AKUNTANSI BIAYA & PENGERTIAN BIAYA
I. PENGERTIAN
Akuntansi Biaya
merupakan salah satu bagian dari bidang akuntansi meliputi kegiatan proses
pencatatan dan monitoring seluruh aktifitas biaya dan menyajikan
informasi tersebut dalam suatu laporan. Perusahaan dalam
menjalankan seluruh aktifitas untuk memperoleh keuntungan atau laba tidak bisa
terlepas dari biaya.
Hal utama yang perlu
diantisipasi serta direncanakan dengan baik yaitu dengan melakukan efisiensi
terhadap seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan pengendalian
anggaran yang telah direncanakan. Berikut ini merupakan pengertian dari
beberapa para ahli mengenai akuntansi biaya.
1. R. A. Supriyono, Akuntansi
biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk
memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan
informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
2. Mulyadi, Akuntansi Biaya ialah
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan
penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
3. Abdul Halim, Akuntansi Biaya
adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari
suatu produk yang diproduksi atau dijual di pasar baik untuk memenuhi pesanan
dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan yang akan dijual.
4. Schaum, Akuntansi biaya
adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari
biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan
akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan
5. Carter dan Usry, Akuntansi
biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan
dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan
keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.
II. Fungsi Akuntansi Biaya
Secara umum, akuntansi
biaya memiliki lima fungsi utama. Fungsi-fungsi akuntansi biaya tersebut
terangkum dalam poin-poin berikut:
1.
Melakukan
perhitungan dan pelaporan biaya (harga) pokok suatu produk
2.
Memperinci
biaya (harga) pokok produk pada segenap unsurnya
3.
Memberikan
informasi dasar untuk membuat perencanaan biaya dan beban
4.
Memberikan
data bagi proses penyusunan anggaran
5. Memberikan
informasi biaya bagi manajemen guna dipakai di dalam pengendalian manajemen
Melihat pentingnya
fungsi dari akuntansi biaya diatas, maka akuntansi biaya tentunya menjadi
pengetahuan yang harus dikuasai oleh pihak manajemen. Mengingat tugas manajemen
dalam memonitor dan merekam transaksi biaya. Informasi biaya tersebut nantinya
akan disajikan dalam bentuk laporan biaya. Manfaat akuntansi biaya itu sendiri
adalah sebagai perencanaan mengenai biaya yang akan dikeluarkan perusahaan
dalam hubungannya dengan perencanaan dan pengendalian laba, penentuan harga
pokok produk, serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen. Demikian
pembahasan kali ini mengenai pengertian dan fungsi akuntansi biaya. Hubungi
Klinik Akuntansi kapan saja untuk solusi persoalan keuangan Anda.
III. AKUNTANSI MANAJEMEN & AKUNTANSI
KEUANGAN
Akuntansi secara garis
besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Akuntansi biaya bukan akuntansi tersendiri yang terpisah dari dua
tipe akuntansi tersebut, namun merupakan bagian dari keduanya.
Akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen memiliki kesamaan. Persamaan yang pertama keduanya
merupakan sistem pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
Meskipun informasi nonkeuangan merupakan informasi penting yang digunakan oleh
manajemen dalam perusahaan, namun hampir seluruh informasi nonkeuangan tersebut
berada di dalam ruang lingkup akuntansi. Kesamaan lainnya dari kedua tipe
akuntansi tersebut berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang
bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan. Karena pengambil
berbagai keputusan melakukan berbagai macam alternatif keputusan yang berbeda, maka
informasi keuangan yang diperlukan pun berbeda pula, sehingga diperlukan tipe
akuntansi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pengambil keputusan.
Perbedaan pokok antara
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen terletak pada
1. Pemakai
laporan akuntansi dan tujuan
Akuntansi keuangan terutama
ditujukan untuk menyajikan informasi keuangan bagi pemakai di luar perusahaan,
seperti krediur, pemasok, pemegang saham, pemerintah dan sebagainya.
Tujuan pemakai luar dalam mendapatkan laporan keuangan perusahaan adalah
agar mereka dapat mengambil keputusan mengenai hubungan mereka dengan
perusahaan yang bersangkutan. Sebagai contoh adalah seorang pemegang saham
menghadapi dua alternatif apakah ia akan membeli saham dalam perusahaan
tertentu atau dalam perusahaan lain. Seorang kreditur mungkin ingin memutuskan
apakah ia akan memperluas kreditnya kepada perusahaan tertentu, menetapkan
syarat-syarat pemberian kredit, serta merundingkan pasal-pasal khusus dalam
perjanjian kredit. Instansi pemerintah memerlukan laba yang diperoleh suatu
erusahaan untuk menetapkan jumlah pajak penghasilan yang menjadi kewajiban
perusahaan. Dari contoh-contoh tersebut di atas, informasi keuangan perusahaan
diperlukan oleh pihak luar sebagai petunjuk untuk menetapkan hubungan apa yang
akan dilaksanakan oleh pamakai laporan keuangan tersebut dengan perusahaan.
Mereka tidak mengambil keputusan mengenai perusahaan itu sendiri, melainkan
mengenai jenis dan sifat hubungan antara pemakai luar dengan perusahaan.
Akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi
keperluan manajemen.
Akuntansi manajemen berhubungan
dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi mereka yang
berada dalam perusahaan. Sebagai contoh, seorang manajer pemasaran ingin
memutuskan apakah ia akan menerima pesanan dari pelanggan barunya yang
menginginkan harga di bawah harga yang telah ditetapkan, namun menghendaki
volume barang dalam jumlah besar. Manajer tersebut membutuhkan informasi
mengenai biaya pembuatan produk yang dipesan tersebut dan perhitungan mengenai
laba yang akan dihasilkan produk tersebut jika pesanan tersebut diterima.
Manajer produksi memerlukan informasi biaya produksi untuk menetapkan
tindakan-tindakan yang harus diambil dalam mendorong efisiensi produksi.
Dari contoh-contoh tersebut dapat
diketahui bahwa tujuan pemakai laporan dari dalam perusahaan adalah untuk
membuat keputusan mengenai perusahaan atau bagiannya. Informasi akuntansi
merupakan masukan yang penting bagi manajer dalam mengelola kegiatan-kegiatan
perusahaan, para manajer berkepentingan untuk menetapkan dan menilai
tindakan-tindakan mereka dalam perusahaan.
2.
Lingkup
Informasi
Akuntansi keuangan pada umumnya
menyajikan informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan. Neraca perusahaan
menyajikan semua aktiva, utang, dan modal perusahaan sebagai keseluruhan,
sedangkan laporan laba-rugi menyajikan hasil kegiatan perusahaan sebagai
keseluruhan pula. Lingkup yang luas yang dicakup oleh laporan yang dihasilkan
oleh akuntansi keuangan adalah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
laporan di luar perusahaan.
Manajemen suatu perusahaan
dapat mengambil keputusan hanya mengenai bagian tertentu perusahaan. Sebagai
contoh adalah keputusan yang diambil oleh Direktur Produksi berhubungan dengan
penghentian produksi oroduk tertentu atau penghentian penggunaan mesin
tertentu. Oleh karena itu akuntansi manajemen harus dapat menyediakan informasi
keuangan yang relevan dengan bagian-bagian perusahaan. Tentu saja akuntansi
manajemen dapat pula menyediakan informasi mengenai perusahaan secara
keseluruhan, namun lingkup informasi akuntansi manajemen adalah terutama pada
bagian-bagian perusahaan. Lingkup informasi ini dalah sejalan dengan
keputusan-keputusan manajemen pada suatu saat yang umumnya hanya terbatas pada
suatu bagian perusahaan. Keputusan manajemen yang menyangkut perusahaan secara
keseluruhan umumnya jarang terjadi
3. Fokus
Informasi
Ditinjau dari waktu, fokus
informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah masa lalu. Akuntansi
keuangan berorientasi pada masa lalu untuk menggambarkan pertanggungjawaban
dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada manajemen perusahaan.
Akuntansi manajemen berorientasi
pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut masa
yang akan datang, bukan masa yang telah lewat. Tidak seorang pun dapat mengubah
apa yang telah terjasi di masa lalu, sehingga tidak seorang pun dapat mengambil
keputusan mengenai apa yang telah terjadi. Pengambilan keputusan pada dasarnya
merupakan pemilihan alternatif tindakan yang akan dilakukan di masa yang akan
datang.
4. Rentang
Waktu
Ditinjau dari rentang waktuyang
dicakup oleh laporan yang dihasilkan, akuntansi keuangan mencakup jangka waktu
yang sudah tentu, biasanya satu tahun, setengah tahun, satu kuartal, atau satu
bulan. Periode waktu yang dicakup oleh laporan keuangan yang dihasilkan oleh
akuntansi keuangan biasanya kurang fleksibel. Sekali ditetapkan bahwa neraca dan
laporan laba rugi akan diterbitkan setiap setengah tahun, jangka waktu ini
jarang sekali mengalami perubahan.di lain pihak, rentang waktu yang dicakup
oleh laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen adalah sangat
bervariasi, dari harian, mingguan, sampai bulanan, bahkan ada yang mencakup 10
tahun.
5. Kriteria
Bagi Informasi Akuntansi
Kriteria yang dominan untuk menilai
informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah prinsip-primsip
akuntansi yang lazim. Prinsip-prinsip tersebut dibuat oleh organisasi yang
berwenang, misalnya Ikatan Akuntan Indonesia dan Baan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam), atau sebagai hasil dari pemakaian suatu prinsip dalam praktik yang
telah lama berlaku.
Penggunaan prinsip akuntansi yang
lazim dalam penyusunan laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan
merupakan akibat tuntutan kebutuhan pihak luar perusahaan. Untuk menentukan
hubungan antara pemakai luar dengan perusahaan, mereka perlu menganalisis
laporan keuangan yang dihasilkan berbagai perusahaan. Agar mereka dapat
memperbandingkan berbagai laporan keuangan dari berbagai perusahaan tersebut,
maka mereka memerlukan jaminan bahwa laporan keuangan berbagia perusahaan
tersebut telah disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim.
Akuntansi manajemen menghasilkan
informasi yang diperlukan oleh manajemen. Oleh karena itu, akuntansi ini tidak
dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Kriteria pokok bagi
informasi akuntansi manajemen adalah manfaat bagi manajemen. Jika suatu
informasi atau suatu prinsip pengukuran tertentu ternyata bermanfaat untuk
tujuan tertentu manajemen, maka prinsip atau ukuran tersebut dipakai dalam
akuntansi manajemen. Oleh karena itu, perkembangan praktik akuntansi manajemen
lebih didasarkan atas logika dan pengalaman, dan bukan atas dasar diterima
tidaknya secara umum di masayarakat. Tentu saja tidak berarti bahwa prinsip
akuntansi yang lazim yang diikuti oleh akuntansi keuangan tidak logis dan tidak
merupakan hasil dari pengalaman. Dalam akuntansi manajemen, praktik-praktik yang
telah terbukti bermanfaat di satu perusahaan diharapkan akan menyebar dan
diterima secara luas. Namun demikian kriteria pokok yang digunakan dalam
akuntansi manajemen adalah efektif tidaknya suatu prinsip atau metode bagi
manajemen perusahaan secara individual. Tidak ada organisasi yang berwenang
yang mengatur sanksi bagi mereka yang menolak untuk menggunakan praktik-prakrik
akuntansi manajemen.
6. Disiplin
Sumber
Akuntansi merupakan ilmu terapan.
Sebagai ilmu terapan, akuntansi mendasarkan diri pada prinsip dan konsep yang
dikembangkan dalam suatu ilmu dasar atau disiplin. Akuntansi keuangan hanya
bersumber pada satu disiplin, sedangkan akuntansi manajemen memiliki dua
disiplin sumber.
Akuntansi keuangan dan bagian dari
akuntansi manajemen mendasarkan diri pada ilmu ekonomi yang mengatur
prinsip-prinsip yang membimbing pengambil keputusan dalam menggunakan
sumber-sumber yang langka. Bagian lain akuntansi manajemen mendasarkan diri
pada psikologi sosial, yang berhubngan dengan prinsip-prinsip yang membimbing perilaku
manusia dalam organisasi. Dua disiplin tersebut, yaitu ilmu ekonomi dan
psikologi sosial adalah berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan ini menimbulkan
masalah dalam memahami prinsip-prinsip akuntansi manajemen yang
diciptakan dari kedua disiplin sumber tersebut. sebagai contoh adalah
pengambilan keputusan pembelian aktiva tetap baru. Dalam mempertimbangkan
apakah perusahaan akan membeli atau tidak aktiva tersebut, prinsip-prinsip ilmu
ekonomi adalah yang dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Namun,
jika aktiva tersebut telah dibeli, prinsip-prinsip psikologi sosiallah yang
digunakan dalam penyusunan anggaran pusat pertanggungjawaban yang menggunakan
aktiva tetap yang baru tersebut.
7. Isi
Laporan
Akuntansi keuangan menghasilkan
laporan keuangan periodik yang umumnya terdiri dari neraca, laporan laba-rugi,
laporan perubahan laba yang ditahan, dan laporan perubahan posisi keuangan.
laporan ini berisi informasi ringkas posisi keuangan pada periode tertentu.
Karena laporan tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar, maka
informasi yang disajikan di dalamnya bersifat ringkas dan mengenai perusahaan
sebagai keseluruhan.
Akuntansi manajemen yang
menghasilkan laporan keuangan untuk manajemen dari berbagai jenjang organisasi
umumnya menyajikan informasi rinci dan mengenai bagian tertentu perusahaan.
8. Sifat
Informasi
Informasi yang disajikan kepada
pihak luar memerlukan ketepatan yang tinggi, karena umumnya menyangkut masa
yang telah lau. Ketidaktepatan informasi untuk pihak luarakan menyebabkan
berkurangnya kepercayaan pihak luar terhadap laporan keuangan yang dihasilkan
oleh akuntansi keuangan.
Informasi yang dihasilkan oleh
akuntansi manajemen digunakan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer.
Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, oleh karena itu
informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan adalah informasi masa yang
akan datang. Informasi ini berisi unsur taksiran yang besar.
Perbedaan
pokok antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen terletak pada :
Akuntansi Keuangan
|
Akuntansi Manajemen
|
|
Pemakai
Utama
|
Para
manajer puncak dan pihak luar perusahaan
|
Para
manajer dari berbagai jenjang organisasi
|
Lingkup
informasi
|
Perusahaan
secara keseluruhan
|
Bagian
perusahaan
|
Fokus informasi
|
Berorientasi
pada masa yang lalu
|
Beroorientasi
masa yang akan datang
|
Rentang
waktu
|
Kurang
fleksibel. Biasanya mencakup jangka waktu kuartalan, tengah tahunan, tahuan
|
Fleksibel,
bervariasi dari harian , mingguan, bulanan, bahkan dapat mencakup periode
sepuluh tahun
|
Kriteria
bagi Infomasi
|
Dibatasi
oleh prinsip akuntasi berterima umum atau yang lazim. Sesuai yang dibuat
Ikatan Akuntansi Indonesia dan Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam)
|
Tidak
ada batasan , kecuali manfaat yang dapat diperoleh oleh manajemen dari
informasi dibandingkan dengan pengorbanan untuk memperoleh informasi
tersebut.
|
Disiplin
sumber
|
Ilmu
Ekonomi : yang mengatur prinsip-prinsip yang membimbing pengambil keputusan
dalam menggunakan sumber-sumber yang langka
|
Ilmu
ekonomi dan psikologi social yang membimbing perilaku manusia dalam
organisasi
|
Isi
laporan
|
Laporan
berupa ringkasan mengenai perusahaan sebagai keseluruhan
|
Laporan
bersifat rinci mengenai bagian dari perusahaan
|
Sifat
informasi
|
Ketepatan
informasi merupakan hal yang penting
|
Unsur
taksiran dalam informasi adalah besar
|
Informasi adalah
data, fakta atau persepsi yang telah diolah dalam suatu system sehingga
bermanfaat (mempunyai nilai) bagi pemakainya. Informasi
secara
garis besar dibagi dua yaitu informasi
kuantitatif dan informasi non kuantitatif. Informasi akuntansi merupakan salah
satu bagian dari informasin kuantitatif yang bersifat keuangan. Informasi
tersebut umumnya dibutuhkan oleh suatu organisasi sebagai dasar pengambilan
keputusan.
Pemakai informasi :
- Pihak internal organisasi
- Pihak eksternal organisasi
Contoh
penggunaan informasi akuntansi bagi masing-masing pemakai informasi :
Pemakai informasi
|
Penggunaan Informasi Akuntansi
|
Manajemen
|
Penyusunan
anggaran
|
Investor
|
Perubahan
atau penarikan modal
|
Kreditur
|
Perpanjangan
kontrak kredit
|
Pemerintah
(misal : Direktorat Jendral Pajak)
|
Pembuktian
kebenaran penghitungan dan pembayaran pajak
|
Calon
Investor
|
Keputusan
investasi modal
|
Calon
Kreditur
|
Persetujuan
pemberian kredit
|
IV. AKUNTANSI BIAYA BAGIAN DARI AKUNTANSI MANAJEMEN
& AKUNTANSI KEUANGAN
Akuntansi biaya
adalah proses manajemen, penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya
pembuatan dan penjualan produk barang dan jasa, dengan cara-cara tertentum
serta penafsiran terhadapnya. Yang menjadi objek dari akuntansi biaya ini
adalah biaya.
Proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian serta penafsiran informasi
biaya adalah tergantung untuk siapa proses tersebut ditujukan. Pross akuntansi
biaya dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai luar perusahaan. Maka
proses akuntansi biaya ini harus memperhatikan karakteristik akuntansi
keuangan. Dengan demikian akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi
keuangan
Proses akuntansi
biaya juga dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai internal
perusahaan. Dalam hal ini akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik
akuntansi menajemen. Dengan demikian akuntansi biaya merupakan bagian dari
akuntansi manajemen
Tujuan Akuntansi
Biaya :
Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan
pokok yaitu:
1.
Penentuan Harga Pokok produk atau Jasa
Harga pokok produk atau
jasa merupakan akumulasi dari biaya-biaya yang dibebankan pada produk atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam penentuan harga pokok produk atau jasa,
akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan. Penentuan harga pokok
produk atau jasa digunakan untuk penghitungan laba atau rugi perusahaan yang
dilaporkan kepada pihak eksternal perusahaan.
Informasi mengenai harga pokok produk
atau jasa menjadi dasar bagi manajemen dalam perngambilan keputusan harga jual
produk atau jasa yang bersangkutan. Oleh karena itu , akuntansi biaya dalam hal
ini merupakan bagian dari akuntansi manajemen.
2.
Pengendalian Biaya.
Perencanaan biaya
berkaitan dengan pengambilan keputusan manajemen mengenai penggunaan
sumber-sumber ekonomik pada masa yang akan datang. Akuntansi Biaya menyajikan
informasi biaya yang mencakup biaya masa lalu dan biaya ang akan datang.
Informasi yang dihasilkan akuntansi biaya menjadi dasar bagi manajemen untuk
menyusun perencanaan biaya.
Pengendalian biaya pada
dasarnya merupakan serangkaian kegiatan monitoring dan evaluasi secara terus
menerus, serta komparasi antara realisasi dengan anggaran biaya. Akuntansi
Biaya menyajikan informasi mengenai rencana dan realisasi biaya dengan
penekanan pada selisih (penyimpangan) realisasi biaya dari rencana yang telah
ditentukan.
3.
Pengambilan Keputusan Khusus
Pengambilan keputusan
kuhusus menyangkut masa yang akan datang. Oleh akrena itu informasi yang
relevan dengan pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan dengan informasi
masa yang akan datang. Akuntansi biaya menyajikan biaya masa yang akan datang
dan mengembangkan konsep informasi biaya untuk pengambilan keputusan seperti:
biaya kesempatan, biaya hipotesis, biaya tambahan, biaya terhindarkan, dan
pendapatan yang hilang.
V. BIAYA
Biaya secara umum
adalah pengeluaran sejumlah uang atau yang dapat dinilai dengan sejumlah uang
yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan
Biaya dapat memiliki dua penilaian
yaitu :
1. Biaya
dalam arti sempit : diartikan sebagai pengeluaran sumber ekonomi dengan tujuan
mendapatkan aktiva
2. Biaya
dalam arti luas : diartikan merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang dapat
diukur dalam nilai satuan uang baik yang telah terjadi maupun yang akan terjadi
Pengklasifikasian atau
penggolongan biaya merupakan suatu proses mengelompokkan dengan sistematis atas
seluruh elemen yang ada menjadi kelompok kelompok tertentu agar lebih ringkas
supaya bisa menyajikan informasi yang lebih rinci. Ada
4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut
1.
Biaya
merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2.
Diukur
dalam satuan uang
3.
Yang
telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4.
Pengorbanan
tersebut untuk tujuan tertentu
Contoh: Perusahaan percetakan mencetak buku berjudul “Akuntansi Biaya”. Untuk itu perusahaan memakai 1.000 rim kertas HVS 80 gram dengan harga Rp. 2.000 per rim, sehingga total harga kertas untuk mencetak buku Rp. 2.000.000.
Contoh: Perusahaan percetakan mencetak buku berjudul “Akuntansi Biaya”. Untuk itu perusahaan memakai 1.000 rim kertas HVS 80 gram dengan harga Rp. 2.000 per rim, sehingga total harga kertas untuk mencetak buku Rp. 2.000.000.
Ø Kertas
1.000 rim yg dipakai merupakan pengoranan sumber ekonomi, karena untuk
mendapatkan kertas tersebut perusahaan butuh pengorbanan
Ø Pengorbanan
tersebut diukur dalam satuan uang. Jmlh kerta s 1.00 rim, harga per rim Rp.
2.000, maka biaya pembuatan buku Rp. 2.000 x Rp. 1.000 = Rp. 2.000.000
Ø Pengorbanan
sumber ekonomi tersebut telah terjadi
Ø Pengorbanan
sumber ekonomi bertujuan untuk mencetak buku “Akuntasi Biaya”
VI.
PENTINGNYA INFORMASI BIAYA
Dalam memproses masukan
hingga menghasilkan keluaran, manajemen selalu berupaya agar nilai keluaran
yang dihasilkan lebih tinggi dari nilai masukan yang dikorbankan untuk
menghasilkan laba (untuk perusahaan yang berorientasi profit) atau sisa
hasil usaha (untuk perusahaan yang berorientasi non profit). Dengan laba
atau sisa hasil usaha tersebut, perusahaan akan memiliki kemampuan untuk
berkembang dan tetap mampu mempertahankan keberadaanya sebagai suatu sistem di
masa yang akan datang. Dengan demikian untuk menjamin bahwa suatu kegiatan
usaha mampu menghasilkan nilai keluaran yang lebih tinggi daripada nilai
masukan maka diperlukan alat untuk mengukur nilai masukan yang dikorbankan
untuk menghasilkan keluaran. Oleh sebab itu digunakan sistem akuntansi biaya
yang berfungsi untuk mengukur pengorbanan nilai masukan tersebut guna
menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi manajemen, yang salah satu
manfaatnya adalah untuk mengukur apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba
atau sisa hasil usaha tersebut.
Akuntansi biaya juga
menghasilkan informasi biaya yang dapat dipakai oleh manajemen sebagai dasar
untuk merencanakan alokasi sumber ekonomi yang dikorbankan untuk menghasilkan
keluaran. Tanpa informasi biaya, manajemen tidak memiliki ukuran apakah masukan
yang dikorbankan memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah daripada nilai
keluarannya, sehingga tidak memiliki informasi apakah kegiatan usahanya
menghasilkan laba atau sisa hasil usaha yang sangat diperlukan untuk
mengembangkan dan mempertahankan keberadaan perusahaanya. Begitu juga tanpa
informasi biaya, manajemen tidak memiliki dasar untuk mengalokasikan berbagai
sumber ekonomi yang dikorbankan dalam menghasilkan sumber ekonomi lain.
Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang memungkinkan manajemen
melakukan pengelolaan alokasi berbagai sumber ekonomi untuk menjamin
dihasilkannya keluaran yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi
dibandingkan nilai masukan yang dikorbankan.
VII.
PENGGOLONGAN BIAYA
Dalam akuntansi biaya,
biaya digolongkan menjadi beberapa macam. Umumnya penggolongan biaya ini
ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut,
karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep: “different costs for different
purpose”. Biaya dapat digolongkan menurut:
1.
Objek
pengeluaran.
2.
Fungsi
pokok dalam perusahaan.
3.
Hubungan
biaya dengan sesuatu yang dibiayai.
4.
Perilaku
biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
5.
Jangka
waktu manfaat.
A.
Penggolongan
Biaya Menurut Objek Pengeluaran
Dalam cara
penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya.
Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang
berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.
Contoh penggolongan
biaya atas dasar objek pengeluaran dalam Perusahaan Kertas adalah sebagai
berikut: biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya
depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat warna.
B. Penggolongan
Biaya Menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan
Dalam perusahaan
manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan
fungsi administrasi & umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur,
biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:
1.
Biaya
produksi.
merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah
bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya
depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya
gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang
tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.
2.
Biaya
pemasaran.
merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya
promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan
bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample).
3.
Biaya
administrasi dan umum.
merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan
produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan
Bagian Keuangan, Akuntansi, Personalia dan Bagian Hubungan Masyarakat, biaya
pemeriksaan akuntan, biaya photocopy.
C. Penggolongan
Biaya Menurut Hubungan Biaya Dengan Sesuatu Yang Dibiayai
Dalam hubungan
dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan:
1.
Biaya Langsung adalah
biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu
yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya
langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung ini akan mudah
diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya langsung terdiri dari biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2. Biaya tidak langsung adalah
biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya
tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya
produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak
mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. Contoh biaya tidak langsung,
gaji mandor.
D. Penggolongan
Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume Aktivitas
Dalam
hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi:
1. Biaya
variabel
Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung.
2. Biaya
semivariabel
Adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiayan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan
unsur biaya variabel.
3. Biaya
semifixed
Adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi
tertentu.
4. Biaya
tetap
Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar
volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.
E. Penggolongan
Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaat
Atas dasar jangka waktu
manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Pengeluaran
Modal (capital expenditure)
Adalah biaya yang
mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi
adalah satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya
dibebankan sebagai kos aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati
manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau dideplesi. Contoh
pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk
reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran, dan
pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu produk. Karena pengeluaran untuk
keperluan tersebut biasanya melibatkan jumlah yang cukup besar dan memiliki
manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat pengeluaran tersebut dilakukan,
pengorbanan tersebut diperlakukan sebagai pengeluaran modal dan dicatat sebagai
kos aktiva (misalnya sebagai kos aktiva tetap atau beban yang ditangguhkan).
Periode akuntansi yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut dibebani
sebagian pengeluaran modal tersebut berupa biaya depresiasi, biaya amortisasi,
atau biaya deplesi.
2. Pengeluaran
Pendapatan (revenue expenditure)
Adalah biaya yang hanya
mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. pada
saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan
dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.
contoh pengeluaran pendapatan antara lain adalah biaya iklan, biaya telex, dan
biaya tenaga kerja.
VIII. METODE
PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI
Dalam pembuatan produk
terdapat dua kelompok biaya yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya
produksi merupakan biaya yang dikeluarkan dalam pengorbanan bahanbaku menjadi
produk, sedangkan biaya nonproduksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
kegiatan nonproduksi, seperti pemasaran dan kegiatan administrasi dan umum.
Biaya produksi akan membentuk kos produksi, yang digunakan untuk menghitung kos
produks jadi dan kos produk yang pada akhir periode akuntansi masih dalam
proses. Biaya nonproduksi ditambahkan pada kos produksi untuk menghitung total
kos produk.
Pengumpulan kos
produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara garis besar, cara
memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
1.
Produksi
atas dasar pesanan
yaitu perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan
melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak
luar perusahaan ini mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan hanya produk
pesanan
2.
Produksi
atas dasar massa
yaitu perusahan yang berproduksi berdasarkan
produksi massa melaksanakan pengolahan produknya untuk memenuhi persediaan
digudang yang umumnya produknya berupa standar. Perusahan ini
mengumpulkan biaya produksinya dengan menggunakan metode harga pokok proses.
Metode penentuan biaya
produksi, yaitu cara menghitung unsur – unsur biaya ke dalam kurs produksi ,
ada 2 pendekatan yaitu :
1. Full
costing, yaitu merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan BOP baik yang
berprilaku variabel maupun tetap.
2. Variabel
costing, yaitu metode penentuan harga pokok yang hanya memperhitungkan biaya
variabel, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan BOP variabel. BOP
tetap diperlakukan sebagai biaya produksi tapi dibebankan dalam laporan laba
rugi pada periode terjadinya (periode cost). Biaya pemasaran variabel,
biaya administrasi variabel (cost produksi) yaitu menggunakan variabel costing.
Mulyadi, Akuntansi Biaya edisi 5, UPP AMP YPKN, Yogyakarta, 2005
Subarsono, Praktek Akuntansi Biaya, Artikel, Cirebon, 2015
3 comments:
Akuntansi biaya dan akuntansi manajemen keduanya adalah dua bagian penting dari akuntansi. Keduanya membutuhkan pengetahuan dasar-dasar akuntansi, menggunakan beberapa teknik atau proses serupa, dan membantu memastikan operasi yang efisien dan efektif dari suatu organisasi.
Ulasan yang bagus gan.
Jangan lupa kunjungi situs akuntansi dan bisnis
https://akupecintaakuntansi.blogspot.com/
Posting Komentar