
48   59     67    77

b. Kurva Produksi
Kurva adalah gamabaran atau lukisan dari fungsi. Oleh karena itu, maka yang dimaskud dengan kurva produksi adalah gambaran atau lukisan dari output produksi dengan penggunaan faktor-faktor produksi, atau input produksi tertentu. Kurva produksi ini menunjukan arah atau kencenderungan produksi dengan menggunakan kombinasi input tertentu. Dengan demikian maka kurva produksi juga dapat menggambarkan skala produksi.
Contoh: kurva produksi => Fungsi Produksi Q = f (K,L)





5. SKALA PRODUKSI
Adalah gambaran mengenai arah atau kecenderungan dari hubungan antara kombinasi penggunaan iput dengan output yang dihasilkan. Dari gambar diatas, terlihat ada tiga jenis skala produksi yaitu:

1. Skala produksi yang meningkat (increasing return to scale)
adalah skala dengan arah yang meningkat. Skala produksi yang meningkat ini ditujukan oleh besarnya persentase peningkatan output dibandingkan dengan persentase peningkatan penggunaan input.

2. Skala Produksi yang Tetap (constant return to scale)
Adalah skala produksi dengan arah yang tetap atau sama. Skala ini ditunjukan oleh kesamaan persentase peningkatan output dengan persentase peningkatan penggunaan input

3. Skala produksi yang Menurun (decreasing return to scale)
Adalah skala produksi dengan arah yang menurun. Skala produksi yang menururn ini ditujukan oleh lebih kecilnya persentase peningkatan output dibandingkan dengan persentase peningkaan penggunaan input.

6. EFISIENSI PRODUKSI
Adalah penghematan proses produksi yang dilakukan dengan berbagai kombinasi penggunaan input. Informasi mengenai berbagai kombinasi input ini diperlukan manajemen guna memilih sistem produksi yang tepat dalam menjalankan usaha dan efisensi. Efisiensi produksi ini bermuara pada makin rendahnya biaya per unit oroduk yang dikeluarkan perusahaan. Efisiensi produksi ini dapat menjadi dua kelompok:

1. Efisiensi Teknis
Adalah efisiensi dari teknis produksi. Diukur dengan minimalnya proses yang tidak perlu (mubazir) dalam berproduksi. Efisiensi teknis ini dapat dicapai dengan berbagai cara kombinasi penggunaan unit input yang minimum

2. Efisiensi Ekonomi
Efisiensi ekonomi adalah efisiensi dari biaya produksi. Efisiensi ekonomi ini diukur denganmakin kecilnya biaya yang dikeluarkan perusahaan per unit produksi yang dihasilkan. Efisiensi dapat dicapai dengan berbagai teknik penggunaan kombinasi jenis input dengan biaya serendah mungkin.

7. MANAJEMEN PRODUKSI
Adalah kegiatan pengambilan keputusan ynag berkaitan dengan pengelolaan input atau faktor produksi berupa bahan baku, bahan penolong, teknologi, dan manajerial, menjadi keluaran, atau produk berupa barang atau jasa yang bernilai lebih dengan produktivitas dan efisiensi yang optimal. Sehubungan dengan kegiatan manajemen produksi, perlu dipahami konsep-konsep produks sebagai berikut:

1. Proporsi Penggunaan Input
Dalam praktik berbroduksi manajemen harus melihat kemungkinan atau peluang penggunaan input untuk menghasilkan output yang diinginkan. Oleh karena itu, maka manajemen perlu memikirkan bagaimana kombinasi penggunaan input yang optiomal untuk menghasilkan output tertentu, disamping juga bagaimana mencapai output yang optimal dengan penggunaan input tertentu. Untuk mengetahui informasi ini perlu dipahami beberapa istilah yaitu:

a. Produk Total (TP)
Produk total (TP) merupakan jumlah total produksi atau output yang dihasilkan. Besarnya output, atau produksi ini tergantung dari penggunaan input (bahan baku, bahan penolong, teknologi dll yang dipakai, serta penggunaan faktor-faktor produksi lainnya) yang berinteraksi (sinergi) satu sama lain dalam menghasilkan produksi. Secara lebih ringkas produk total (TP) ini ditunjukan oleh fungsi produksi

TP = f (input) => Q = f (K,L)

Ilustrasi 1
Sebuah usaha perkebunan mempunyai fungsi produksi untuk kelapa sawit adalah:
Q = 0,5KL – 0,8K – 0,2L2
Dimana:
K : Kapital L : Tenaga Kerja Q : Output
Berapakah produksi kelapa sawit untuk pemakaian input (K dan L) samapai dengan 5 unit

Jawab:
K
L
Q
1
1
-0,5
2
2
-0,4
3
3
0,3
4
4
1,6
5
5
3,5

Besarnya output (Q) adalah merupakan total produktivitas dari penggunaan input, atau dikenal juga denganistilah Total Produk (TP). Dari fungsi diatas, terlihat makin banyak pemakaian input, makin tinggi produksi. Namun demikian, para produsen perlu melihat kontribusi dari masing-masing input, terhadap jumlah output (produksi). Untuk ini, maka perlu dicari besarnya tambahan output, dikarenakan adanya tambahan penggunaan salah satu input atau faktor produksi yang lebih dikenal dengan Produk Marjinal dari input tertentu (MP)

b. Tambahan Produk (produk marginal dari input [MPi])
Produk Maginal (MP) adalah tambahan produk untuk setiap penggunaan satu input. Informasi ini diperlukan untuk mendapatkan besarnya kontribusi masing-masing unit input, terhadap produk total yang dihasilkan. Produk marginal input (MP), besarnya berubah sesuai dengan perubahan penggunaan input dan tingkat produksi. Untukmendapatkan informasi diperlukan pendekatan produksi denganpenggunaan salah satu input tetap, sementara input lainnya berubah, seperti fungsi berikut:

Q = f (K,L, K = C) atau Q = f (L /K = C)

Menunjukan hubungan salah satu input dengan hasil (return to factor), yaitu pemakaian input L dengan K tetap.

Q = f (K,L, L = C) atau Q = f (K /L = C)

Menunjukan hubungan salah satu input dengan hasil (return to factor), yaitu pemakaian input K dengan L tetap.

Besarnya Produk Marginal dari penggunaan input (MPi) ini adalah ratio dari perubahan Total Produk (TP) dengan perubahan penggunaan input, atau secara ringkas dapat dirumuskan:

MPi = ∆TP / ∆Input
MPL = (TPi – TPi-L) / (Li – Li-L) dan
MPk = (TPi – TPi-L) / (Ki – Ki-L)

Ilustrasi 2
Sebuah usaha perkebunan mempunyai fungsi produksi untuk kelapa sawit adalah :
Q = KL – 0,6K2 – o,2L2
Dimana:
K : Kapital L : Tenaga Kerja Q : Output
Berapakah produksi (Q atau TP) kelapa sawit, dan produk marjinal (MPi), untuk pemakaian input (K=3), sementra iput L berubah dari 1 unit sampai menjadi 12 unit

Jawab:
K
L
Q=TP
MPL
3
1
-2,6

3
2
-0,2
2,4
3
3
1,8
2
3
4
3,4
1,6
3
5
4,6
1,2
3
6
5,4
0,8
3
7
5,8
0,4
3
8
5,8
0
3
9
5,4
-0,4
3
10
4,6
-0,8
3
11
3,4
-1,2
3
12
1,8
-1,6

 















Dari hasil perhitungan tsb dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan K = 3, penggunaan Tenaga Kerja (L), minimum adalah 3, agar dapat 
    menghasilkan output (TP atau > 0)
2. Produksi atau output tertinggi diacapai pada penggunaan input K = 3 dan L = 8
3. Produksi atau output (TP atau Q) tertinggi tercapai pada saat MPL = 0
4. Penambahan input L dibatasi samapai L = 8. Bila input ini ditambah (dinaikan) 
    lagi, misal L = 9, maka output total (Q) akan turun

c. Produk Rata-rata dari Input
Produk Rata-rata adalah rata-rata produksi atau, rata-rata output yang dihasilkan dengan penggunaan input tertentu, sesuai dengan fungsi produksi. Besarnya produk rata-rata atau average product (APi) dari penggunaan input ini adalah ratio dari perubahan Produk Total TP), dengan penggunaan input, atau secara ringkas dapat dirumuskan:

APi = TPi / Input
APL = MPL / Q dan APk = Qk / Kk

Ilustrasi 3
Sebuah usaha perkebunan memiliki fungsi produksi untukkelapa sawit adalah
Q = 0,5K2 – 0,7L2 +6,2L
Dimana:
K : Kapital L : Tenaga Kerja Q : Output
Berapakah produksi (Q atau TP) kelapa sawit, dan produk marjinal (MPi) serta produk rata-rata (APi) untuk pemakiaan input (K=3) sementara input L berubah dari 1 unit samapai 10 unit?

Jawab
K
L
Q
MPL
APL
3
1
10
10
1
3
2
14,1
4,10
0,29
3
3
16,8
2,70
0,16
3
4
18,1
1,30
0,07
3
5
18
-0,10
-0,01
3
6
16,5
-1,50
-0,09
3
7
13,6
-2,90
-0,21
3
8
9,3
-4,30
-0,46
3
9
3,6
-5,70
-1,58
3
10
3,5
-7,10
2,03

Dari hasil perhitungan tsb dapat disimpulkan bahwa:
1. Produksi tertinggi dicapai pada pengunaan input K = 3 dan input L = 4
2. Produksi (TP) tertinggi tercapai pada sat MPL = 0 atau mendekati nol
3. Penambahan input L dibatasi samapai L = 4. Bila input ini ditambah (dinaikan) lagi misalnya L =5, maka output total (Q) akan turun
4. Penembahan input L, akan meningkatkan output total, selama APL > 0


Ilustrasi 4
Sebuah usaha perkebunan memiliki fungsi produksi untukkelapa sawit adalah
Q = 0,5K2 – 0,7L2 +6,2L
Dimana:
K : Kapital L : Tenaga Kerja Q : Output
Berapakah produksi (Q atau TP) kelapa sawit, dan produk marjinal (MPi) serta produk rata-rata (APi) untuk pemakiaan input (K=3) sementara input L berubah dari 1 unit samapai 10 unit?

Jawab
K
L
Q
MPK
APk
1
3
8,8
8,8
8,8
2
3
10,3
1,5
5,15
3
3
10,8
0,5
3,6
4
3
10,3
-0,5
2,58
5
3
8,8
-1,5
1,76
6
3
6,3
-2,5
1,05
7
3
2,8
-3,5
0,4
8
3
-1,7
-4,5
-0,21
9
3
-7,2
-5,5
-0,8
10
3
-13,7
-6,5
-1,37

Dari hasil perhitungan tsb dapat disimpulkan bahwa:
1. Produksi tertinggi dicapai pada pengunaan input L = 3 dan input K = 3
2. Produksi (TP) tertinggi tercapai pada sat MPk = 0 atau mendekati nol
3. Penambahan input K dibatasi sampai K = 4. Bila input ini ditambah (dinaikan) lagi misalnya K =4, maka output total (Q) akan turun
4. Penembahan input K, akan meningkatkan output total, selama APk > 0


Share:

0 comments:

Posting Komentar

PENGUNJUNG