PENDAPATAN
PRIBADI & DISPOSEBEL SERTA MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI
VIII.
PENDAPATAN
PRIBADI DAN PENDAPATAN DISPOSEBEL
Di dalam perhitungan
pendapatan nasional AS dan negara-negara industri lainnya terdapat dua jenis
istilah lain yang selalu ditentukan nailainya dan yang rasanya adalah penting
untuk diketahui dan diterangkan. Kedua istilah itu tidak terdapat didalam
sistem penghitungan pendapatan nasional Indonesia. Istilah yang dimaksud adalah
pendapatan pribadi dan pendapatan disposebel.
1.
Pendapatan
Pribadi
Pendapatan
pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan
yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diteria oleh
penduduk suatu negara. Dari istilah pendapatan pribadi ini dapatlah disimpulkan
bahwa dalam pendaptan pribadi telah termasuk juga pembayaran pindahan.
Pembayaran pindahan. Pembayaran tersebut merupakan pemberian-pemberian yang
dilakukan oleh pemerintah kepada berbagai golongan masyarakat di mana para
penerimanya tidak perlu memberikan suatu balas jasa atau usaha apapun sebagai
imbalannya.
a.
Jenis-jenis
Pembayaran Pindahan
Pengeluaran
pemerintah yang dapat digolongkan sebagai pembayaran pindahan antara lain
adalah bantuan-bantuan yang diberikan kepada para penganggur, uang pensiun yang
dibayarkan kepada pegawai pemerintah yang tidak bekerja lagi, bantuan-bantuan
kepada orang cacat, bantuan kepada veteran dan bebagai beasiswa yang diberikan
pemerintah. Penerima berbagai jenis pandapatan ini tidak perlu melakukan suatu
pekerjaan apapun untuk memperoleh bantuan tersebut. Dengan demikian pembayaran
itu bukanlah pendapatan yang tercipta sebagai akibat dari penggunaan suatu
jenis faktor produksi dalam kegiatan produktif.
Didalam
perhitungan pendapatan nasional terdapatpula satu bentuk lain dari pembayaran
pindahan, dan lebih lazim disebt dengan istilah: subsidi atau bantuan, yaitu
bantuan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan yang penting artinya dalam
perekonomian, dan bantuan kepada para petani. Di banyak negara maju petani dibantu
oleh pemerintah dengan cara memberikan pembayaran tambahan kepada mereka
apabila harga penjualan produksi mereka di pasar sangat rendah. Subsidi atau
bantuan seperti ini tidak tergolong sebagai pembayaran pindahan karena penerima
subsidi telah melakukan kegiatan yang produktif dan faktor inilah yang
menyebabakan mereka memperoleh bantuan-bantuan pemerintah yang diberikan kepada
mereka.
Oleh
sebab itu berbeda dengan pembayaran pindahan yang disebutkan terdahulu, subsidi
seperti yang diberikan kepada para petani tersebut termasuk dalam Pendapatan
Nasional. Subsidi yang diterima perusahaan-perusahaan dan para petani dari
pemerintah termasuk dalam pendapatan nasional yang dihitung menurut harga
faktor. Apabila suatu perusahaan menerima subsidi dari pemerintah maka subsidi
ini pada akhirnya akan diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan oleh
perusahaan itu. Dengan demikian pada akhirnya sibsidi tersebut akan merupakan
pendapatan kepada faktor-faktor produksi, maka harus merupakan bagian dari
pendapatan nasional. Ini berarti bukan saja termasuk dalam pendapatan pribadi
tetapi juga termasuk dalam pendapatan nasional.
b.
Bunga
Pinjaman Konsumen Pemerintah
Pendapatan
masyarakat lain yang tidak tergolong kepada pendapatan nasional tetap termasuk
dalam pendapatan pribadi adalah pendapatan yang berupa bunga ke atas utang
negara dan bunga ke atas pinjaman untuk konsumsi. Sebab kedua jenis bunga
tersebut tidak termasuksebagai pendapatan nasional. Karena pendapatan pribadi
juga meliputi semua pendapatan masyarakat, tanpa menghiraukan apakah pendapatan
itu diperoleh dari menyediakan faktor-faktor produksi atau tidak,, maka
wajiblah kedua jenis bunga di atas dimasukan ke dalam pendapatan pribadi.
c.
Yang
Tidak Termasuk Pendapatan Pribadi
Pendapatan
yang tergoong dalam pendapatan nasional tetapi tidak termasuk sebagai
pendapatan pribadi yaitu:
-
Keuntungan perusahaan yang tidak
dibagikan
-
Pajak yang dikenakan pemerintah ke
atas keuntungan perusahaan
- Kontribusi yang dilakukan oleh
perusahaan dan para pekerja kepada dana pensiun
d.
Hubungan
Antara Pendapatan Nasional dan Pendapatan Pribadi
Dari
hal-hal yang membedakan pendapatan nasional dan pendapatan pribadi dapatlah
diringkaskan sifat hubungan di antara kedua konsep tersebut. Hubungan tersebut
seperti yang diringkas di bawah ini:
PENDAPATAN
NASIONAL
Dikurangi:
1. Keuntungan
perusahaan tak dibagi
2. Pajak
keuntungan perusahaan
3. Kontribusi
kepada dana pensiun (kalau ada)
Ditambah:
Pembayaran
pindahan
Bunga
pnjaman konsumen
Bunga
pinjaman pemeringah
=
Pendapatan Pribadi
2.
Pendapatan
Disposebel
Apabila pendapatan
pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan,
nilai yang tersisa adalah pendapatan disposebel. Dengan demikian pada
hakikatnya pendapatan disposebel adalah pendapatan yang dapat digunakan oleh para
penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk
membeli barang-barang dan jasa-jasa yang mereka ingini. Tetapi baisanya tidak
semua pendapatan disposebel itu digunakan untuk tujuan konsumsi, sebagian
darinya ditabung dan sebagian lainnya digunakan utnuk membayar bunga untuk
pinjaman yang digunakan untuk membeli barang-barang secara mencicil.pembayaran
bunga oleh konsumen dari pinjaman untuk membeli barang-barang secara mecicil
ridak termasuk kedalam perhitungan pendapatan nasional karena pinjaman yang
dilakukan oleh konsumen itu bukanlah digunakan untuk menciptakan pendapatan
nasional.
Untuk memudahkan
mengingat hubungan diantara pendapatan disposebel (Yd) dan
pendapatan pribadi (Yp) dengan konsumsi dan tabungan, di bawah ini
dinyatakan formula (rumus) dari hubungan tersebut:
1. Yd
= Yp – T
2. Yd
= C + S
IX.
MENENTUKAN
TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI
Salah
satu kegunaan penting dari data pendapatan nasional adalah untuk menentukan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang diacapai suatu negara dari tahun ke tahun. Dengan
mengamati tingkat pertumbuhan yang tercapai dari tahun ke tahun dapatlah
dinilai prestasi dan kesuksesan negara tersebut dalam mengendalikan kegiatan
ekonominya dalam jangka pendek dan usaha mengembangkan perekonomiannya dalam
jangka panjang. Perbandingan juga dapat dilakukan diantara tingakt kesuksesan
negara itu dalam mengendalikan dan membangun perekonomiannya kalau dibandingkan
dengan yang dicapai negara-negara lain.
1.
Cara
Menghitung Tingkat Pertumbuhan
Tingkat pertumbuhan
ekonom iditentukan oleh pertambahan yang sebenarnya barang-barang dan jasa-jasa
yang diproduksikan suatu perekonomian. Dengan demikian untuk menentukan tingakt
pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara perlulah dihitung pendapatan
nasional rill, yaitu produk nasional bruto ril latau produk domestik bruto
rill. Dalam perhitungan pendapatan nasional di beberapa negara telah dilakukan
penghitungan pendapatan nasional dan komponen-komponennya menurut harga tetap,
yaitu pada harga-harga barang yang berlaku di tahun dasar yang dipilih.
Penghitungan
pendapatan nasional secara ini memungkinkan tingkat pertumbuhan ekonomi secara
langsung dihitung dari data pendapatan nasional rill yang tersedia. Formula
yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi ialah:
Dimana g adalah
tingkat pertumbuhan ekonomi dan dinyatakan dalam persen. PN-rill1
adalah pendapatan nasional untuk tahun dimana tingkat pertumbuhan ekonominya
dihitung dan PN-rill0 adalah pendapatan nasional pada tahun
sebelumnya.
Dalam keadaan dimana
suatu negara tidak melakukan penghitungan pendapatan nasional menrut harga
tetap, untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi penghitungan harus
dilakukan secara dua tahap yaitu menghitung pendapatan nasional rill dengan
mendeflasikan pendapatan nasional pada harga masa ini dan menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi.
Menghitung pendapatan nasional rill dengan mendeflasikan pendapatan nasional
pada masa ii dengan menggunakan formula berikut:
Dimana PNrilln
adalah pendapatan nasional rill tahun n, HIn adalah indeks harga
atau pendeflasi pendapatan nasional (GNP deflator) pada tahun n, dan PN masa
sekarang adalah pendapatan nasional pada harga masa sekarang, yaitu tahun.
Apabila dengan
menggunakan cara penghitungan tersebut telah didapat data pendapatan nasional
rill untuk berbagai tahun, tingkat pertumbuhan ekonomi telah dapat dihitung,
yaitu dengan menggunakan persamaan penghitungan tingkat pertumbuahan ekonomi
(g) yang dijelaskan sebelumnya.
Ilustrasi 5:
Dimisalkan data
produksi domestik bruto rill dari tahun ke tahun. Misalkan kita mendapat data
berikut: pada tahun 2001 pendapatan nasional rill adalah Rp. 120,2 triliun
sedangkan pada tahun 2002 nilainya telah meningkat kepada Rp. 128 triliun.
Dengan demikian tingkat pertumbuhan yang dicapai negara itu adalah:
Nilai 214 triliun tersebut
adalah nilai produk domestik bruto tahun 2002 yang dihitung bedasarkan
harga-harga yang berlaku pada tahun 2001. Dengan demkian sekarang kita telah
dapat menghitung tingakt pertumbuhan ekonomi pada tahun 2002, yaitu:
Tingkat Pertumbuhan ekonomi =
2.
Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
Data
mengenai tingakt pertumbuhan ekonomi yang dapat digunakan untuk
memperbandingkan tingkat pertumbuhan yang dicapai suatu negara dalam suatu
periode tertentu, dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai berbagai negara.
Ditujukan dalam tabel berikut pada tahun 1986 – 2003.
Data
tersebut menunjukan gambaran sebagai berikut:
1. Dalam
periode 1986-1996 perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang relatif
pesat. Hanya pada tahun 1987 tingkat pertumbuhannya di bawah 5%. Secara kasar
dapat dibuat kesimpulan berikut: dalam periode 1986-1996 secara rata-rata
pertumbuhan ekonomi mencapati hampir 7%
2. Krisis
moneter yang mulai berlaku pada tahun 1977 ternayata menimbulkan efek buruk terhadap
pertumbuhan perekonomian Indonesia. Pada tahun 1997 tingkat pertumbuhan berada
di bawah 5%, dan pada tahun berikutnya perekonomian mengalami kemunduran yang
sangat tajam yaitu output negara merosot sebesar 13,1% pada tahun 1998 dan
tahun 1999 tingkat pertumbuhan hanya mencapai kurang lebih 4%.
Apakah
pertumbuhan ekonomi yang dicapai Indonesia cepat atau lambat? Penilaian
mengenai cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara haruslah
dibandingkan dengan:
1. Pertumbuhan
di masa lalu
2. Pertumbuhan
yang dicapai negara-negara lain
Dibandingkan
dengan masa lalu, data dalam tabel tersebut menunjukan bahwa pertumbuhan
ekonomi yang dicapai dalam tahun 1989 dan 1996 adalah lebih baik dari tahun
1986 hingga 1988. Tetapi, semenjak tahun 1997 pertumbuhan ekonomi Indonesia
sangat lambat. Dibandingkan dengan negara lain, kesimpulannya adalah:
1. Dalam
periode 1988-1996 yang dicapai Indonesia adalah lebih cepat dari negara-negara
lain,
2. Semenjak
tahun 1997 tingkatnya tak banyak berbeda dengan banyak negara berkembang
Sadono sukirno : Makro Ekonomi Teori Pengantar
Budiono: Makro Ekonomi
Suparmoko & Eleonora S : Pengantar Ekonomi Makro
0 comments:
Posting Komentar