JOINT COST
Joint Cost atau Biaya Bersama mengandung pengertian adanya biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan suatu barang/produk. Jika yang dikelola adalah barang dagangan, maka biaya bersama adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan
barang (lebih dari satu jenis barang) sampai barang tersebut siap untuk dijual. Sedangkan pada perusahaan industri, biaya bersama adalah merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan sampai penetapan harga pokok produk, dengan demikian biaya ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan BOP. Dalam akuntansi produk bersama dapat menggunakan metode alokasi biaya bersama sebagai berikut :
1. Metode nilai jual relatif
2. Metode Satuan Fisik
3. Metode rata rata Biaya per satuan
4. Metode rara rata tertimbang
1. METODE NILAI JUAL RELATIF
Menurut metode ini pembebanan biaya perolehan produk didasarkan pada nilai harga jualnya. Oleh karenanya setiap jenis produk akan menghasilkan prosentase laba yang jumlahnya sama besar.
Contoh Kasus 1:
PT. SCLUPTOR pada tahun 2014 menjual 5 macam produk dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1.280.000.000 Informasi produk yang telah dijual adalah sebagai berikut:
Product
|
Quantitas
|
Price / Unit
|
A
|
2.400
|
150.000
|
B
|
3.000
|
100.000
|
C
|
2.500
|
200.000
|
D
|
2.000
|
160.000
|
E
|
1.600
|
75.000
|
Bedasarkan informasi tersebut tetapkanlah harga pokok masing masing produk dengan menggunakan metode nilai jual relatif
JAWAB :
Alokasi Biaya Bersama dengan metode Nilai Jual Relatif
Product
|
Quantitas
|
Price
|
Sales
|
Prosentase
|
Biaya Bersama
|
HPP
|
1
|
2
|
3 = 1 x 2
|
4=(3/1.600jt)x100
|
5=1.280jt x 4
|
6=5/1
|
|
A
|
2400
|
150.000
|
360.000.000
|
22,5
|
288.000.000
|
120.000
|
B
|
3000
|
100.000
|
300.000.000
|
18,75
|
240.000.000
|
80.000
|
C
|
2500
|
200.000
|
500.000.000
|
31,25
|
400.000.000
|
160.000
|
D
|
2000
|
160.000
|
320.000.000
|
20
|
256.000.000
|
128.000
|
E
|
1600
|
75.000
|
120.000.000
|
7,5
|
96.000.000
|
60.000
|
JMLH
|
1.600.000.000
|
100
|
1.280.000.000
|
Analisa Laba Kotor tiap jenis product
Product
|
Quantitas
|
Sales
|
Biaya Bersama
|
Laba Kotor
|
Prosen Laba Kotor
|
1
|
2
|
3
|
4 = 2-3
|
5=(4/3)x100
|
|
A
|
2400
|
360.000.000
|
288.000.000
|
72.000.000
|
25 %
|
B
|
3000
|
300.000.000
|
240.000.000
|
60.000.000
|
25 %
|
C
|
2500
|
500.000.000
|
400.000.000
|
100.000.000
|
25 %
|
D
|
2000
|
320.000.000
|
256.000.000
|
64.000.000
|
25 %
|
E
|
1600
|
120.000.000
|
96.000.000
|
24.000.000
|
25 %
|
JMLH
|
1.600.000.000
|
1.280.000.000
|
320.000.000
|
25 %
|
2. METODE SATUAN FISIK
Menurut metode ini pembebanan biaya didasarkan pada kuantitas produk yang dihasilkan, dengan cara menetapkan prosentase tiap tiap produk. Kemudian berdasarkan prosentase masing masing produk tsb, biaya bersama dialokasikan kepada masing masing produk
Contoh Kasus 2:
Suatu perusahaan membuat 6 macam produk dengan total pengeluaran biaya Rp 1.800.000.000 Produk yang dihasilkan sebagai berikut :
Produk
|
Unit
|
A
|
35.000
|
B
|
25.000
|
C
|
20.000
|
D
|
35.000
|
E
|
30.000
|
F
|
15.000
|
Buat analisis Biaya berdasarkan metode satuan fisik.
JAWAB :
Produk
|
Jumlah
unit
|
Prosentase
|
Alokasi Biaya
|
A
|
35.000
|
21,875
|
393.750.000
|
B
|
25.000
|
15,625
|
281.250.000
|
C
|
20.000
|
12,500
|
225.000.000
|
D
|
35.000
|
21,875
|
393.750.000
|
E
|
30.000
|
18,750
|
337.500.000
|
F
|
15.000
|
9,375
|
168.750.000
|
TOTAL
|
160.000
|
100
|
1.800.000.000
|
3. Metode Rata Rata Biaya per Satuan
Dalam metode ini biaya bersama atas pembuatan berbagai produk dibagkan kepada masing masing produk atas dasar prosentase dari produk yang dihasilkan
Contoh Kasus 3:
PT. CYGNUS memproduksi 4 jenis produk, penggunaan bahan baku seluruhnya berjumlah 200.000 kg dengan total biaya 250.000.000 setelah selesai ternyata jumlah produk yang dihasilkan sebanyak 196.000 kg. Informasi tentang produksi dari barang barang tersebut adalah:
Jenis Barang
|
Digunakan
|
Kerupuk kancing
|
40.000 kg
|
Kerupuk stick
|
30.000 kg
|
Kerupuk ukuran sedang
|
70/000 kg
|
Kerupuk ukuran kecil
|
60.000 kg
|
Buatlah analisis Biaya berdasarkan metode rata-rata biaya persatuan
JAWAB:
Jenis Barang
|
digunakan
|
Prosen
|
Hasil
Produk
|
Harga Pokok
|
Kerupuk kancing
|
40.000 kg
|
20%
|
39.200
kg
|
50.000.000
|
Kerupuk stick
|
30.000 kg
|
15%
|
29.400
kg
|
37/500.000
|
Kerupuk ukuran sedang
|
70.000 kg
|
35%
|
68.600
kg
|
87.500.000
|
Kerupuk ukuran kecil
|
60.000 kg
|
30%
|
58.800
kg
|
75.000.000
|
Total
|
200.000
kg
|
100%
|
196.000
kg
|
250.000.000
|
Keterangan:
Kolom 3:
Kerupuk Kancing = 400.000 / 200.000 x 100 % = 20 % dst nya
Kolom 4:
Kerupuk Kancing = 20 % x 196.000 kg = 39.200 kg dst nya
Kolom 5
Kerupuk kancing = 20 % x Rp 250.000.000 = Rp 50.000.000 dst nya
4. Metode Rata-Rata Tertimbang
Dalam metode ini ditentukan angka penimbang, dimana angka penimbang dapat diperoleh dari kualitas barang, harga satuan barang, kondisi barang dan lain lain yang dianggap sebagai angka penimbang. Langkah selanjutnya kuantitas barang/produk dikalikan dengan masing masing angka penimbangnya. Kemudian dari masing masing hasil perkalian ditentukan prosentasenya melalui total hasil perkalian. Alokasi biaya adalah prosentase dikalikan biaya bersama, sehingga akan diperoleh harga pokok untuk masing masing barang/produk.
Contoh Kasus 4:
PT FORNAX memproduksi 3 macam produk dengan total biaya Rp 1.200.000.000.
Dengan rincian sebagai berikut :
Produk
|
Banyaknya
|
Angka Penimbang
|
A
|
30.000
|
3
|
B
|
50.000
|
2
|
C
|
60.000
|
1
|
Berdasarkan informasi diatas buatlah:
1. Alokasi biaya bersama
2. Harga pokok masing masing produk bedasarkan netode rata-rata tertimbang
Jawab:
Produk
|
Q
|
Angka
Penimbang
|
Rata
Rata
|
%
|
Alokasi
Biaya
|
Harga Pokok
|
A
|
30.000
|
3
|
90.000
|
36 %
|
432.000.000
|
14.400
|
B
|
50.000
|
2
|
100.000
|
40 %
|
480.000.000
|
9.600
|
C
|
60.000
|
1
|
60.000
|
24 %
|
288.000.000
|
4.800
|
Total
|
250.000
|
Keterangan :
Kolom 4 = kolom 2 x kolom 3
Kolom 5 = kolom 4 / total x 100 %
Kolom 6 = kolom 5 x 1.200.000.000
Kolom 7 = kolom 6 / kolom 2
0 comments:
Posting Komentar