POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN




POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN


Secara garis besar, sistem ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu ekonomi pasar, ekonomi campuran dan ekonomi perencanaan pusat.
Ekonomi pasar ialah perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi antara pembeli dan penjual di pasar. Ekonomi campuran ialah sistem ekonomi pasar yang disertai campur tangan pemerintah. Sistem ekonomi perencanaan pusat adalah sistem ekonomi yang kegiatannya diatur sepenuhnya oleh pemerintah. Tetapi sebagian besar negara biasanya menggunakan sistem ekonomi campuran.


I. UANG, PERDAGANGAN, DAN SPESIALISASI
Perekonomian dunia telah mengalami perubahan yang sangat drastis dalam dua setengah abad belakangan ini, mula-mula perubahan tersebut terutama berlangsung di Negara-negara maju, kegiatan perdagangan yang bertambah efesien selanjutnya menimbulkan pula perkembangan spesialisasi dalam kegiatan produksi. Bertambah pentingnya peranan perdagangan dan spesialisasi kegiatan memproduksi merupakan ciri penting dari suatu perekonomian modern.
Ada beberapa kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam suatu masyarakat yang relatif primitive, antara lain :

1. Produksi Untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri,  
dalam prekonomian yang masih primitif, yang lazim dikenal sebagai perekonomian subsisten, unit-unit produksi terutama terdiri dari keluarga petani tradisional, Petani seperti itu menggunakan cara dan alat bercocok tanam yang masih sederhana. Tingkat produktivitasnya kegiatan mereka masih rendah dan tingkat produksi hanya cukup untuk kehidupan yang sederhanan, jarang sekali terdapat kelebihan (surplus) produksi yang dapat dijual di pasar.

2. Perdagangan Barter,
dalam perekonomian subsisten yang masih sangat primitif, perdagangan dilakukan secara barter, yaitu perdagangan secara pertukaran barang dengan barang. Dalam perdagangan seperti itu haruslah wujud keadaan di mana seseorang ingin menukar barang yang dihasilkannya dengan suatu barang lain dan seorang lain memproduksi barang yang diingini orang yang pertama dan bersedia menukarkan barang tersebut dengan barang yang dihasilkan yang pertama.

3. Pola Perdagangan Perekonomian Subsisten,
pada saat ini perdagangan secara barter tidak banyak lagi dilakukan. Pada perekonomian subsisten ini uang telah digunakan sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar.


II. POLA KEGIATAN EKONOMI DALAM PEREKONOMIAN UANG
Perekonomian yang menggunakan uang sebagai perantara dalam kegiatan tukar menukar (perdagangan) dikenal sebagai perekonomian uang. Namun demikian pentingnya uang dalam masyarakat berbeda satu sama lain. Dalam perekonomian subsisten uang tidak terlalu penting peranannya karena kegiatan perdagangan masih sangat terbatas, sebaliknya dengan di Amerika Serikat dan Jepang.
Secara umum, kemajuan perekonomian akan menyebabkan peranan uang menjadi semakin penting dalam perekonomian. Hal ini karena makin maju perekonomian maka makin penting kegiatan perdagangan dalam perekonomian tersebut. Dalam perekonomian subsisten perdagangan adalah terbatas karena produksi yang dihasilkan terutama untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Penggunaan uang telah memungkinkan mereka melakukan spesialisasi, yaitu setiap orang tidak lagi menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan, tetapi mengkhususkan menghasilkan barang atau jasa yang dapat disediakannya dengan lebih efisien.


III. SPESIALISASI DAN PERDAGANGAN
Contoh sederhana tentang spesialisasi perdagangan adalah antara petani, tukang kayu dan tukang jahit tidak perlu menghasilkan semua barang yang mereka inginkan.





Yang mereka perlu lakukan adalah melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang-barang sehingga dapat dihasilkand engan cara yang paling efisien. Maka petani akan menghasilkan makanan, tukang kayu menghasilkan peralatan pertanian dan peralatan rumah tangga, dan tukang jahit menghasilkan pakaian.


IV. KEBAIKAN-KEBAIKAN SPESIALISASI
Wujudnya spesialisasi yang tinggi merupakan cirri penting suatu perekonomian modern. Terdapat kaitan yang rapat antara perkembangan ekonomi dan spesialisasi dimana semakin tinggi perekembangan ekonomi, semakin tinggi pula tingkat spesialisasi. Sebaliknya tanpa spesialisasi suatu perekonomian tidak dapat mencapai perkembangan yang tinggi. Mengapa spesialisasi merupakan prasyarat bagi perkembangan ekonomi? Apakah keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari spesialisasi ?
Spesialisasi semakin berkembang sebagai akibat penggunaan uang dan sebagai akibat perkembangan perdagangan. Artinya perdagangan yang bertambah luas dan semakin efisien akan menimbulkan spesalisasi yang lebih baik. Selanjutnya spesialisasi akan mempercepat perkembangan ekonomi. Spesialisasi penting untuk perkembangan ekonomi disebabkan oleh beberapa sumbangan berikut :

1. Mempertingi Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi
Dalam spesialisasi seorang pekerja atau tenaga ahli akan digunakan pada kegiatan yang sesuai dengan keahliannya. Ia tidak perlu lagi mengerjakan semua pekerjaan yang diperlukan untuk memenuhi segala kebutuhannya. Ini artinya suatu daerah atau negara tidak perlu lagi menghasilkan seluruh barang yang dibutuhkannya tetapi cukup melakukan spesalisasi dalam kegiatan yang paling menguntungkan negara atau wilayah tersebut. Dengan cara ini faktor-faktor produksi akan digunakan dengan lebih efisien.

2. Mempertinggi Efisiensi Memproduksi :
Efisiensi memproduksi yang semakin tinggi tersebut dikenal sebagai economics ofscale atau skala ekonomi. Maksudnya apabila produksi ditingkatkan, misalnya menjadi dua kali lipat, biaya produksi tidak akan meningkat sebesar peningkatan produksi yang berlaku (dua kali lipat dalam contoh ini). Berarti biaya produksi rata-rata bertambah rendah. Disamping itu spesialisasi menghemat penggunaan alat-alat produksi. Spesialisasi menyebabkan berbagai masyarakat tidak perlu lagi membeli alat-alat produksi yang sama jenisnya.

3. Mendorong Perkembangan Teknologi :
Spesialisasi menyebabkan pasaran berbagai barang menjadi bertambah luas. Untuk kegiatan tertentu, berarti produksi harus ditambah dengan cepat. Untuk memenuhi kebutuhan ini para pengusaha akan berusaha menggunakan teknologi produksi yang lebih baik dan lebih tinggi produktivitasnya.


V. PELAKU- PELAKU KEGIATAN EKONOMI
Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:

1. Rumah Tangga
Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan, dan beberapa faktor lain,yaitu barang-barang modal,kekayaan alam, dan harta tetap seperti tanah dan bangunan. Mereka menawarkan faktor-faktor produksi ini kepada perusahaan,sebagai balas jasa perusahaan akan memberikan berbagai jenis pendapatan ke rumah tangga,baik itu upah ,bunga , sewa dan kleuntungan lainnya.

2. Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangakan seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, orang atau sekumpulan orang tersebuat disebut pengusaha yang mengorganisasi faktor-faktor produksi sehingga barang dan jasa yang diperlukan rumah tangga dapat di produksi sebaik-baiknya, tujuannya adalah untung memperoleh keuntungan dari usaha mereka.

3. Pemerintah
Yang dimaksud dengan pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi, dan mengawasi kegiatan rumah tangga dan perusahaan supaya mereka tidak merugikan masyarakat secara keseluruhan. Selain mengatur dan mengawasi pemerintah juga melakukan sendiri kegiatan kegiatan ekonomi,yaitu mengembangkan prasarana ekonomi dan mengembangkan prasarana sosial.

Untuk membiayai pengluarannya pemerintah mengenakan pajak kepada rumah tangga dan perusahaan, pajak di bedakan jadi pajak langsung dan pajak tidak langsung ,selain dari pajak pemerintah mendapat pula pendapatan dari pembayaran royalti dari perusahaan yang mengekploitasi kekayaan alam dan keuntungan dari perusahaan yang di milikinya.


VI. SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN
Ahli-ahli ekonomi biasanya membuat suatu diagram yang di namakan Sirkulasi Aliran Pendapatan. Diagram itu memberikan gambaran tentang aliran-aliran seperti :
1. Faktor-faktor produksi
2. Pendapatan
3. Barang-barang dan jasa –jasa
4. Pengeluaran, antara sektor–sektor dalam kegiatan ekonomi
Dalam sirkulasi aliran pendapatan yang sederhana dimisalkan bahwa pemerintah tidak wujud dan tidak melakukan campur tangan dalam kegiatan perekonomian. Dengan demikian sirkulasi aliran pendapatan biasanya hanyalah menunjukkan bentuk aliran faktor produksi, pendapatan, barang serta jasa dan pengeluaran, antara sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.

1. Jenis- Jenis Aliran Yang Terjadi
Perekonomian di bedakan dalam dua sektor : sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Sektor rumah tangga merupakan pemilik faktor-faktor produksi yang akan menawarkan sumber-sumber daya kepada pengusaha dan para pengusaha akan menyambut tawaran tersebut karena mereka memerlukan faktor-faktor produksi untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Penawaran dan penggunaan faktor-faktor produksi tersebut akan mewujudkan dua macam aliran, yaitu, aliran barang dan aliran uang.







Interaksi diantara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga dalam dua jenis kegiatan berikut:
a. Menentukan jenis-jenis barang dan jasa yang perlu di produksi 
    untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Menentukan bagaimana faktor-faktor produksi akan di alokasikan 
    keberbagai faktor produksi.

Pada gambar diatas, terlihat jelas pada siklus ini bahwa terjadi interaksi antara sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Interaksi yang dimaksud berawal pada aliran 1 diatas dimulai yang menjelaskan sektor rumah tangga memberikan faktor produksi yang dibutuhkan oleh dunia usaha untuk melakukan produksi. Faktor produksi yang dimaksud adalah kesediaan untuk bekerja (Tenaga Kerja). Setelah faktor produksi yaitu tenaga kerja sudah diserap oleh perusahaan, perusahaan harus menunaikan kewajiban kepada tenaga kerja yaitu tanggung jawab dan tugasnya. Tak lupa juga perusahaan juga harus memberikan haknya berupa memberikan balas jasa, berupa gaji atau upah sehingga terjadilah feedback dari aliran 1.
Siklus ini terus berlanjut pada aliran 2 (Pasar Produk), dimana faktor-faktor produksi yang dibeli oleh perusahaan, seperti tenaga kerja dan bahan baku, yang dibeli oleh sektor perusahaan diproses menjadi output berupa barang dan jasa yang siap dijual pada sektor rumah tangga. Pada saat itulah terjadi aliran barang dan jasa. Setelah barang dan jasa sudah dihasilkan dan siap dipasarkan kepada konsumen, terjadilah proses konsumsi rumah tangga. Proses konsumsi rumah tangga disini adalah terjadi pembelian yang dilakukan oleh sektor rumah tangga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Terjadinya proses komsumsi rumah tangga ini dijelaskan pada alur balik / feedback aliran 2. Namun, pada alur balik dari aliran 2, sering terjadi masalah bila konsumsi yang dilakukan oleh sektor rumah tangga tidak besar sehingga menyebabkan laba perusahaan terjadi penurunan. Hal ini dapat terjadi disebabkan jumlah pendapatan yang didapatkan dari perusahaan yang tidak mencukupi untuk memenuhi konsumsi rumah tangga tersebut. Untuk menyiasati kejadian tersebut, biasanya sektor rumah tangga mengurangi konsumsi rumah tangganya atau mencari diversifikasi terhadap produk yang dibutuhkan.

2. Interaksi antara sektor rumah tangga dan perusahaan

a. Pasar Barang
Adalah tempat dimana para pembeli dan para penjual dari suatu barang atau jasa melakukan interaksi untuk menentukan jumlah dan harga barang atau jasa yang di perjual belikan

b. Pasar Faktor
Adalah tempat dimana para pengusaha (pembeli faktor-faktro produksi) mengadakan interaksi dengan pemilik faktor-faktor produksi yang akan di gunakan dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang di minta masyarakat.





Interaksi diantara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar barang akan memberikan petunjuka kepada suatu perekonomian tentang:
1. Jenis barang dan jasa yang perlu diproduksi
2. Jumlah produksi dari masing-masing jenis barang dan jasa yang perlu di produksi

Aliran 1 menggambarkan berbagai jenis barang dan jasa oleh sektor perusahaan, sedangkan aliran 2 menggambarkan permintaan berbagai jenis barang dan jasa oleh sektor rumah tangga. Interaksi tersebut akan menentukan:
1. Jenis barang dan jasa yg harus diproduksi
2. Tingkat harga dari masing-masing barang
3. Tingkat produksi masing-masing barnag tersebut

Keterangan-keterangan tersebut memberikan petunjuk kepada para produsen tentang corak kegiatan produksi yang harus mereka lakukan. Persoalan selanjutnya yang harus mereka pikirkan adalah menntukan cara melakukan produksi. Hal ini berarti meminimumkan biaya dan memaksimumkan produksi dalam hal ini para produsen harus memikirkan:
1. Berapakah modal yg sebaiknya digunakan
2. Berapakah & bagaimanakah susunan tenaga kerja yg digunakan
3. Berapakah & bagaimana jenis tanah yg digunakan
4. Tenaga ahli & tenaga manajemen yg diperlukan
Keputusan tersebut akan menimbulkan permintaan kepada faktor produksi dan dapat dilihat dari pasar faktor. Sektor rumah tangga adalah pemilik faktor produksi dan respon mereka dalam menawarkan faktor produksi ini menimbulkan interaksi permintaan dan penawaran faktor didalam pasar faktor. Interaksi ini ditunjukan oleh aliran 3 dan aliran 4. Aliran 3 menunjukan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan, sedangkan aliran 4 menggambarkan aliran penawaran faktor-faktor produksi oleh sektor rumah tangga.


VII. MEKANISME PASAR :
1. Suatu Penilaian Awal
Kemajuan yang telah dicapai berbagai perekonomian, terutama perekonomian negara-negar maju, membuktikan bahwa Pertama, pada umumnya mekanisme pasar adalah sistem yang cukup efisien di dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan mengembangkan perekonomian, tetapi Kedua, dalam kedaan tertentu ia menimbulkan beberapa akibat buruk sehingga diperlukan campur tangan pemerintah untuk memperbaikinya.

2. Beberapa kebaikan Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar dapat mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efisien dan dapat mendorong perkembangan ekonomi disebabkan karena ia memiliki beberapa kebaikan. Kebaikan Mekanisme Pasar:

A). Memberi Informasi Yang Lebih Tepat.
Pasar dapat memberikan informasi yang sangat berguna, yaitu dengan memberikan keterangan tentang harga barang dan sampai dimana besarnya permintaan kepada berbagai barang.

B). Memberi Stimulus Mengembangkan Usaha.
Keadaan dalam pasar terus menerus mengalami perubahan. Pertambahan pendapatan, kemajuan teknologi dan pertambahan penduduk akan mengembangkan permintaan. Ini akan memberikan dorongan kepada pengusaha untuk menambah produksi dan meningkatkan kegiatan ekonomi.

C). Memberi Stimulus Untuk Memperoleh Keahlian Modern.
Pasar yang semakin meluas berarti lebih banyak barang harus diproduksi. Untuk mempercepat pertambahan produksi, teknologi yang lebih modern harus digunakan dan kemahiran teknik dan manajemen yang modern diperlukan. Kebutuhan ini akan menjadi perangsang untuk memperoleh keahlian dan cara memproduksi secara modern.

D). Menggalakkan Penggunaan Barang & Faktor Produksi Secara Efisien

E). Memberikan Kebebasan Yang Tinggi Kepada Masyarakat
memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan Ekonomi. Tidak seorang pun didalam pasar mendapat suatu tekanan didalam menjalankan kegiatannya. Ia bebas untuk membeli berbagai macam barang yang diinginkannya dan begitu pula ia mempunyai kebebasan untuk menjual faktor produksi yang dimilikinya kepada pengusaha / perusahaan yang menurut pendapatnya akan memberikan pembayaran yang paling menguntungkan. Para pengusaha mempunyai kebebasan yang penuh untuk memilih jenis barang-barang yang akan diproduksinya dan jenis-jenis faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut.

3. Beberapa kelemahan Mekanisme Pasar
A. Kebebasan yang tidak terbatas menindas Golongan-golongan tertentu
B. Kegiatan Ekonomi sangat tidak stabil keadaannya
C. Sistem Pasar dapat menimbulkan Monopoli
D. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien
E. Kegiatan konsumen dan produsen mungkin menimbulkan “Eksternalitas” yang merugikan Yang dimaksud dengan ekternalitas adalah sampingan (buruk atau baik) yang ditimbulkan oleh kegiatan mengkonsumai atau memproduksi.

4. Kegagalan Pasar
Yang dimaksud dengan kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi. Kegagalan ini mendorong pemerintah untuk menjalankan beberapa kegiatan ekonomi. Berdasarkan kelemahan dari mekanisme pasar seperti yang telah diterangkan, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari campur tangan pemerintah adalah untuk:
A. Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud 
     dan penindasan dapat dihindarkan.
B. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami 
     perkembangan yang teratur dan stabil.
C. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama 
     perusahaan-perusahaan besar yang dapat  mempengaruhi 
     pasar agar mereka tidak menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan.
D. Menyediakan “barang bersama” .
E. Mengawasi agar “eksternalitas” kegiatan ekonomi yang merugikan 
     masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya.




Sumber:
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta



Share:

0 comments:

Posting Komentar

PENGUNJUNG