SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
I.
TUJUAN
MEMPELAJARI SPI
SPI Meliputi struktur organisasi dan
semua cara-cara serta alat yang dikordinasikan yg digunakan dalam perusahaan
dengan tujuan utk menjaga keamanan aset milik perusahaan Memeriksa ketelitian
& kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi dlm operasi, & membantu
menjaga dipatuhinya kebjiaksanaan menajemen yg telah ditetapkn terlebih dahulu.
Mengapa SPI
perlu ada dalam sebuah sistem terutama SIA? SPI merupakan salah satu komponen
untuk membangun SIA, ada 6 komponen SIA dimana komponen terakhir adalah SPI.
Oleh sebab itu ketika membangun sebuah SIA, pastikan didalamnya sudah
menerapkan, mengujicoba, menggunakan tentang SPI. Tujuan dari SPI dalam sebuah
sistem informasi akuntansi adalah
1.
Menjaga
kekayaan organisasi/perusahaan (Aset, Aktiva & data organisasi/perusahaan,
dll)
Kekayaan yg dimiliki organsiasi
tentunya harus dijaga dengan baik, agar pada saat adanya pengelolaan sistem
yang berhubungan dengan aset atau harta perusahaan/organisasi, ini dapat
dilakukan dengan sebaik-baiknya dan sebijak-bijaknya, oleh karena itu SPI
diterapkan di dalam SIA salah satu
tujuannya utamanya adalah untuk menjaga kekayaan organisasi/perusahaan.
2.
Mengontrol
ketelitian dan kebenaran data akuntansi
Dalam melaksanakan SOP (standar
operasional prosedur) yang telah menjadi kebijakan dari organisasi, itu perlu
diawasi atau dilakukan kontrol, agar prosedur-prosedur yg sudah ditetapkan
dipastikan dapat berjalan dengan baik. Contoh SIA persediaan, maka perlu adanya
kontrol, pengecakan, atau kebenaran terhadap data-data yang dioproses melalui
SIA persediaan tersebut dari mulai bagian gudang membuat permintaan barang,
kemudian permintaan dari bagian gudang diteruskan ke bagian pembelian untuk
dibelikan barang, dari bagian pembelian mengajukan ke bagian keuangan sesuai dengan
nominal yang diajukan, setelah di setujui oleh bagian keuangan kemudian akan di
ACC atau di validasi kembali oleh pimpinan atau manajer. Setelah itu bagian
pembelian akan melakukan transaski pembelian baik secara tunai atau kredit
kepada suplier atau pemasok yang sudah ditunjuk oleh organisasi/perusahaan.
Prosedur Barang Masuk
Proses tersebut semua, harus dikontrol
ketelitian dan kebenaran datanya, misalkan bagian gudang ketika membuat
permintaan barang maka, pada saat proses pengecekan barang harus benar-benar
susuai dengan kenyataan bahwa barang atau ketersediaan barang tersebut sudah
menipis dan harus segera di isi kembali.
1.
Mendorong
Efisiensi Dalam Oeprasi Organisasi
Kegiatan operasional dalam suatu
organisas/perusahaan pastinya memiliki beberapa fungsi yang berarti dalam
fungsi tersebut terdapat beberapa departemen atau bagian. Dalam penerapan SPI,
maka akan selalu memastikan bahwa semua fungsi yang bergerak itu efisien, tidak
lebih dan tidak kurang.
Jika dalam suatu fungsi ada beberapa
bagian atau departemen yang tidak harus ada, atau hanya memberikan kontribusi sedikit
atau tidak sama sekali terhadap tujuan utama organisasi/perusahaan maka bagian
tersebut harus dihapuskan, tetapi juga jangan sampai bagian/departemen yang
diperlukan atau bersifat vital dalam mendukung jalannya suatu operasional
organisasi/perusahaan itu dikurangi atau dihapus.
2.
Menjaga
Agar Tidak Terjadinya Penyimpangan Dari Kebijakan Manajemen yang Diterapkan.
Manajemen dalam suatu organisasi/perusahaan
sudah membuat SOP (standar operasional prosedur) tentang sebuah sistem yang
digunakan dalam organisasinya, apakah itu sistem secara keseluruhan ataupun
bagian dari subsistem. Untuk membuatkan kebijakan-kebijakan tertentu atau
alur-alur dari suatu proses sistem tersebut itu dikemas dalam bentuk SOP,
tujuan dari SPI salah satunya adalah supaya tidak terjadi penyimpangan dari
kebijakan yang telah ditetapkan dan dapat dilaksanakan dengan baik oleh
fungsi-fungsi yang terlibat di dalam suatu SIA.
II.
ELEMEN-ELEMEN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Elemen yang harus ada ketika suatu
organisasi/perusahaan akan menerapkan pengendalian internal didalam SIA.
1.
Sturktur
Organsiasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tepat.
Dalam menyusun struktur organisasi
harus mempertimbangkan diantaranya yaitu:
a. Organisasi
haus fleksibel yaitu dapat menyesuaikan kondisi tanpa perubahan total
b. Menunjukan
garis wewenang dan tanggungjawab yang jelas agar tidak terjadi overlap fungsi
setiap bagian. Disamping itu fungsi struktur organisasi dapat memisahkan fungsi
operasional, penyimpanan dan pencatatan.
2.
Sistem
Wewenang Dan Prosedur Pencatatan.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan
yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap aktiva, hutang, pendapatan,
dan biaya lainnya. Dalam sistem wewenang akan membahas mengenai kewenangan
dalam suatu fungsi dalam melakukan otoritas kemudian prosedur pencatatan yang
berhubungan dengan akuntansi. Pencatatan yang berhubungan dengan akuntansi
dapat dimulai dari pembentukan rekening atau akun-akun yang akan digunakan
dalam proses sistem informasi akuntansi. Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
menjelaskan bahwa susunan rekening yang baik harus memenuhi beberapa kriteria
yaitu:
a. Harus
dapat membantu mempermudah penyusunan laporan-laporan keuangan dan
laporan-laporan lainnya dengan ekonomis.
b. Meliputi
rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan baik dan teliti
kekayaan, utang, pendapatan, harga pokok dan biaya-biaya yang dirinci. Sehingga
memuaskan dan berguna bagi manajemen dalam melakukan pengawasan kegiatan
operasional perusahaan.
c. Menguraikan
dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat dalam setiap rekening.
d. Memberikan
batas sejelas-jelasnya antara pos-pos aktiva, modal, pendapatan-pendapatan dan
biaya-biaya. Didalam struktur pembuatan account atau pembuatan
rekening-rekening harus ada batasan-batasan yang jelas, yang mana saja yang
akan masuk ke aktiva kemudian mana yang masuk ke dalam kewajiban dll.
e. Membuat
rekening-rekening kontrol apabila diperlukan
3.
Praktik
Yang Sehat Dan Melaksanakan Tugas Dan Fungsi Setiap Unit Organisasi.
Praktik yang sehat dan melaksanakan
tugas dan fungsi setiap unit organisasi yaitu setiap pegawai dalam perusahaan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Didalam SIA
perlu adanya pemisahan fungsi atau bagian-bagian. Pada setiap bagian tersebut
saling berkaitan dan berhubungan, contoh SIA persediaan organisasi/perusahaan
sudah menentukan ada beberapa bagian yang terlibat didalamnya dan bagaimana
saling keterkaitan dan saling keterhubungan, tentunya dalam proses ini
diharapkan kegiatan operasional yang dijalankan memiliki praktik yang sehat,
tidak ada manipulasi data, tidak ada kecurangan dalam hal atau yang berhubungan
dengan aset dan sebagainya.
4.
Karyawan
Yang Berkompeten Sesuai Dengan Tanggungjawabnya.
Karyawan yang bekerja pada suatu divisi
atau sebuah fungsi dapat bekerja sesuai dengan apa yang sudah diprosedurkan
atau syarat-syarat yang diminta oleh perusahaan tersebut. Misalkan dibagian
gudang, maka karyawan dibagian tersebut harus memiliki ketelitian dan keterampilan
dalam hal mengecek inventory, memastikan bahwa persediaan tidak habis atau dapat
mengambil keputusan barang mana yang harus disegerakan untuk dibeli.
III.
PEMBAGIAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DALAM SIA
Ada tiga pembagian Sistem Pengendalian
(SPI) dalam Sistem Informasi Akuntansi (SIA), yaitu:
1.
Pengendalian
Akuntansi
Dalam, penegndalian akuntansi meliputi
struktur organisasi dan semua metode dan prosedur yang berhubungan dengan
pengamanan aktiva dan berhubungan langsung dengan realitas catatan akuntansi.
Fokus dalam pengendalian akuntansi ini adalah untuk memeriksa seluruh aktivitas
yang dicatat dalam kegiatan akuntansi yang terutama berhubungan dengan aktiva
atau aset. Sehingga dapat dipastikan setiap prosedur pencatatan akuntansi dapat
berjalan dengan baik, baik yang dikerjakan secara manual atau dengan
komputerisasi dengan menggunakan aplikasi.
2.
Pengendalian
Administrasi
Meliputi struktur organsisai atau
orang-orang yang terlibat dalam organisasi dan semua metode dan prosedur yang
berhubungan dengan efisiensi, dan kepatuhan pada kebijakan manajemen dan
berhubungan tidak langsung dengan catatan finansial. Misalnya seperti:
a. Analisis
statistik
b. Laporan
pelaksanaan
c. Program
latihan karyawan
d. Kontrol
kualitas
Pengendalian administrasi biasanya
dilakukan diluar dari kegiatan keuangan
3.
Pengendalian
Tambahan
Seperti misalnya pembuatan laporan atau
report, dari pengendalian akuntansi kemudian dilanjutkan dengan pengendalian
administrasi dan selanjutnya adalah melaporkan seluruh kegiatan seperti
kegiatan penjualan, penggajian, utang, piutang, dll. Disarankan bahwa di dalam
SIA baik yang dikerjakan secara manual atau komputerisasi, pastikan laporan
sebelum di berikan kepada pihak manajemen, laporan itu sudah tervalidasi oleh
bagian-bagian khusus untuk mengecek kualitas informasi atau laporan tersebut.
IV.
ELEKTRONIK
DATA PROCESSING (EDP)
Di dalam SPI terdapat EDP yaitu
pengeolahan data secara elektronik, dimana dalam EDP memungkinkan pengolahan
data yang jumlahnya banyak dengan menggunakan komputer. Di dalam EDP juga
dipelukan proses kontrol atau peroses pengendalian, sehingga data yang masuk ke
dalam database atau ke dalam aplikasi merupakan data yang rill atau data yang
sebenarnya bukan data manipulasi. Ada dua hal SPI dalam EDP yaitu:
1.
General
Controls (pengendalian umum)
Didalam pengendalian umum ini meliputi:
a. Struktur
organisasi dan operasi kegiatan EDP
b. Prosedur
untuk membeuat dokumentasi, review, test, dan persetujuan atas sistem atau
program dan perubahan-perubahannya.
c. Pengawasan
yang dibuat oleh pabrik dalam mesin
d. Pengawasan
dalam penggunaan mesin dan data file
e. Prosedur
dan data pengawasan lainnya yang mempengaruhi kegiatan EDP
2.
Aplication
Controls (pengendalian aplikasi)
Kegiatan ini berkaitan dengan
tugas-tugas khusus yang dilakukan oleh EDP. Fungsi dari pengendalian aplikasi
sama dengan memberikan jaminan yang cukup bahwa pencatatan, pemrosesan, dan
pelaporan data sudah dilaksanakan dengan benar. Salah satu contoh implementasi
pengendalian aplikasi adalah di swalayan ketika ada pencatatan penjualan yang prosesnya
salah, maka kasir tidak bisa langsung memperbaiki transaksi tersebut, apalagi
jika pembayaran sudah diterima. Maka kasir harus membuat berita acara untuk
melakukan perbaikan. Yang dapat merubah adalah manajer atau bagian yang
berwenang.
Dedi Darwis, M.Kom
University Teknokrat Indonesia
0 comments:
Posting Komentar