DASAR
ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi sering
dikaitkan dengan uang. Jika belajar ilmu ekonomi harus bisa mengatur dan
memiliki uang. Padahal seorang sarjana ekonomi tidak harus kaya dan belum tentu
dapat hidup hemat.
Uang memang dipelajari dalam ilmu ekonomi. Tetapi bukan satu-satunya materi studi. Bahkan uang hanya sebagian kecil materi studi ilmu ekonomi. Jadi apa yang sebenarnya dipelajari dalam ilmu ekonomi.
Uang memang dipelajari dalam ilmu ekonomi. Tetapi bukan satu-satunya materi studi. Bahkan uang hanya sebagian kecil materi studi ilmu ekonomi. Jadi apa yang sebenarnya dipelajari dalam ilmu ekonomi.
I. PENGERTIAN ILMU EKONOMI
Jawaban dari
pertanyaan tersebut dimulai dengan pertanyaan tentang siapakah diri kita
(manusia)? Kita adalah makhluk yang serba terbatas. Tidak semua cita-cita atau
keinginannya dapat tercapai. Karena itulah manusia harus berani menentukan
pilihan. Keputusan dalam menentukan pilihan, bukanlah pekerjaan muadh, sebab
harus didasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Karenanya manusia perlu
belajar bagaimana menentukan pilihan. Hal inilah yang diplajari dalam ilmu
ekonomi.
A. Kelangkaan (Scarcity)
Keterbatasan kita menyebabkan banyak hal terasa langka.
Kelangkaan mencakup kuantitas, kualitas, tempat dan waktu. Sesuatu tidak akan
langka kalau jumlah (kuantitas) yang tersedia sesuai dengan kebutuhan,
berkualitas baik, tersedia di mana saja (di setiap tempat) dan kapan saja
(waktu) dibutuhkaan.
Udara untuk pernafasan manusia, dipedesaan yang masih hijau dan
bersih, belum langka. Sebab tersedia dalam jumlah yang banyak, berkualitas
baik, tersedia di mana saja, kapan saja. Karena itu mereka yang tinggal di
pedesaan tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk memenuhi kebutuhan
pksigen bagi pernafasannya. Tidak demikian halnya dengan mereka yang tinggal di
wilayah industri di Jepang. Polusi udara yang sudah parah membuat mereka tidak
leluasa lagi menghirup udara berkualitas baik dalam jumlah banyak, kapan saja
dan dimana saja. Udara segara menjadi langka dan untuk menikmatinya diperlukan
biaya.
B. Pilihan-pilihan (Choices)
Dalam setiap masyarakat selalu didapati bahwa kebutuhan manusia
tidak terbatas banyaknya. Manusia tidak pernah merasa puas atas apa yang telah
mereka miliki. Apabila keinginan sebelumnya sudah terpenuhi, maka
keinginan-keinginan yag lain akan muncul. Terbatasnya sumber daya tersedia
dibandingkan dengan kebutuhan/keinginan menyebabkan manusia harus menentukan
pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. Pilihan y ang bersifat
individu misalnya, baju apa yang akan dipakai hari ini. Pilihan kolektif,
misalnya, kemana kita piknik hari sabtu nanti. Ada juga pilihan kompleks yang
sulit. Misalnya, mana yang kita dahulukan, sekolah tinggi atau cepat bekerja.
C. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
Ilmu ekonomi memandang manusia sebagai makhluk rasional. Pilihan
yang dibuatnya bedasarkan pertimbangan untung rugi, dengan membandingkan baiaya
yang harus dikeluarkan dan hasil yang akan diperoleh. Biaya yang dimaksudkan
dalam konsep ilmu ekonomi berbeda dengan konsep biaya akuntansi. Bagi seorang
akuntan biaya adalah total uang yang dikeluarkan untuk memperoleh atau
menghasilkan sesuatu. Misalanya si A berbisnis jual beli mobil bekas. Dia awal
tahun, ia membeli sebuah mobil bekas dengan harga Rp. 70 juta. Mobil itu
diperbaiki dengan biaya Rp. 10 juta. Maka total harga perolehan moil menururt
konsep akuntansi adalah Rp. 80 juta. Di akhir tahun mobil itu terjual seharga
Rp. 92 juta. Maka si A untung Rp. 12 juta. Benarkah demikian??
Ilmu ekonomi melihat dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu
alternatf penggunaan uang sebesar Rp. 80 juta, jika tidak digunakan untuk
emmebli mobil bekas. Alternatif paling umum adalah menyimpannya dalam deposito
berjangka. Jika bunga deposito 20% per tahun, di akhir tahun uang si A menjadi
96 juta. Jadi walau secara kuntansi si A untung Rp. 12 juta, secara ekonomi
rugi Rp. 4 juta. Sebab dengan mendepositokan uangnya, dia memperoleh Rp. 4 juta
lebih banyak dibanding jual beli mobil bekas. Konsep yang dijelaskan tersebut adalah
biaya kesempatan, yaitu kesempatan (untuk memperoleh sesuatu) yang hilang
karena kita memilih alternatif lain.
Dari penjelasan-penjelasan tersebut dapat dirinci dari ilmu
ekonomi adalah ilmu yang memplejari perilaku individu dan maysarakat dalam
emnentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya yang langka (dengan atau tanpa
uang), dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.
II. MASALAH-MASALAH EKONOMI
Masalah ekonomi adalah maslaah pilihan, alokasi sumber daya yang
langka. Ilmu ekonomai akan senantiasa bermanfaat, selama maslaah yang dihadapi
adalah alokasi sumber daya yang langka. Sumber daya yang tidak langka tidak
dibicarakan dalam ilmu ekonomi, sebab untuk memperolehnya tidak dibutuhkan
pengorbanan. Contoh udara segar belum menjadi barang ekonomi, sebab untuk
memperolehnya tidak dibutuhkan pengorbanan (biaya). Udara segar di pedesaan
merupakan barang bebas. Sebaliknya udara segar di kota indusri di jepang telah
menjadi baran ekonomi. Udara segar sudah langka, sehingga untuk memperolehnya
dibutuhkan pengorbanan. Pada saat iulah udara segar relevan dibicarakan dalam
ilmu ekonomi.
Namun sebagaimana
ilmu-ilmu lainnya, ilmu ekonomi hanyalah alat untuk memahami dan menganalisis
keadaan yang dihadapi. Karena realitasnya begitu kompleks, maka perlu
penyederhanaan. Dalam ilmu ekonomi, penyederhanaan itu terlihat dari
menyederhanaan dari masalah-maslah yang dihadapi.
A. Barang Apa Yang Harus Diproduksi dan Berapa Banyak?
Produksi berupa barang
dan jasa adalah hasil transformasi barbagai faktor produksi. Barang dan jasa
memeberikan kegunaan/manfaat bagi pemakai/konsumen. Pertanyaan barang apa yang
harus diproduksi bermakna barang apa yang harus disediakan? Berapa banyak agar
kesejahteraan masyarakat meningkat?
B. Bagaimana Cara Memproduksinya?
Setelah memutuskan
barang dan ajsa apa saja yang harus diproduksi, pertanyaan berikut adalah,
“Bagaimana cara memproduksinya?” metode dan teknologi apa yang digunakan dalam
proses produksi? Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai faktor pentig dalam
proses produksi. Namun manfaat teknologi tidak ditentukan oleh tingkat
kecanggihan. Teknologi tinggi bukan satu-satunya pilihan. Sebab banyak faktor
yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan menajemen, iklim,
kemampuan finansial dan sikap mental. Pilihan teknologi yang digunakan
sebaiknya dikaitkan dengan faktor-faktor diatas. Agar teknologi yang dipilih
menghasilkan tingkat efisiensi paling besar.
C. Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi?
Pertanyaan ini
berdimensi keadilan dan pemeerataan. Sebab apa gunanya produksi melimpah karena
menggunakan teknologi tinggi, berskala besar dan efisien, bila hanya dinikmati
segelintir anggota masyarakat saja? Keputusan untuk siapa barang dan jasa
diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat bersangkutan. Bagi
masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu memperoleh jumlah yang
sama. Sedangkan masyarakat utilitarian tidak terlalu mementingkan keadilan
dalam jumlah. Jumlahnya selakan berbeda, yang penting apakah sesuai dengan
kebutuhan atau tidak.
III.BARANG DAN JASA
Barang adalah
benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan
masyarakat. Contoh barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
adlah beras, minuman, pakaian. Sedangkan contoh barang yang akan digunakan
untuk menghasilkan barang lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah
mesin-mesin, peralatan, bangunan pabrik. Barang-barang tersebut merupakan
contoh barang berwujud. Disamping itu ada pula barang yang tak bersujud seperti
udara, dan sinar matahari.
Jasa tidak dapat
digolongkan sebagai suatu barang, karena tidak berwujud, namun dapat memberikan
kepuasan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh jasa perbankan, jasa dokter,
dan pengajaran yang diberikan oleh guru.
IV. BARANG EKONOMI & BARANG BEBAS
Barang ekonomi adalah
barang yang mempunyai kegunaan dan langka, yaitu jumlah yang tersedia lebih
sedikit dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan masyarakat. Dan oleh karena
itu barang ekonomi mempunyai harga. Dalam terminologi ekonomi, kita menggunakan
istilah langka, bukan sedikit, sebab kata sedikit itu relatif. Jumlah 100 dapat
dikatakan banyak, karena yang dibutuhkan hanya 40, sementara jumlah 100.000
termasuk sedikit jika yang dibutuhkan sebanyak 250.000. produksi barang ekonomi
membutuhkan sumber daya ekonomi yang terbatas jumlahnya, oleh karena itu tidak
dapat diperoleh atau diproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas.
Dengan demikian,
barang ekonomi adlaah barang yang terbatas jumlahnya (langka)dan memerlukan
pengorbanan untuk memperolehnya.
Udara sangat
dibutuhkan manusia, dengan demikian sangat berguna. Tetapi karena udara
tersedia dalam jumlah yang melimpah, maka udara bukanlah barang ekonomi,
melainkan barang bebas, dimana untuk memeperolehnya tidak diperlukan
pengorbanan. Oleh karena itu barang bebas tidak mempunyai harga. Dengan
demikian barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah melimpah (tidak
langka) dan tidak memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya. Namun demikian,
barang bebas dapat menjadi barang ekonomi karena perbedaan tempat atau waktu.
Dipedesaan, air bersih merupakan barang bebas, tetapi di kota menjadi barang
ekonomi. Begitu pula sinar matahari menjadi barang ekonomi dlam musin dingin,
sehingga banyak wisatawan yang bersedia membayar untuk datang ke daerah tropis.
V. BARANG AKHIR, BARANG MODAL, BARANG ANTARA
Barang akhir adalah
barang yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi dan dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang akhir dpat dibedakan ke dalam dua
golongan, yaitu:
1. Barang tahan lama
seperti Mobil, LED TV, Lemari es & perabot rumah tangga
2. Barang tidak tahan
lama seperti: makanan segar, buah-buahan, sayur-sayuran.
Barang modal yaitu
sebagian barang yang dihasilkan bukanuntuk memenuhi langsung kebutuhan
konsumen, melainkan digunakan untuk menghasilkan barang-barang lain. contohnya
adalah mesin-mesin traktor, bangunan pabrik.
Barang antara adlah
barang yang belum menjadi barang akhir dan amsih akan diproses lagi sebelum
dapat digunakan oleh konsumen dinamakan barang antara. Contohnya adlaah besi
baja, tekstil.
VI. MENGAPA BELAJAR ILMU EKONOMI
Pertanyaa ini layak
dan memang harus dilontarkan. Case dan Fair (1996) memberikan pandangan tentang
beberapa manfaat dari studi ekonomi sebagai berikut
A. Memperbaiki cara berpikir yang membantu dalam pengambilan
keputusan
Harata yang sangat berharga dalam diri manusia adalah pikiran.
Dengan pikiran kita mampu menganalisis, menilai benar-salah, baik-uruk dan
menentukan pilihan. Kemampuan ini memungkinkan manusia mempertahankan
keberadaannya di bumi. Kemampuan itu pula yang emungkinkan manusia
terus-menerus meningkatkan kualitas hidupnya. Metode-metode teknik berpikir
dalam ilmu ekonomi akan meningkatkan kemampuan berpikir dan mengambil
keputusan.
B. Membantu Memahami Masyarakat
Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup tanpa orang
lain. Kita tidak akan pernah berhenti berinteraksi. Menurut ilmu ekonomi
interaksi manusia terjadi lewat pertukaran (pasar). Sejarah ekonomi
mengajarkan bahawa melelui pertukaran itu manusia berupaya mengatasi kelangkaan
selanjutnya mengebangkan teknologi dan sistem kemasyarakatan. Bedasarkan ini
ita dapat memahami terjadinya Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Politik di
perancis dan peristiwa-peristiwa bersejarah lainnya.
C. Membantu Memahami Masalah-masalah Internasional (global)
Kelangkaan yang dihadapi terjadi pada setiap tingkatan hidup,
mulai dari individu, keluarga, masyarakat desa, kota, negara dan internasional.
Di tingkat internasional interaksi antarindividu secara langsung demi
kepentingan pribadi, jarang terjadi. Individu-individu yang berinteraksi lebih
mewakili kepentingan-kepentingankelompok (negara/perusaahaan). Yang mereka
lakukan meskipiun tampaknya baik bagi kelompok/negara lain sbenarnya telah
mempertimbangkan kepentingan kelompok/negara mereka. Dengan belajar ilmu
ekonomi, kita dapat mengerti lebih pasti dan dalam, mengapa pada saat
negara-negara asia timur (Indonesia) mengalami krisis ekonomi tahun 1998, negara-negara
maju (eropa Barat, AS, & Jepang) mau memberikanbantuan melalui IMF atau
World Bank.
D. Bermanfaat dalam membangun masyarakat Demokrasi
Cita-cita terbentuknya masyarakat demokrasi bukan monopoli kaum
politis saja. Ekonom pun mempunyai cita-cita yang sama, sperti yang disampaikan
oleh Kenneth Arrow. Ekonom memandang demokratisasi sangat penting dalam rangka
memperbaiki proses alokasi sumber daya, karena lebih mencerminkan aspirasi
masyarakat kebanyakan. Tidak mengherankan bila masyarakat maju para calon
pemimpin yang akandipilih harus mampu menjabarkan program-program ekonomi
mereka.
VII. METODOLOGI ILMU EKONOMI
A. Teori Ekonomi
Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kamampuan memberi
panjelasan dan prediski atas gejala-gejala yang diamati. Misalnya, mengapa bila
harga suatu barang naik, permintaan terhadapnya cenderung menurun. Selalukah
demikian? Penjelasan dan prediksi ini bedasarkan teori-teori tertentu. Teori
adalah pernyataan atau sekumpulan pernyataan tentang sebab-akibat, aksi reaksi.
Daya guna dan validasi sebuah teori diukur dari kemampuan dan keakuratannya
menjelaskan dan memprediski gejala-gejala yang diamati.
B. Model Ekonomi
Bedasarkan teori ekonomi, disusun model ekonomi yang merupakan
pernyataan formal sebuah teori. Model ekonomi dapat dipresentasikan secara
verbal, dragmatis, dan matematis. Model yang baik tidak harus sulit, hanya
dimengerti oleh para doktor/guru besar ekonomi. Model yang baik dilihat dari
variabel yang digunakan. Variabel adalah ukuran yang nilainya dapat berubah
dari waktu ke waktu dan dari observasi ke obeservasi. Dalam memilih
variabel-variabel untuk model, kita harus memperhatikan prinsip Ockam Razor,
yaitu detail-detail yang tidak relevan sebaiknya dikeluarkan dari model.
Contoh moel ekonomi yang baik adalah model siklus lingkaran
kegiatn ekonomi. Model ini menjelaskan bahwa kesibukan pabrik-pabrik, antrian
panjang pekerja dan aktivitas ekonomi di dunia nyata sbenarnya hanya merupakan
proses prtukaran sumber daya yang dimiliki masyarakat (rumah tangga) dengan
yang dimiliki sektor perusahaan (dunia usaja). Model ini dikatakan baik, sebab
dengan menggunakan unsur-unsur sederhana kita mampu memahami dunia nyata. Dari
model siklus lingkaran kegiatan ekonomi kita melihat interaksi sektor rumah
tangga dan sektor perusahaan, sebagai berikut. Sektor rumah tangga memberikan
faktor produksi yang dibutuhkan dunia usaha untuk produksi, salah satunya
adalah kesediaan untuk bekerja (tenaga kerja). Terjadilah aliran penawaran
faktor produksi (garis A). Atas faktor-faktor produksi yang diberikan, sektor
peruahaan memberikan balas jasa, misalnya upah dan gaji, sehingga terjadilah
aliran penerimaan sektor rumah tangga(garis B). Faktor-faktor produksi yang
dibeli sektor perusahaan diproses menjadi output berupa barang dan jasa (garis
C). Selain tenaga kerja, faktor-faktor produksi lainnya yang dimiliki sektor
rumah tangga dalah modal (diberi balas jasa berupa bunga atau deviden), dan
tanah (diberi sewa).
Sektor rumah tangga membeli barang yang ditawarkan sektor
perusahaan dengan menggunakan pendapatan mereka, terjadilah arus konsumsi
barang dan jasa yang merupakan arus pendapatan perusahaan (garis D)
C. Metode Deduktif & Induktif
Dunia nyata merpakan titik awal analisis ekonomi. Ada dua metode
analisis untuk mengambil kesimpulan tentang dunia nyata, yaitu metode deduktif
danmetode induktif. Metode deduktif merupakan motode pengambiolan keputusan
untuk hal-hal kusus bedasarkan kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya secara
umum dismpulkan bahwa harga suatu barang meningkat, permintaan terhadapnya
menurun. Jadi bila harga cabe naik maka, permintaan terhadapnya menurun. Pada
awalnya metodologi ilmu ekonomi adalah deduktif. Tetapi dalam perkembangan
selanjutnya metode ini tidak lagi mampu menjelaskan fenomena-fenomena ekonomi.
Misalnya, bedasarkan teorinya Adam Smith (klasik), perekonomian tidak akan
pernah mengalami maslaah besar dan berlarut-larut, karena ampuhnya mekanisme
pasar. Tetapi Depresi Besar yang melanda perekonomian dunia selama 1923-1933
mengubah kepercayaan itu. Metode deduktif patut dipertanyakan kembali. Sejak
saat itu metode induktif (mengambil kesimpulan untuk hal-hal umum dari hal
khusus), berkembang. Salah seorang ekonom yang yang dianggap merintis
penggunaan metode induktif adalah John Maynard Keyens, ekonom Inggris yang menjadi
bapak ilmu ekonomi makro. Dampak positif dari metode induktif adalah
meningkatnya kegiatan penelitian ekonomi, yang telah menghasilkan
pemahaman-pemahaman baru dalamilmu ekonomi, baik mikroekonomi maupun
makroekonomi.
D. Ceteris Paribus & Fallacy Of Composition
Model ekonomi merupakan penyederhanaan realitas ekonomi,
karenanya memiliki keterbatasan. Keterbtasan itu tercermin dalam istilah
ceteris paribus yang bermakna faktor-faktor lain dianggap tetap. Maksudnyam
dalam analisis ekonomi (hubungan dua variabel), harus disadari bahwa kesimpulan
yang ditarik bedasarkan asumsi variabel-variabel laindianggap tidak berubah.
Misalnya ketika menyimpulkan bahwa permintaan terhadap jasa transportasi Bus
antar-kota akan turun jika harga tiketnya naik, didasarkan pada asumsi bahwa
harga tiket jasa transportasi alternatif (kereta api)tidak berubah. Bila harga
tiket kereta api juga naik, kesipulannya belum tentu sama. Istilah Fallacy of
composition memiliki pengertian apa yang baik dlam skala kecil belum tentu baikdalam
skala besar (keseluruhan). Misalnya hidup hemat sangat baik bagi individu,
tetapi jika seluruhindividu hidup hemat, maka permintaan agregat rendah dan
pertumbuhan ekonomi pun rendah.
E. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif
Dalam menjalankan tugas keilmuannya, ekonom sering membandingkan
dunia nyata dengan dunia ideal, ketika mengamatikondisi nyata, pendekatan yang
dilakukan adalah ekonomi positif. Pernyataan positif menerangkan tentang
hal-hal yang akan terjadi dalam ekonomi. Oelh karena itu kebenaran pernyataan
tersebut dapat dilihat dengan membandingkan isi pernyataan itu dengan peristiwa
yang sebenarnya terjadi pernyataan “Apabila produksi semen turun maka harganya
akan naik” adalah contoh pernyataan yang positif.
VIII. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Dari definisinya daya aplikasi ilmu ekonomi sangat luas. Dimana
ada maslah kelangaan, disitu ilmu ekonomi dapat diterapkan. Tidak berarti para
ekonom harus erlibat disegala bidang. Sebab masalah yang paling menjadi
perhatian para ekonom adalah apakah memang sudah terjadi alokasi sumber daya
yang efisien? Apa indikator-indikatornya? Para ekonom melihat masalah diatas,
baik secara individu maupun agregat.
Proses alokasi sumber daya secara efisien di tingkat individu,
perusahaan dan industri (kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang sejenis),
dibahas dalam teori ekonomi mikro. Efisiensi di tingkat mikro belum tentu baik
untuk keseluruhan. Misalnya, agar harga-harga produk industri murah, sebaiknya
teknologi yang digunakan padat modal. Tetapi pilihan ini menghilangkan
kesempatan kerja sehingga menimbulkan pengangguan. Jika tidak ada yang bekerja,
pasaran lokal tidak ada, karena tidak ada daya beli. Ternyata pilihan teknologi
padat modal merugikan industri-industri pemilik odal. Terlihat bahwa pilihan
teknologi padat modal memungkinkan efisiensi tingkat industri tetapi tidak
secara keseluruhan. Banyak sumber daya manusia yang tidak teralokasi
masalah-masalah ini dibahas dalam Teori Ekonomi Makro. Indikator efisiensi
makro leboh kompleks dibanding mikro. Ada empat ukuran efisiensi yang biasa
digunakan yaitu: Output (GNP) dan Pertumbuhan (Growth), kesempatan kerja
(employment), Stabilitaas harga (price Stability, dan Stabilitas kurs.
A. Teori Ekonomi Mikro
Sesuai dengan namanya (mikro), dapat diartikan sebagai “ilmu Ekonomi
Kecil”. Bedasarkan pada corak dan ruang lingkup analisisnya, teori ekonomi
mikro diartikan sebagai “bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai
bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Adapun aspek yang
dibahas dalam lmu ekonomi mikro sbb:
1) Interaksi Di Pasar Barang
Dilihat dari pandangan ekonomi mikro, suatu perekonomian
merupakan penggabungan dari berbagai jenis pasar barang. Oleh sebab itu untuk
mengenal corak kegiatan suatu perekonomian kita antara lain perlu memperhatikan
corak operasi suatu pasar. Pasar dalam pengertian ekonomi tidak berwujud secara
fisik; pasar merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran, atau
memertemukan antara penjual dan pembeli, pasaar akan menentuan tingkat harga
suatu barangdan jumlah barang yang diperjual belikan. Teori ekonomi mikro tidak
menerangkan operasi keseluruhan pasar-pasar tersebut. untuk menunjukan
bagaimana suatu pasar befungsi dan beroperasi, toeri ekonomi mikro hanya
menjelaskan tentang interaksi diantara penjual dan pembeli di suatu pasar
barang.
2) Tingkah laku Pembeli dan Penjual
Dalam analisis ini teori mikro ekonomi bertitik tolak dari dua
asumsi. Yaitu
1. Para pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi mereka
seccara
rasional.
2. Para pembeli
berusaha memaksimumkan kepuasaan yang mungkin
dinikmatinya, sedangkan para
penjual berusaha memaksimumkan keuntungan
yang akan diperolehnya dari
kendala-kendala yang dimilikya.
Bedasarkan asumsi-asumsi tersebut teori ekonomi mikro menunjukan
:
- Bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatannya
untuk memebeli berbagai jenis barang yang dibutuhkannya dan
- Bagaimana seoang penjual atau produsen menentukan tingkat
produksi yang akan dilakukannya.
3) Interaksi di Pasar
Faktor Produksi
Individu-individu
dalam perekonomian adalah pemilik faktor-faktor produksi. Mereka menawarkan
faktor-faktor prosuksi tersebut untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan
tersebut untuk selanjutnya akan digunakan guna membeli barang dan jasa yang
mereka butuhkan. Sebaliknya penjual-penjual membutuhkan faktor produksi untuk
memproduksikan barang dan jasa. Oleh sebab itu mereka akan menjadi pembeli
faktor-faktor produksi. Interaksi diantara pembeli dan penjual faktor produksi
diberbagai pasar faktor produksi akan menentukan harga suatu faktor produksi
dan banyaknya jumlah faktor produksi tersebut yang akan digunakan. Macam-macam
faktor produksi dan harganya (balas jasa) adalah tenaga kerja yang diberikan
upah atau gaji, modal yang diberikan bunga dan deviden, tanah yang diberikan
sewa dan kewirausahaan yang diberikan laba.
B. Teori Ekonomi Makro
Teori ekonomi makro
menanalisis keseluruhan kegiatan perekonomian bersifat global dan tidak
memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam
perekonomian. Dalam menganalisis mengenai kegiatan pembeli, misalnya yang
dianalisis bukanlah mengenai tingkah lau seorang pembeli, melainkan keseluruhan
pemeli yag ada di pasar. Teori makro juga tidak memperhatikan permintaan dan
penawaran terhadap suatu barang (misalnya permintaan terhadap mobil, atau
penawaran beras), melainkan permintaan dan penawaran barang-barang secara
keseluruhan (agregat). Aspek yang dianalisis dalam teori ekonomi makro, antara
lain sbb:
1) Penentuan Tingkat
Kegiatan Perekonomian Negara
Dalam hal ini teori
ekonomi makro menganalisis mengenai sampai sejauh mana suatu perekonomian akan
menghasilkan barnag dan jasa. Tingkat kegiatan perekonomian ini ditentukan oleh
pengeluaran agragat dalam perekonomian, yang meliputi:
1. Pengeluaran rumah
tangga atau konsumsi rumah tangga
2. Pengeluaran
pemerintah
3. Pengeluaran
perusaahaan atau investasi
4. Ekspor dan impor
Analisis dalam teori
ekonomi makro juga memperhatikan perubahan harga-harga dan pengaruh erubahan
jumlah uang yang beredar terhadap pengeluaran agregat.
2)Pengeluaran Agregat
Maslaah akan imbul
bila pegeluaran agregat tidak mencapai tingkat yang ideal. Idealnya,
pengeluaran agagat mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan kesematan
kerja penuh tanpa menimbulkan inflasi, meskipun dalam praktiknya tujuan ini sulit
dicapai.
3) Mengatasi
Pengangguran dan Inflasi
Perekonomian tidak
dapat secara otomatis mengatasi masalah pengangguran dan inflasi. Tindakan
pemerintah diperukan untuk mengatasi kedua masalah itu, yaitu melalui
serangkaian kebijakan, berupa kebijakan moneter dan kebijkan fiskal. Kebijakan
moneter adalah langkah-langkah pemerintah dalam mempengaruhi jumlah uang
beredar dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan tujuan untuk
menatasi masalah perekonomian yang dihadapi. Sedangakn kebijakan fiskal adalh
lengkah-langkah pemerintah mengubah struktur dan jumlah pajak serta
pengeluarannya dengan maskud untuk mempengaruhi tingkat kegiatan perekonomian.
0 comments:
Posting Komentar