ANGGARAN OPERASIONAL

SISTEMATIKA ANGGARAN

 



ANGGARAN OPERASIONAL
 
Jika dilihat dari kelengkapan anggaran yang disusun oleh suatu perusahaan, maka anggaran dapat dikategorikan sebagai:

1.  Anggaran parsial
 Anggaran yang terdiri dari satu jenis kelompok kegiatan tertentu

2.  Anggaran komprehensif
Keseluruhan anggaran yang terdiri dari gabungan anggaran parsial dalam peroide tertentu, keseluruhan rencana yang ingin dicapai.

Pada anggaran komprehensif ini menggambarkan keseluruhan rencana yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Salah satu bagian yang penting dan berpengaruh terhadap anggaran komprehensif yang akan disusun perusahaan adalah anggaran operasional. Karena anggaran operasional merupakan fase awal dari keseluruhan anggarana yang akan disusun oleh perusahaan. Maka dapat dikatakan bahwa anggaran operasional itu adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode tertentu.

Salah satu bagian yang penting dan berpengaruh terhadap anggaran komprehensif yang akan disusun perusahaan adalah anggaran operasional. Karena anggaran operasional merupakan fase awal dari keselruhan anggaran yang akan disusun suatu perusahaan.

Anggaran operasional ini adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua aktivitas utama perusahaan dalam proses produksinya hingga ke penjualan produk yang nantinya kana menjadi sumber utama pendapatan peruasahaan dalam suatu periode tertentu. Anggaran operasional ini mencakup:
1.    Anggaran penjualan
2.    Anggaran produksi
3.    Anggaran pembelian bahan baku
4.    Anggaran biaya tenaga kerja
5.    Anggaran biaya overhead
6.    Anggaran biaya pemasaran
7.    Anggaran biaya administrasi dan umum
8.    Anggaran laba

Selain sebagai tahap awal dari rencana kerja perusahaan, anggaran operasional juga merupakan miniatur dari anggaran komprehensif, dimana satu anggaran parisal dengan anggaran parisal lainnya saling terkait.
 
Anggaran operasional juga harus disususn secara sistematis agar pihak yang membaca dapat lebih mudah mengerti dan agar terlihat hubungan antara satu bagian anggaran dengan bagian anggaran yang lain, maka didalam menyusun anggaran ini harus mengikuti langkah-langkah yang harus dilewati secara bertahap agar lebih mudah dan jelas

Fase-fase yang harus dilewati dalam menyusun anggaran ini adalah sebegai berikut:


1. Bedasarkan data penjualan tahun lalu dan mempertimbangkan berbagai faktor eksternal yang relevan seperti tingkat invlasi, daya beli masyarakat, perubahan selera dll. Dari pertimbangan ini kemudian dibuatlah ramalan penjualan yang berupa serangkaian prediksi penjualan dimasa mendatang. Bedasarkan ramalan penjualan kemudian disusunlah anggaran penjualan. Yaitu rencana kerja yang berkaitan dengan aktivitas penjualan. Rencana ini berupa volume penjualan yang ingin dicapai untuk setiap jenis produk, untuk setiap wilayah pemasaran, setiap konsumen dan setiap wiraniaga.

2. Bedasarkan anggaran penjualan tersebut perusahaan menyusun anggaran produksi yang berupa volume barang yang harus dihasilkan. untuk menentukan volume yang harus dihasilkan mengacu pada volumepenjualan dan juga dengan memperhatikan persediaan barang pada awal dan akhir periode tersebut.

3. Dari anggaran produksi perusahaan menentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan perusahaan dengan mengaitkan antara jumlah pesediaan bahan baku pada awal dan akhir periode, maka dapat disusun anggaran pembelian bahan baku. Bedasarkan anggaran produksi tersebut disusun juga anggaran biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

4. Biaya operasi/komersial disusun setelah anggaran penjualan dan anggaran produksi disusun. Sedangkan anggaran biaya pemasaran biasanya disusun bedasarkan volume produk yang akan dijual. Untuk biaya administrasi dan umum tidak terkait secara langsung dengan besarnya vlume penjualan atau produksi.

5.  Bedasarkan gabungan dari keseluruhan anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja, anggaran biaya overhead dan anggaran biaya komersial/operasional tersebut, maka dapat dihasilkan anggaran laba. Penyusunan laba ini merupakan tujuan utama dari didirikannya perusahaan.

6. Tahap akhir adalah disusunnya anggaran keuangan, yaitu target pencapaian kekayaan perusahaan beserta sumber-sumbernya pada periode tertentu. Anggaran investasi juga disusun bedasrkan rencana perusahaan jangka panjang. Anggaran investasi mencakup rencana investasi perusahaan di dalam periode mendatang beserta sumber pembiayaan.

7. Dari gabungan keseluruhan anggaran penjualan, produksi, biaya operasi dan investasi, dapat disusun anggaran kas yang merupakan rencana pengeluaran dan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu.

8.  Dan tahap akhir disusunlah anggaran neraca yang merupakan taksiran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu bedasarkan gabungan dari berbagai macam anggaran yang telah disusun sebelumnya.
 

Ilustrasi berikut mungkin dapat memperjelas keterangan tentang tahapan di dalam penyusunan anggaran tahunan

 
 
 
Ilustrasi 1

PT. Homyped sebuah perusahaan sandal akan memproduksi tiga jenis sandal yaitu;
1.    Sandal gunung,
2.    Sandal flip flop,
3.    Sandal selop,

Diakhir bulan November 2022, perusahaan mulai menyusun rencana kerja untuk tahun 2023. Dimana Pada tahun 2023, perusahaan merencanakan menjual sandal sebagai berikut;

1. Untuk sandal gunung akan diproduksi sebanyak 20.000 psg, dengan harga jual per psg Rp. 35.000 rupiah.

2. Untuk sandal flip flop akan diproduksi sebanyak 40.000 psg, dengan harga jual per psg Rp. 32.000 rupiah.

3. Untuk sandal selop akan diproduksi sebanyak 60.000 psg, dengan harga jual per psg Rp. 30.000 rupiah.

Di akhir bulan Desember 2022, perusahaan masih memiliki persediaan sandal yang belum terjual sebagai berikut;

1.    Sandal gunung tersisa sebanyak 2.000 psg

2.    Sandal flip flop tersisa sebanyak 4.000 psg

3.    Sandal selop tersisa sebanyak 7.000 psg


Dimana sisa sandal yang tidak terjual di bulan Desember 2022 merupakan persediaan awal di bulan Januari 2023. Sementara perusahaan juga menginginkan ada persediaan sandal untuk akhir tahun yaitu bulan Desember 2023 yaitu;
1.    Sandal gunung akan disisakan sebanyak 3.500 psg
2.    Sandal flip flop akan disisakan sebanyak 3.200 psg
3.    Sandal selop akan disisakan sebanyak 7.000 psg

Untuk bahan baku masing-masing produk menggunakan bahan baku yang sama, dengan kebutuhan yang berbeda sebagai berikut;

1.  Untuk meproduksi 1 psg sandal gunung membutuhkan
Kain = 0,5m

Spon = 0,4m

Karet = 0,7m

2.  Untuk meproduksi 1 psg sandal flip flop membutuhkan
Kain = 0,5m
Spon = 0,5m
Karet = 0,8m

3.  Untuk meproduksi 1 psg sandal selop membutuhkan
kain = 0,5m
spon = 0,6m
karet = 0,9m

Untuk harga bahan baku yang dibeli perusahaan, diperkirakan tidak akan berubah sepanjang tahun 2023 yaitu sebagai berikut:
1.    1m kain harga Rp. 2.000
2.    1m spon harga Rp. 3.000
3.    1m karet harga Rp. 4.000

Sama hal seperti persediaan produk jadi, perusahaan juga memiliki persediaan bahan baku untuk mengantisipasi seandainya di tahun 2023 akan ada kenaikan harga bahan baku. Untuk persediaan bahan baku yang terisa di bulan Desember 2023 sebagai berikut;
1.    Kain tersisa sebanyak 2.250m
2.    Spon terisisa sebanyak 5.000m

3.    Karet tersisa sebanyak 9.000m


Dimana sisa bahan baku yang tersisa di bulan Desember 2022 merupakan persediaan bahan baku awal di bulan Januari 2023. Sementara perusahaan juga menginginkan ada persediaan bahan baku untuk akhir tahun yaitu bulan Desember 2023 yaitu;
1.    Kain akan disisakan sebanyak 6.000m
2.    Spon akan disisakan sebanyak 8.000m
3.    Karet akan disisakan sebanyak 7.250m

Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk membuat 1 psg Sandal gunung diperlukan 4 jam kerja, untuk membuat 1 psg Sandal flip flop diperlukan 3 jam kerja, sementara untuk 1 psg Sandal selop diperlukan 2 jam kerja.

Biaya pemasaran dianggarkan sebesar Rp. 236.000.000, yang mencakup anggaran biaya iklan sebesar Rp. 64.000.000; anggaran gaji dan komisi wiraniaga sebesar Rp. 124.000.000; anggaran biaya angkut penjualan sebesar Rp. 48.000.000.

Sedangkan biaya administrasi dan umum dianggarkan sebesar Rp. 241.000.000 yang mencakup anggaran gaji direksi sebebsar Rp. 120.000.000; anggaran gaji pegawai asministrasi sebebsar Rp. 60.000.000; anggaran biaya listrik, air dan telepon sebebsar Rp. 36.000.000; dan anggaran biaya penyusutan aktiva tetap sebebsar Rp. 25.000.000
 
Dari uraian tersebut perusahaan akan menyusun anggaran operasional di tahun 2023 sebagai berikut: 




 

Jawaban Ilustrasi 1


1.     Anggaran Penjualan
Sesuai dengan tahapan dalam proses penyusunan anggaran. Langkah pertama adalah menyusun anggaran penjualan. Anggaran penjualan merupakan rencana kerja perusahaan dalam upaya  memperoleh penghasilan dan merupakan penjumlahan dari target volume yang akan dijual, dikalikan dengan harga jual per unit produk.

                            Nilai Penjualan = Volume x Harga

                                Tabel Anggaran Penjualan
Produk
Volume (psg)
Harga (Rp)
Nilai Penjualan
Sdl gunung
20.000
35.000
700.000.000
Sdl flip flop
40.000
32.000
1.280.000.000
Sdl selop
60.000
30.000
1.800.000.000
Total
3.780.000.000
 

2.     Anggaran Produksi

Bedasarkan anggaran penjualan dapat disusun anggaran produksi, yang disusun dengan menjumlahkan volume penjualan setiap produk dengan persediaan akhir yang diproyeksikan dan menguranginya dengan persediaan awal.

            Vol Prod = Vol Penj + (Pers. Akhir – Pers. Awal)

                            Tabel Anggaran Produksi
Produk
Volume Penjualan (psg)
Persediaan (psg)
Volume Produksi (psg)
Awal
Akhir
Sdl gunung
20.000
2.000
3.500
21.500
Sdl flip flop
40.000
4.000
6.000
42.000
Sdl selop
60.000
7.000
6.000
59.000
 
3.     Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Setelah disusun Anggaran Produksi, disusun anggaran kebutuhan bahan baku untuk setiap produk yang ada dengan mengalikan jumlah volume produksi dengan kebutuhan unit per bahan.

    Prod 1 = bb1 per psg x Vol Prod
    Prod 2 = bb2 per psg x Vol Prod               TKBB = Prod1 + Prod2 + Prod3
    Prod 3 = bb3 per psg x Vol Prod

                    Tabel Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Bahan
Sdl gunung
Sdl flip flop
Sdl selop
total keb bhn bku
Per
Psg
Vol Bhn Bku
Per
Psg
Vol Bhn Bku
Per
Psg
Vol Bhn Bku
Kain
0,5
10.750
0,5
21.000
0,5
29.500
61.250
Spon
0,4
8.600
0,5
21.000
0,6
35.400
65.000
Karet
0,7
15.050
0,8
33.600
0,9
53.100
101.750
 
4.     Anggaran Pembelian Bahan Baku
Dari anggaran kebutuhan bahan kemudian disusun anggaran pembelian bahan dengan menjumlahkan anggaran kebutuhan bahan dengan prediksi persediaan bahan baku akhir periode dan menguranginya dengan persediaan awal periode.

                Vol.Pemb                = TP+(Pers.BB akhir - Pers.BB awal)
                Angg.pemb bb     = Vol. Pemb X harga

                            Tabel Anggaran Pembelian Bahan
Bahan
Kebutuhan Produksi
Persediaan bahan
baku
Pembelian
Jumlah
Awal
Akhir
Volume
Harga
Kain
61.250
2.250
6.000
65.000
2.000
130.000.000
Spon
65.000
5.000
8.000
68.000
3.000
204.000.000
Karet
101.750
9.000
7.250
100.000
4.000
400.000.000
Total
734.000.000
 
5.     Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Untuk menyusun anggaran tenaga kerja dihitung dengan mengalikan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit produk dengan total produksi dan mengalikannya lagi dengan tarif per jam.

                        Angg TK = waktu x Vol Prod x tarif

                        Tabel Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Produk
Jam Kerja
Tarif per jam kerja
Jumlah
Per unit
Total
Sdl gunung
4
86.000
6.000
516.000.000
Sdl flip flop
3
126.000
6.000
756.000.000
Sdl selop
2
118.000
6.000
708.000.000
Total
1.980.000.000
 
6.     Anggaran Biaya Overhead
Karena tarif biaya overhead ditetapkan bedasarkan rupiah per jam kerja, maka untuk menghitung biaya overhead adalah dengan menghitung jam kerja total dari setiap jenis produk dikalikan dengan tarif biaya oeverhead per jamnya dari setiap jenis produk.

            Angg Biaya Overhead = waktu x Vol Prod x tarif overhead

                                Tabel Anggaran Overhead
Produk
Jam Kerja
Tarif per jam kerja
Jumlah
Per unit
Total
Sdl gunung
4
86.000
2.000
172.000.000
Sdl flip flop
3
126.000
2.000
252.000.000
Sdl selop
2
118.000
2.000
236.000.000
Total
660.000.000
 
7.     Anggaran Biaya Operasional/Komersil
Sedangkan biaya Operasional/komersil yang terdiri dari biaya pemasaran dan administrasi disusun bedasarkan pengalaman tahun sebelumnya dan disesuaikan dengan situasi yang ada.

Tabel Anggaran Biaya Komersial
Jenis Biaya
Jumlah
Parsial
Total
Iklan
64.000.000
 
Gaji & komisi Wiraniaga
124.000.000
 
Angkut penjualan
48.000.000
 
Total Biaya Pemasaran 
236.000.000
Gaji direksi
120.000.000
Gaji pegawai admin
60.000.000
Listrik, air, telpon
36.000.000
Penyusutan
25.000.000
Total Biaya Administrasi & Umum 
241.000.000
Total Biaya
477.000.000




Ilustrasi 2

PT. Boga Sari merupakan sebuah perusahaan tepung terigu yang menghasilkan tiga produk utama yaitu:
1. Segitiga Biru (SB)
2. Lencana Merah (LM)
3. Cakra Kembar (CK)

Setiap produk dijual dalam bentuk kantong/sak dengan berat 10 kg per sak. Ketiga produk tersebut menggunakan bahan baku yang sama yaitu:
1. Gandum
2. Singkong
3. Jagung

Yang membedakan antara satu produk dengan produk lainnya adalah kompisisi perbandingan bahan bakunya.

Pada akhir bulan Oktober 2023, departemen anggaran perusahaan ini mengumpulkan data yang akan digunakan sebagai landasan untuk menyusun anggaran perusahaan tahun 2024. Data-data tersebut adalah sebagai berikut:

                                             Proyeksi Penjualan & Persediaan
PRODUK
UNIT (Sak)
HARGA (Rupiah)
PERSEDIAAN (Sak)
1 Januari 2024
31 Desember 2024
SB
120.000
15.000
22.000
30.000
LM
80.000
18.000
5.000
12.000
CK
40.000
20.000
19.000
11.000

                                Kebutuhan bahan baku
Bahan Baku
SB (sak)
LM (sak)
CK (sak)
Gandum
3
4
3
Singkong
4
2
4
Jagung
5
1
4

                                        Proyeksi Data Bahan Baku
Bahan Baku
Harga Beli
(rupiah)
Persediaan
1 Januari 2024 (sak)
31 Desember 2024 (kg)
Gandum
1.200
4
3
Singkong
900
2
4
Jagung
800
1
4

                        Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung
Produk
Jam per Unit
Tarif per Jam (rupiah)
SB
0,25
600
LM
0,25
800
CK
0,4
900

Untuk biaya oeverhead pabrik ditetapkan sebesar Rp. 2.500 per jam kerja langsung.

Sedangkan untuk anggaran operasional/komersil terdiri dari:
- Biaya iklan sebesar Rp. 45.000.000
- Gaji dan komisi wiraniaga Rp. 65.000.000
- Biaya angkut penjualan Rp. 35.000.000.
- Gaji pegawai administrasi sebesar Rp. 55.000.000
- Biaya listrik, air & tlp Rp. 28.000.000.
- Biaya Penyusutan Aktiva Rp. 46.000.000

Bedasarkan informasi tersebut susunlah anggaran operasional PT. Boga Sari untuk tahun 2024!






Share:

2 comments:

wahid husen mengatakan...

punten pa, yang tabel anggaran ko ngga ada rumusnya yah,

MANAJEMEN AKUNTANSI mengatakan...

Sudah dilengkapi dgn rumusnya, untuk tugasnya silahkan klik link "Tugas" ok

Posting Komentar

PENGUNJUNG