SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI
Dalam menganalisis dan merancang suatu
SIA, analisis sistem akan dihadapkan pada beberapa permasalahan yang berkaitan
dengan kebutuhan informasi oleh berbagai poihak. Untuk menyelesaikan masalah
tersebut, seorang analis sistem harus memiliki bekal teknik pendokumentasian
yang baik./ teknik tersebut diharapkan dapat digunakan untuk menganalisis
setiap permasalahan yang dihadapi.
Dalam Statement of Auditing Standard (SAS) 55, Consideration of the Internal Control Structure in a Financial
Statment Audit mensyaratkan auditor independen memiliki pemahaman atas
sistem pengendalian internal perusahaan sebelum melakukan audit (Romney, 2005).
Atas alasan tersebut, para auditor sistem direkomendasikan untuk menggunakan
bagan alir ketika mendokumentasikan sebuah sistem yang komplek dan rumit.
Dengan gambar tersebut, auditor sistem akan mudah melihat kelemahan dan
kekuatan pengendalian suatu perusahaan.
I.
TEKNIK
DOKUMENTASI
Adakalanya deskripsi tertulis sebuah
sistem sulit dimengerti. Pengalaman menunjukan bahwa sebuah image visual dapat menjelaskan sebuah
informasi sistem lebih efektif dan efisien dari sekedar kalimat penjelasan,
dokumentasi sistem dapat digunakan secara rutin sebagai desainer dan auditor
sistem oleh tenaga akuntansi. Para tenaga akuntansi harus memiliki keahlian dan
kemampuan untuk mendokumentasikan sistem dalam bentuk grafis.
Dalam menganalisis sebuah sistem,
digunakan desain dan teknik dokumentasi sistem, serta hal lain yang terkait
dengan sistem itu sendiri, dokumentasi meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart), diagram dan materi tertulis
lainnya, yang menjelaskan bagaimana sebuah sistem bekerja. Informasi ini
meliputi, apap, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana data dimasukan, diproses,
disimpan, menghasilkan informasi, serta bagaimana pengendalian sistem. Salah
satu alat yang sering digunakan untuk mendokumentasikan sistem adalah: diagram
arus data dan bagan alir (bagan alir dokumen, bagan alir sistem, bagan alir
program). Alat ini dilengkapi deskripsi naratif sistem, yaitu penjelasan
pertahap mengenai komponen dan interaksi sistem.
Peran teknik pendokumentasian
sebenarnya tergantung dari jenis pekerjaan, teknik pendokumentasian memiliki
peran penting dalam hal berikut ini.
1. Sebuah
sistem beroperasi dapat terbaca dari dokumentasi yang berbeda
2. Dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dokumentasi sistem pengendalian
internal dan dapat menetapkan apakah sistem tersebut memenuhi kebutuhan
perusahaan.
3. Sebuah
sistem berfungsi secara optimal, apabila sistem tersebut dapat secara mudah
dimengerti prosedurnya oleh orang lain dan dalam pengembangan sistem baru harus
menunjukan sistem pengendalian internalnya.
II.
ALAT
DOKUMENTASI AKUNTANSI
1.
Diagram
Arus Data (Data Flow Diagram)
Diagram arus data menggunakan simboil
untuk menandakan sebuah proses sumber data dan entitas dalam sebuah sistem.
Pemakai utamanya adalah analis sistem dan perancang sistem. Diagram Arus Data
digukan oleh analis sistem untuk mendokumentasikan perancangan logis sistem
guna membantu pengguna memahami proses kerja sistem. Penggunaan Diagram Arus
Data bertujuan untuk memisahkan secara jelas proses logis dari sistem analis
dari proses fisik perancangan sistem.
A.
Elemen-elemen
dalam diagram arus data
Diagram Arus Data disusun bedasarkan
beberapa indikator dasar, yaitu: sumber dan tujuan data, arus data, proses,
tempat penyimpanan data, dan kamus data. Kelima elemen ini dikombinasikan guna
memperlihatkan bagaimana data diproses. Pembuat Diagram Arus Data selalu
menggunakan simbol-simbol yang nudah dimengerti oleh pengguna sistem, biasanya
simbol yang digunakan adalah sebagai berikut:
1)
Sumber dan tujuan data.
Penggunaan simbol pada sumber dan tujuan
data yang digunakan pada diagram arus data merupakan gambaran sebuah institusi
perusahaan maupun orang personal yang menggunakan informasi dari sistem
tersebut. Pada dasarnya, sumber dan tujuan tersebut disebut sebagai entitas,
sumber dan tujuan data tersebut dinotasikan dengan kotak persegi empat.
2)
Arus data (data flow).
Pergerakan data menggambarkan aliran
data melalui pemrosesan, file data dan entitas data. Pergerakan data melalui
file data dan entitas data akan mengalir melalui tahaoan pemrosesan data sesuai
dengan modul yang tersedia. Untuk menggambarkan aliran data tersebut, ditujukan
dengan garis lurus atau melengkung dengan tanda panah.
Diagram Arus Data Proses Penerimaan Dari Pelanggan
Pada gambar diatas menjelaskan
penerimaan pembayaran dari konsumen dalam bentuk pembayaran uang dan pengiriman
ke sistem piutang agar terjadi pembaharuan pencatatan saldo piutang, pembayaran
dalam bentuk tunai dikirim ke bank perusahaan untuk dicatat sebagai setoran ke
bank. Aliran lain adalah melalui sistem untuk mencatat perubahan saldo pituang
pada sistem. Departemen kredit akan melakukan pembaharuan saldo piutang atas
nama pelanggan yang telah mnenyerahkan sejunlah uang bedasarkan informasi
piutang yang diterima dari sistem.
3)
Proses.
Kegiatan proses pada sistem adalah
kegiatan mentransformasikan data keuangan yang diterima. Pada gambar diatas,
sistem memproses penerimaan pembayaran dari pelanggan. Pada tahap ini, ada dua
kejadian, yaitu proses penyetoran uang ke bank berbentuk slip cek, bukti
setoran, dan data pengiriman uang ke sistem yang diolah dan diperbaharui pada
buku piutang bedasarkan bukti setoran ke bank dan pada tahap ini, selanjutnya
dokumen piutang akan dikirim ke departemen kredit untuk diarsipkan sesuai
tanggal kejadian.
4)
Tempat Penyimpanan Data.
Pada sistem dikenal dengan data storage atau tempat penyimpanan
data, tempat penyimpanan data ini berfungsi menyimpan data yang disipan
bedasarkan sementara. Data yang disimpan harus diberi label yang jelas dan
tempat penyimpanan data ini tidak bisa dilihat secara fisik, karena berbentuk
perangkat lunak.
5)
Kamus data.
Kamus data (data dictionary) menggambarkan deskripsi semua elemen data,
penyimpanan, dan arus data pada sebuah sistem. Adakalanya kamus data ini
berbentuk sebuah salinan utama (master
copy) dari kamus data untuk menunjukan konsistensi dan akurasi dalam
pengembangan sistem informasi yang tersedia.
B.
Diagram
Arus Data Ke Dalam Subsistem
Untuk memudahkan penafsiran diagram
arus data, terutama pada gambaran yang lebih detil dan rinci, biasanya diagram
arus data ini dipecah-pecah ke dalam subbagian yang lebih kecil, ini dilakukan
untuk mengantisipasi jika gambar membutuhkan tingkat yang lebih rinci.
Untuk menjelasakan kepada pembaca,
sistem diagram arus data diawali dengan menampilkan diagram konteks (context diagram) yang bertujuan
menjelaskan gambaran ringkas tentang sistem tersebut. Diagram ini menjelaskan
sistem pemroses data dan entitas eksternal yang menjelaskan arah dan tujuan
sebuah proses sistem.
Diagram konteks pemrosesan penjualan
Gambar di atas menunjukan bahwa sistem
pemrosesan penjualan dimulai dari penerimaan pesanan pelanggan, bagian kredit
akan memverifikasi kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan, departemen
penjualan mengirim surat pengeluaran barang ke departemen gudang, departemen
pengiriman menerima barang dan slip pengepakan dan dokumen pengiriman,
sedangkan departemen pengendalian persediaan menerima dokumen pengeluaran
barang dari departemen penjualan. Dalam sistem pesanan penjualan departemen
penagihan berperan mendistribusikan ke berbagai departemen, diantaranya ke
departemen piutang dagang dalam bentuk salinan buku besar dan departemen buku
besar.
C.
Menggambar
diagram arus data
Menggambar diagram arus data dapat
dimulai denganmenggunakan empat simbol dasar bagan alir, simbol diagram arus
data memiliki makna dan tujuan yang penting, yaitu sebagai proses penekanan
terdapatnya analisis aliran data dan penekanan terhadap pendekatan logika dalam
merancang sistem dari tampilan fisik.
Beberapa pedoman yang perlu
diperhatikan dalam membuat diagram arus data adalah; perancang sistem memahami
terlebih dahulu sistemnya sebelum membuat bagan alir, tentukan sub-sub yang
akan menjadi entitas, awali dengan membuat diagram konteks, lakukan
pengidentifikasian arus data, apa saja yang menjadi kelompok arus data,
identifikasi kegiatan transformasinya, pelajari skeuruh dokumen atau tempat
penyimpanan data dan pelajari sumber dan tujuan data, tandai setiap langkah
proses kerja dan lengkapi dengan otasi yang jelas (terutama pada sub-sub
bagian) guna memudahkan penelusuran kejadian.
2.
Bagan
Alir (Flow Chartz)
Bagan alir (flow chart) merupakan kumpulan dari notasi diagram simbolik yang
menunjukan aliran data dan urutan oeprasi dalam sistem. Bagan alir merupakan
metode teknik analisisi yang dipergunakan untuk mendeskripsikan sejumlah aspek
dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Sebuah bagan alir akan
merepresentasikan grafikal pada suatu sistem yang menggambarkan terjadinya
relasi disik antara entitas kincinya. Auditor, analis sistem, perancang sistem,
dan pemogram, merupakan orang-orang yang paling mengenal notasi ini.
A.
Simbol
bagan alir
Notasi yang digunakan untuk membuat
bagan alir dapat dibagi menjadi kelompok berikut:
1) Simbol
masukan/keluaran merupakan media yang memberikan input untuk pemrosesan output
dari suatu sistem.
2) Simbol
pemrosesan merupakan media yang dipergunakanuntuk memproses data atau menujukan
kapan proses diloakukan secara manual.
3) Simbol
penyimpanan (storage symbols) media
ini berfungsi sebagai tempat menyimpan data yang sementara waktu menunggu
diproses oleh sistem.
4) Simbol
arus dan lain-lain menunjukan arus data dan barang mengalir, media ini
menjelaskan awal atau akhir sebuah sistem, bagaimana membuat keputusan dan
komentar yang dibutuhkan.
Penggunaan Simbol Untuk Diagram Alir
B.
Pembuatan
bagan alir
Dalam pembuatan bagan alir digunakan
simbol bagan alir, garis aliran, dan varian yang tepat. Penggunaan simbol pada
bagan alir untuk kmewakili fungsi-fungsi informasi atau jenis lain dari sistem.
Arah aliran dipresentasikan dengan garis yang ditarik di antara simbol. Arah
normal dari aliran adalah dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
Jika garis aloiran terputus karena
keterbatasan halaman, simbol penghubung harus digunakan untuk menunjukan
keterputusan tersebut. Jika aliran dua arah, dapat ditunjukan dengan garis
tunggal atau ganda, tetapi anak panah harus digunakan untuk menunjukan arah
aliran normal dan arah sebaliknya. Pada gambar berikut menunjukan bentuk bagan
alir tentang penyerahan/pelunasan dari pelanggan.
Bagan alir Tahapan Penyerahan dari Pelanggan
C.
Pengelompokan
bagan alir
Bagan Alir dikelompokan menjadi tiga
bagian, yaitu sebagai berikut:
1)
Bagan
Alir Sistem,
yaitu bagan yang menunjukan gambaran
diagram arus data melalui serangkaian operasional dalam sistem pemrosesan data
otomatis. Bagan ini menjelaskan bagaimana data diambil dan ditempatkan dalam
sistem, bagaimana proses lanjutan yang terjadi pada data, dan output sistem.
Aliran pemrosesan digambarkan dengan simbol-simbol yang dihubungkan dengan
garis alir. Simbol yang digunakan berupa garis lurus berbentuk tanda panah.
Bagan Alir Sistem
1)
Bagan
Alir Dokumen,
yaitu diagram yang menggambarkan arus
dokumen melalui berbagai departemen dan fungsi dalam sebuah organisasi. Bagan
alir dokumen, khususnya berguna untuk menanalisis kelengkapan prosedur
pengendalian di dalam suatu sistem., seperti pemeriksaan internal danepmisahan
fungsi. Bagan alir dokumen serupa dalam hal format daengan bagan alir analitis,
tetapi lebih memuat sedikit rincian mengenal fungsi pemrosesan dari setiap
entitas yang digambarkan dalam bagan. Simbol yang digunakan dalam bagan ini
adalah simbol yang menjelaskan aliran dokumen.
Bagan Alir Dokumen
1)
Bagan
Alir Program,
menunjukan proses penjelasan yang
dibutuhkan oleh auditor untuk memperjelas proses yang dituangkan pada bagan
alir sistem. Bagan alir dokumen merupakan bagan pelengkap dari bagan alir
sistem, bagan ini mendukung dan mendeskripsikan logika yang dibuat pada bagan
alir sistem
Hubungan Antara Bagan Alir Program & Bagan Alir Sistem
A.
Langkah-langkah
Bagan Alir
Langkah-langkah mempersiapkan bagan
alir (flowchart) sebagai berikut.
1) Perhatikan
karakteristik setiap bagian dalam organisasi maupun pihak-pihak luar yang
terkait
2) Cantumkan
nama tiap-tiap departemen pada kolom yang sudah disediakan
3) Buatlah
desain bagan alir secara vertikal dan horizontal, dengan memulai dari atas
diteruskan ke arah bawah dan dari kiri kek kanan.
4) Beri
awalan dan akhiran yang jelas untuk bagan alir
5) Gunakan
software komputer untuk menggambar
simbol-simbol yang digunakan serta lengkapi dengan nama yang jelas
6) Gunakan
tanda-tanda yang jelas, misalnya nomor file, garis lurus diakhiri dengan kepala
panah, konektor untuk garis yang bersimpang.
Dr. Mardi, M.Si : Sistem Informasi Akuntansi, Ghalia Indonesiam 2011
0 comments:
Posting Komentar