PENGERTIAN
MANAJEMEN PERSONALIA
Didalam masyarakat yang semakin berkembang, manusia senantiasa
mempunyai kedudukan yang makin penting. Meskipun kita berada,
atau sedang menuju dalam masyarakat yang berorientasi kerja, yang memandang kerja adalah suatu yang mulia, kita tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Pandangan atau falsafah yang dimiliki masyarakat menunjukan hal tersebut dengan smakin kuatnya permintaan untuk memperhatikan aspek manusia dan bukan hanya aspek teknologi dan ekonomi dalam setiap usaha. Dalam berbagai keadaan, nilai-nilai manusiawi bisa diselaraskan secara baik dengan aspek teknologi.
atau sedang menuju dalam masyarakat yang berorientasi kerja, yang memandang kerja adalah suatu yang mulia, kita tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Pandangan atau falsafah yang dimiliki masyarakat menunjukan hal tersebut dengan smakin kuatnya permintaan untuk memperhatikan aspek manusia dan bukan hanya aspek teknologi dan ekonomi dalam setiap usaha. Dalam berbagai keadaan, nilai-nilai manusiawi bisa diselaraskan secara baik dengan aspek teknologi.
Adalah menjadi tugas manajemen personalia untuk mempelajari dan
mengembangkan berbagai jalan agar manusia bisa diintegrasikan secara efektif ke
dalam berbagai organisasi yang diperlukan oleh masyarakat. Organisasi bisa
dipandang sebagai suatu unit yang merubah input menjadi output yang diperlukan
masyarakat. Masyarakat mmerlukan berbagai jenis organisasi, seperti organisasi
pendidikan, lembaga kesehatan, angkatan bersenjata, organisasi keagamaan dan
perusahaan-perusahaan. Manusiabukan hanya mengkonsumir produk yang dihasilkan
organisasi-organisasi tersebut, tetapi mereka juga merupakan bagian yang utama
dalam pemrosesan input menjadi output, menjadikomponen utama dalam organisasi.
Bidang manajemen personalia memerlukan pengetahuan yang luas
menyangkut bidang ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi dan administrasi. Berbagai
masalah dlam manajemen personalia memerlukan studi analitis untuk
memecahkannya, dan juga memerlukan kemampuan untuk memahami sesuatu yang tidak
logis, kemempuan untuk memprosyeksikan diri ke dalam suatu posisi yang lain
tanpa khilangan perspektip manusia. Usaha untuk mengintegrasikan manusia dan
organisasi telah menjadi makin sulit dengan adanya perubahan dalam masyarakat
itu sendiri.
Persoalan yang dihadapi akan semakin sulit karena terjadinya
perubahan-perubahan di dalam komposisi angkatan kerja, nilai-nilai/pandangan
hidup dari apra karyawan, permintaan dari pengusaha, dan permintaan dari
masyarakat. Perubahan komposisi angkatan kerja disebabkan oleh:
1. Tingginya tingkat pendidikan dari angkatan kerja secara
keseluruhan
2. Makin banyak pekerja/karyawan wanita
3. Makn banyak pekerja wanita yang telah berkeluarga
4. Bertambahnya karyawan-karyawan asing
Karyawan juga mulai memikirkan bahwa kerja bukanlah hanya
sekedar untuk memperoleh imbalan yang tinggi, tetapi juga memikirkan untuk
manyatakan dirinya (self actualization). Sedangkan daripihak pengusaha persyaratan-persyaratan
yang diminta akan makin tinggi. Tenga-tenaga yang mempunyai tingkat
keterampilan tinggi makin banyak diminta. Dan dari piohak masyarakat, tercermin
lewat peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun oleh
lembaga-lembaga perwakilan. Peraturan mengenai ketenagakerjaan mulai banyak
disorot dan diperhatikan, sesuai dengan perkembangan perekonomian dan
masyarakat. Dengan demikian manajer personalia harus bekerja ditengah tiga
kekuatan utama yaitu:
1. Perusahaan
Yang berkeinginan untuk disediakan tenaga kerja yang mampu dan
mau bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Karyawan & organisasinya
Yang menginginkan agar kebutuhan fisik dan psikologis merka
terpenuhi
3. Masyakrakat umum
Lewat lebaga perwakilannya yang menginginkan agar perusahaan
mampunyai tanggungjawab yang luas untuk mengembangkan dan melindungi
sumber-sumber manusia dari perlakuan diskriminatif
I. DEFINISI MANAJEMEN PERSONALIA
Ada dua kelompok fungsi dalam manajemen personalia yaitu fungsi
manajerial dan operatif. Seorang manajer adalah seorang yang menjalankan
wewenangnya dan kepemimpinannya terhadap personalia lain. jadi direktur suatu
perusahaan tentu seorang manajer, demikian juga kepala bagian atau supervisor.
Sebaliknya seorang operator adalah seorang yang tidak mempunyai wewenang
terhadap orang lain, ia hanya menerima suatu tugas dan amnejalankannya di bawah
pengawasan manajerial. Jadi seorang manajer personalia adalah seorang manajer,
dan karenanya ia harus menjalankan berbagai fungsi dasar adari manajemen.
Meskipun demikian definisi lengkap dari manajemen personalia haruslah memasukan
juga fungsi-fungsi operasional di bidangnya. Seperti fungsi-fungsi berikut;
1. Perencanaan
Setiap manajer pastilah manyadari arti pentingnya perencanaan.
Karenanya mereka perlu mencurahkan sebagianbesar waktunya untuk fungsi
perencanaan ini. Untuk manajer personalia perencanaan berarti menentukan lebih
dulu program personalia yang akan membantu mencapai tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan. Tentu saja penetapan tujuan ini akan memerlukan partisipasi
aktif dari manajer personalia, sesuai dengan pengetahuannya di bidang
sumber-sumber manusia
2. Pengorganisasian
Setelah apa yang dilakukan telah diputusakan maka perlu dibuat
organisasi uuntuk melaksanakannya. Organisasi merupakan suatu alat untuk
mencapai tujuan. Jika perusahaan telah menentukan fungsi-fungsi yang harus
dijalankan oleh para karyawan maka manajer personalia haruslah membentuk organisasi
dengan merancang susunan dari berbagai hubungan antara jabatan, personalia, dan
faktor-faktor fisik. Karena rumitnya hubungan yang terjadi diantara
jabatan-jabatan yang ada, maka banyak pimpinan perusahaan yang mengharapkan
agar manajer personalia bisa memberikan saran untuk organisasi secara
keseluruhan.
3. Pengarahan
Kalau kita sudah mempunyai rencana dan sudah mempunyai
organisasi untuk melaksakan rencana tersebut, maka sudah selayaknya kalau
fungsi selanjutnya adalah melaksankan pekerjaan tersebut. Pada definisi kita
diatas, kita menggunakan istilah pengarahan, tetapi mungkin adal pula yang
menggunakan istilah lain seperti, motivasi atau pemberian perintah. Fungsi ini
berarti mengusahakan agar karyawan mau bekerjasama secara efektif.
4. Pengawasan
Setelah fungsi-fungsi personalia dilaksanakan, apa yang harus
dilakukan ileh manajer personalia? Maka selanjutnya yaitu mengamati dan
membandingkan pelaksanaan dengan rencana dan mengoreksinya apabila terjadi
penyimpangan, atau kalau perlu menyesuaikan kembali rencana yang telah dibuat.
Dengan demikian pengawasan adalah fungsi manajemen yang menyangkut maslah
pengaturan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana personalia, yang dirumuskan
sebagai dasar analisa dari tujuan organisasi yang fundamental.
Keempat fungsi manajemen tersebut merupakan fungsi-fungsi dasar
dari para manajer. Meskipun demikian dalam manajemen personalia hanya akan
mengkaji lima fungsi operasional yaitu;
1. Pengadaan
Fungsi ini adalah memperoleh jumlah dan jenis karyawan yang
tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi ini terutama menyangkut tentang
penentuan kebutuhan tenaga kerja dan penarikannya, seleksi dan penempatannya.
Menentukan kebutuhan tenaga kerja menyangkut mutu maupun jumlah tenaga
kerjanya, sedangkan seleksi dan penempatan menyangkut maslaah memilih dan
menarik tenaga kerja, pembahasan formulir-formulir lamaran, test psikologis dan
wawancara.
2. Pengembangan
Setelah karyawan diperoleh, sudah selayaknya jika mereka
dikembangkan. Pengemabangan ini dilakukan untuk meningkatakan keterampilan
lewat latihan, yang diperlukan untuk dapat menjalankan tugas dengan baik.
Kegiatan ini makin menjadi penting karena berkembangnya teknologi, dan makin
kompleksnya tugas-tugas manajer.
3. Kompensasi
Fungsi ini dapat didefinisikan sebagai pemberian penghargaan
yang adil dan layak terhadap para keryawan sesuai dengan sumbangan mereka untuk
mencapai tujuan organisasi. Meskipun berbagai penelitian moral karyawan pada
akhir-akhir ini menunjukan kecenderungan berkurang arti pentingnya “monetary in
come”, namun walaupun demikian pemberian kompensasi tetap merupakan salah satu
fungsi terpenting.
4. Integrasi
Meskipun sudah memperoleh karyawan, mengembangkan karyawan dan
memberikan kompensasi yang wajar, kita tetap mengahdapi problem yang sulit,
yakni integrasi. Integrasi ini menyangkut penyesuaian keinginan dari para
individu dengan keinginan organisasi dan masyarakat. Dengan demikian kita perlu
memahami perasaan dan sikap dari para keryawan untuk dipertimbangkan dalam
pembuatan berbagai kebijaksanaan organisasi.
5. Pemeliharaan
Fungsi operasional yang terakhir adalah mempertahankan dan
meningkatkan kondisi yang telah ada. Fungsi ini, tentu saja mengharuskan
dilaksanakannya keempat fungsi lainnya secara terus menerus. Tetapi pada fungsi
ini perhatian akan dititikbertakan pada pemeliaharaan kondisi fisik dari apara
karyawan dan pemeliharaan sikap yang menyenangkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan definisi Manajemen Personalia
ini yaitu “Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari
pengadaan pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan
tenga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaanm individu
dan msyarakat.
II. SIFAT MANAJEMEN PERSONALIA
Dalam setiap organisasi mungkin dan biasanya perlu untuk
membedakan antara fungsi garis dan fungsi staff. Kedua istilah tersebut
merupakan masalah dalam organisasi. Setiap organisasi dibentuk bedasarkan
tujuan dasar tertentu. Sebagai hasil, tujuan suatu perusahaan industri adalah
untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa inilah untuk memperoleh suatu
penghasilan tertentu. Fungsi garis adalah setiap funsi yang sangat penting dan
menyumbangkan secara langsung pencapaian tujuan organsiasi yang utama. Dalam
perusahaan industri, fungsi-fungsi yang biasa disebut sebagai fungsi garis
adalah produksi, pemasaran dan keuangan. Fungsi staff dalah fungsi yang tidak
menyumbangkan secara langsung pencapaian tujuan dasar, tetapi melakukannya
secara tidak langsung denagn membantu dan memberikan fasilitas kepada
pelaksanaan fungsi garis. Misalnya beberapa fungsi personalia seringkali
dipisahkan ke dalam departemen staff khusus untuk memeberikan bantuan kepada
manajer garis dengan memberikan karyawan yang diperlukan untuk memebantu dalam
latihan dan sebagainya. Tetapi hendaknya jelas dipahami bahwa tidaklah bisa
atau tidak disarankan untuk memisahkan seluruh fungsi manajemen personalia dari
manajer garis.
Semua tanggungjawab dari pekerjaan karyawan tidaklah bisa dan harus
tidak dipusatkan pada suatu depertemen personalia. Dalam kebanyakan bidang,
suatu “staff service unit” hanyalah bisa membantu manajer operasionil dan bukan
diandalakan untuk sepenuhnya melepaskan diri dari tanggungjawab personalia.
Jadi semua manajer haruslah mau tidak mau menjadi “manajer personalia” dalam
arti selalu mengahdapi maslah personalia. Tentu saja ini bukan berbarti
mengabaikan bantuan staff dalam personalia. Hanya perlu diingat bahwa tugas
depatemen personalia sebenarnya lebih bersifat staff.
Sumber
Drs. Heidjrachman R & Drs. Suad H, M.B.A ; 1984
0 comments:
Posting Komentar