PATOK DUGA
Menurut
kamus yang ditulis Drs. Peter Salim, benchmarking dipadankan dengan patok duga.
Maksudnya, sebuah perusahaan akan ‘mematok’ perusahaan lain yang mereka anggap
sebagai pesaing terberat,
lalu bila dibandingkan ‘menduga’ perusahaan mereka
berada pada posisi setinggi apa. Atau lebih jelasnya patok duga merupakan suatu
proses belajar secara sistematika dan terus menerus untuk menganalisis tata
kerja terbaik untuk menciptakan dan mencapai tujuan dengan prestasi kelas
dunia, dengan membandingkan setiap bagian dari suatu perusahaan dengan
perusahaan pesaing yang paling unggul dalam kelas dunia.
Patok
duga (benchmarking) muncul pada awal 1980, tetapi baru tahun 1990 mulai popular
sebagai alat untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Bahkan pada tahun 1990,
separuh dari perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Fortune menggunakan
teknik ini.
Patok
duga melibatkan dua organisasi yang sebelumnya telah sepakat untuk membagi
informasi mengenai proses atau operasinya. Kedua organisasi tersebut memperoleh
keuntungan dari pertukaran informasi yang dilakukan. Masing-maasing pihak bebas
untuk tidak memberikan informasi yang dianggap rahasia. Lagipula, keduanya
tidak harus merupakan pesaing.
Tujuan
utama patok duga adalah untuk
menemukan kunci atau rahasia sukses dan kemudian mengadaptasi dan
memperbaikinya untuk diterapkan pada perusahaan yang melaksanakan patok duga
tersebut. Patok duga
membutukan kesiapan “Fisik” dan “Mental”. Secara “Fisik” karena dibutuhkan
kesiapan sumber daya manusia dan teknologi yang matang untuk melakukan
benchmarking secara akurat. Sedangkan secara “Mental” Adalah bahwa pihak
manajemen perusahaan harus bersiap diri bila setelah dibandingkan dengan
pesaing, ternyata mereka menemukan kesenjangan yang cukup tinggi.
Download Slide
0 comments:
Posting Komentar