TITIK IMPAS




TITIK IMPAS
 
 
I.       TITIK IMPAS SATU PRODUK
Anggaran penjualan adalah rencana kerja berkaitan dengan aktivitas penjualan perusahaan di dalam periode tertentu. Rencana tersebut disusun bedasarkan asumsi tertentu, seperti daya beli masyarakat, selera konsumen dll. Perubahan asumsi ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan dalam merealisasikan anggaran penjualan tersebut. 

Keberhasilan dan kegagalan perusahaan dalam mencapai target penjualan akan berpengaruh secara langsung terhadap kemampuan perusahaan di dalam mencapai tujuan akhir yaitu mempeoleh laba optimal. Bahkan kegagalan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Karena itu, perusahaan perlu sekali mengetahui jumlah penjualan minimal dan jumlah produk yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.  Untuk mengetahui volume penjualan minimal, digunakan analisis titik impas. Jadi titik impas adalah Volume penjualan yang harus dicapai perusahaan agar perusahaan tidak mengalami kerugian tetapi juga tidak memperoleh laba sama sekali.

Titik impas tersebut dapat diketahui dengan membagi antara total biaya tetap dengan rasio margin kontribusi atau dengan rumus:
 





Biaya tetap total      =  Biaya tetap keseluruhan yang dikeluarkan perusahan untuk
                                       memproduksi keseluruhan produk
Biaya Variabel          = Biaya variabel per unit produk
Penjualan Produk     = Harga jual per unit produk
 
Ilustrasi 1:
PT.  Indoplastik sebuah perusahaan plastik . Kapasitas produksi perusahaan ini dalam satu tahun sebesar 1.200 ton bijih plastik. Untuk menghasilkan produk dengan volume tersebut, biaya tetapnya adalah Rp. 360.000.000. sedangkan biaya variabelnya  Rp. 1.080.000.000. harga jual bijih plastik Rp. 1.500.000 per ton.


Jawab:

Titik impas dapat dihitung dengan cara terlebih dahulu menghitung biaya variabel per ton dari bijih plastik.

Biaya total untuk memproduksi 1.200 ton bijih plastik adalah sebesar Rp. 1.080.000.000.
maka biaya variabelnya yang dibuthkan untuk memproduksi satu ton bijih plastik sebesar :

1.080.000.000 / 1.200 ton = Rp. 900.000

Kemudian dari data yang telah tersedia dapat dihitung volume titik impasnya yaitu sebesar :
 








 

Titik Impas = Rp. 900.000.000

Angka Rp. 900.000.000 merupakan penjualan minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian, tetapi sekaligus juga merupakan nilai penjualan yang mengakibatkan perusahaan belum memperoleh keuntungan. Untuk mengetahui volume penjualan agar perusahan tidak mengalami kerugian, harus dihitung dengan membagi nilai penjualan di atas dengan harga jual setiap unit produk tersebut
 
Titik impas (dalam unit)        = Titik impas dalam nilai uang / Harga jual per unit produk
                                         = Rp. 9000.000.000 / Rp. 1.500.000
                                         = 600 ton

Jadi perusahaan tersebut mencapai penjualan minimal sebesar 600 ton agar tidak mengalami kerugian.

Bukti:
Laba   = Penjualan – Biaya total
            = Penjualan – Biaya tetap – Biaya Variable
            = (600 ton x Rp. 1.500.000) – 360.000.000 – (600 ton x 900.000)
            = 900.000.000 – 360.000.000 – 540.000.000
            = 0

Jadi, pada saat perusahaan menjual produknya sebanyak 600 ton, perusahaan memperoleh laba nol. Agar perusahaan tidak merugi, perusahaan harus menjual minimal sebanyak 600 ton. Pada volume penjualan 600 ton ini, seluruh biaya tetap sebesar Rp. 360.000.000 telah ditutup.                        
 

II.       TITIK IMPAS MULTI PRODUK
Untuk perusahaan yang memiliki lebih dari satu jenis produk, maka menghitung titik impasnya harus dihitung perbandingan volume penjualan antara satu produk dengan produk yang lain. Dengan menggunakan perbandingan tersebut, dapat dihitung titik impas perusahaan tersebut dengan menggunakan rumus yang sama dengan rumus sebelumnya.
 
 
Ilustrasi 2:
 
PT. Arktik Elektronika memproduksi 4 jenis lampu LED, dengan kapsitas daya yang berbeda yaitu: 5W, 15W, 20W, 30W. Produk tersebut akan dproduksi dan dijual dengan komposisi sebagai berikut:

 





untuk memproduksi seluruh jenis lampu LED tersebut dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp. 144.000.000 Agar perusahaan tidak rugi, minimal berapa unitkah tiap produk yang harus dijual ?
 
Untuk menghitung titik impas, maka harus dihitung perbandingan antara volume penjualan satu produk dengan produk lainnya. Berarti perbandingan volume penjualan dari keempat produk tersebut sebesar 20 : 15 : 10 : 5 atau 4 : 3 : 2 : 1

Maka titik impas dari perusahaan tersebut dapat dihitung dengan rumus titik impas biasa, dengan memperhitungkan perbandingan volume penjualan antara satu produk dengan produk lain:

 












Jadi titik impas akan tercapai pada saat penjualan mencapai nilai Rp. 320.000.000. Titik impas dalam unit akan tercapai dengan membagi nilai titik impas dalam rupiah dengan harga jual gabungan dari keempat jenis produk:
 
Harga jual gabungan          = (4 x 11.000)+(3 x 16.000)+(2 x 21.000)+(1 x 26.000)
                                                = Rp. 160.000

Titik impas                              = Rp. 320.000.000 / Rp. 160.000 = Rp. 2.000

Jadi titik impas dari perusahaan tersebut akan tercapai jika masing-masing produk dijual dengan komposisi volume sebesar:

A  = 2.000 x 4 = 8.000 unit
B  = 2.000 x 3 = 6.000 unit
C  = 2.000 x 2 = 4.000 unit
D  = 2.000 x 1 = 2.000 unit
 
Bukti:
Laba   = Penjualan – Biaya total
            = Penjualan – biaya tetap – Biaya Variabel

= ((8.000 unit x Rp. 11.000)+(6.000 unit x Rp. 16.000)+(4.000 unit x Rp. 21.000)+(2.000 unit x Rp. 26.000)) – Rp. 144.000.000 – ((8.000 unit x Rp. 7.000)+(6.000 unit x Rp. 8.000)+(4.000 unit x Rp. 11.000)+(2.000 unit x Rp. 14.000))

= 320.000.000 – 144.000.000 – 176.000.000

= 0

Jadi volume gabungan penjualan diatas merupakan volume penjualan minimal agar perusahaan tidak rugi. Pada volume gabungan penjualan tersebut seluruh biaya tetap perusahaan sebesar Rp. 144.000.000 telah ditutup.
 
 
 
III.       TITIK IMPAS MULTI PRODUK BEDASARKAN ANGGARAN KOMPREHENSIF
Pada kenyataannya untuk menghitung titik impas di dalam suatu perusahaan, tidak semudah menghitung titik impas bedasarkan suatu contoh soal sederhana yang biaya totalnya telah dibagi menjadi kelompok biaya variabel dan kelompok biaya tetap, sehingga titik impasnya akan langsung diketahui dengan cepat, begitu biaya tetap dan biaya variabel serta harga jual produk dimasukan di dalam rumus titik impas. 

Menghitng titik impas yang didasarkan pada angaran komprehensif, memerlukan serangkaian langkah bertahap yang memerlukan kehati-hatian dan ketelitian dalam proses menghitungnya, serangkaian langkah yang diperlukan untuk menghitung titik impas adalah sbb:
 
1.    Menghitung biaya bahan baku per unit output dari setiap produk yang dihasilkan.
2.    Menghitung biaya tenaga kerja langsung dari setiap unit produk yang dihasilkan.
3.    Menghitung biaya overhead per unit output dari setiap produk yang dihasilkan. Jika telah diketahui, pisahkan antara biaya overhead variabel dengan biaya overhead tetapnya.
4.    Menghitung biaya pemasaran variabel dari setiap unit yang direncanakan akan dijual.
5.    Jumlahkan setiap biaya variabel tersebut, shingga diketahui nilai total biaya variabel untuk setiap unit produk yang akan dijual.
6.    Menghitung biaya tetap total produk total dari setiap produk yang ada.
7.    Menghitung perbandingan vol penjualan dari setiap jenis produk yang akan dijual
8.    Menghitung titik impas semua produk yang dihasilkan perusahaan.
 
 
Ilustrasi 3:
PT. Homiped sebuah perusahaan sendal berlokasi di Tanggerang yang menghasilkan 3 jenis sendal yaitu:
1.      Sendal Gunung (SG)
2.      Sendal Filp flop (SF)
3.      Sepatu Selop (SS)
ketiga sendal tersebut menggunakan bahan baku yang sama yaitu kain, spon, dan karet. Akhir tahun 2016 perusahaan telah menyusun anggaran untuk tahun 2017 sbb.
 
1.    Anggaran Penjualan







2. Anggaran Produksi






3. Anggaran Kebtuhan Bahan





4. Anggaran Pembelian Bahan






5. Anggaran Biaya Tenaga Kerja







6. Anggaran Biaya Overhead







7. Anggaran Biaya Operasional/komersial













Diketahui dari total biaya overhead diperkirakan sebanyak 50% biaya variable. Sedangkan total biaya pemasaran yang dianggarkan, diperkirakan sebanyak Rp. 180.000.000 merupakan biaya variabel yang dikenakan secara merata kepada setiap produk yang akan dijual .


Jawab: 

Untuk menghitung titik impas, ada beberapa hal dan serangkaian langkah yang harus diperhatikan yaitu:

 
1.      Menghitung biaya bahan baku per unit
Untuk menghitung biaya bahan baku per unit output dari setiap produk yang dihasilkan perusahaan adalah sebagai berikut:
 
Biaya bahan baku perunit produk





Dari tabel tersebut, terlihat bahwa setiap unit SG membutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp. 5.000, setiap unit SF sebesar Rp. 5.700, sedangkan SS sebesar Rp. 6.400
 

2.      Menghitung biaya tenaga kerja
Langkah selanjutnya menghitung biaya tenaga kerja langsung dari setiap unit produk yang dihasilkan perusahaan. Biaya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk setiap unit produk yang dihasilkan adalah hasil kali dari tarif per jam kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit produk tersebut.
 
Biaya tenaga kerja per unit






Dari tabel tersebut diketahui bahwa setiap unit SG membutuhkan biaya tenaga kerja Rp. 4.000, setiap unit SF Sebesar Rp. 3.000, sedangkan setiap unit SS membutuhkan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 2.000.
 

3.      Menghitung biaya overhead per unit
Selanjutnya menghitung biaya tenaga kerja output dari setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Jika telah diketahui, pisahkan antara biaya overhead variabel dengan biaya overhead tetapnya. Biaya overhead yang dibutuhkan untuk setiap unit produk didasarkan pada jumlah jam kerja dikalikan tarif overhead sebesar Rp. 600 per jam kerja. Untuk mengetahui biaya overhead variabel, berarti tarif per jam tersebut harus dikalikan dengan 50%. Maka biaya overhead untuk setiap unit produk dapat diketahui:
 
Biaya Overhead Variabel per unit Produk





 
4.      Menghitung biaya pemasaran variabel
Kemudian menghitung biaya pemasaran variabel dari setiap unit yang direncanakan akan dijual perusahaan.

Dari keterangan diketahui bahwa sebesar Rp. 180.000.000 dari total biaya pemasaran merupakan biaya variabel, yang dibebankan secara merata pada setiap produk yang dijual.

Jadi biaya pemasaran variabel dapat diketahui dengan  membagi Rp. 180.000.000 dengan volume penjualan dari ketiga produk yaitu:
 
20.000 + 40.000 + 60.000        = 120.000 unit
 
Biaya pemasaran variabel    = 180.000.000 / 120.000
                                                  = Rp. 1.500 per unit produk

 
5.      Menjumlahkan setiap biaya tersebut
Langkah selanjutnya  menjumlahkan setiap biaya tersebut sehingga diketahui nilai total dari biaya variabel untuk setiap unit produk yang akan dijual.






 
6.      Menghitung Biaya Tetap Total
Hitunglah biaya tetap total dari setiap produk yang ada dengan menjumlahkan biaya overhead dan biaya pemasaran tetap serta biaya administrasi dan umum.  

Karena 50% dari biaya overhead merupakan biaya variabel, maka separuhnya lagi adalah biaya overhead tetap. Sedangkan sebanyak Rp. 180.000.000 dari total biaya pemasaran merupakan biaya pemasaran variabel, maka selisih antara biaya pemasaran total dengan biaya pemasaran variabel merupakan biaya pemasaran tetap:
 
-            Biaya overhead tetap        = 198.000.000 x 50%                        =   99.000.000
-            Biaya pemasaran tetap     = 236.000.000 – 180.000.000           =   56.000.000
-            Biaya administrasi                                                                          = 241.000.000 +
-            Biaya tetap total                                                                            = 396.000.000

 
7.      Membuat Perbandingan Volume Produk
Setelah biaya variabel perunit produk dan biaya tetap total diketahui, maka tinggal dihitung perbandingan volume dari setiap jenis produk yang akan dijual perusahaan yaitu:

SG    : 20.000     = 20     = 2       = 1
SF     : 40.000      = 40     = 4       = 2
SS     : 60.000      = 60     = 6       = 3
 

8.      Menghitung Titik Impas
Menghitung titik impas dari semua produk yang dihasilkan perusahaan:
 















Jadi titik impas akan tercapai pada saat penjualan mencapai nilai Rp. Rp. 747.169.811. Sedangkan Titik impas dalam unit akan tercapai dengan membaginilai titik impas dalam rupiah tersebut dengan harga jual gabungan dari keempat jenis produk tersebut, yaitu:
 
(1 x 25.000)+(2 x 24.000)+(3 x 22.000) = 139.000
 
Titik Impas (dalam unit)       = 747.169.811 / 139.000
                                         = 5.376 pasang
 
Jadi titik impas dari perusahaan tersebut akan tercapai jika, masing-masing produk dijual dengan komposisi volume penjualan sebesar:

SG  =  5.376 x 1  = 5.376  pasang

SF  =  5.376 x 2  = 10.752 pasang

SS  =  5.376 x 3  = 16.128 pasang

 

IV.       TUJUAN PERHITUNGAN TITIK IMPAS
Tujuan dihitungnya titik impas dari perusahaan baik perusahaani tu memiliki satu jenis produk atau beberapa jenis produk, bukanlah untuk mengetahui nilai penjualan pasti atau volume penjualan pasti dan tidak berubah sepanjang operasi perusahaan. Tetapi hanya memberikan batas bagi manajemen perusahaan untuk mencapai penjualan minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Hal itu terjadi karena perhitungan titik impas didasarkan pada beberapa asumsi yang mendasari dibuatnya perhitungan tersebut. 

Asumsi-asumsi tersebut antara lain adalah besarnya biaya total yang tidak berubah, biaya variabel per unit yang tidak berubah dan harga jual produk yang tidak berubah dari rencana semula. Perubahan salah satu komponen tersebut, akan mengakibatkan perubahan titik impas dari yang dianggarkan.










M. Nafarin, 2000, Penganggaran Perusahaan, Salemba 4, Jakarta
Rudianto, 2009, Penanggaran Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran, Erlangga, Jakarta
Tendi Haruman & Sri Rahayu, 2007: Penyusunan Anggaran Peruashaan

Share:

0 comments:

Posting Komentar

PENGUNJUNG