1.
Pengertian Nilai Waktu Dari Uang
Pengaruh waktu terhadap nilai uang (the time value of money) di
masa yang akan datang menyangkut penanaman dana ke dalam suatu investasi baik
investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Berdasarkan pengaruh waktu nilai
uang akan berubah di waktu yang akan datang kalau jumlahnya sama, hal ini
disebabkan karena perkembangan perekonomian di mana masyarakat semakin tahu
arti perkembangan perekonomian dan bagaimana dampaknya terhadap harga-harga
secara umum.
Oleh karena itu pengertian dari nilai uang terhadap waktu adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Oleh karena itu pengertian dari nilai uang terhadap waktu adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Suatu
investasi yang dilakukan individu atau perusahaan berkaitan dengan pengeluaran
dana / uang pada saat ini; yaitu pada saat investasi didanai dengan harapan
dapat memberikan hasil pada masa yang akan datang dalam waktu yang relatif
cukup lama. Oleh karena itu pemahaman nilai waktu uang menjadi sangat penting.
Nilai
mata uang yang miliki nominal Rp. 1.000,00 saat ini (sekarang) mempunyai nilai
yang lebih tinggi atau lebih berharga jika dibandingkan dengan nilai
Rp.1.000,00 pada masa yang akan datang.
Seluruh
manusia yang mengenal uang sudah memakluminya kondisi seperti ini bahwa dengan
nominal yang sama, nilai uang saat ini lebih tinggi daripada masa yang akan
datang. Adapun penyebab turunnya nilai uang salah satunya adalah faktor
inflasi, artinya semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin lemah daya beli
uang tersebut.
2.
Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Uang
Ada berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi nilai mata uang suatu negara, diantaranya adalah:
1.
Inflasi
Kenaikan gaji, pasti sangat disukai semua orang, Namun tidak untuk
kenaikan harga barang dan tarif jasa yang justru sangat dibenci. Sebuah negara
dengan tingkat inflasi yang lebih rendah dari negara lain akan mengapresiasi
nilai mata uangnya. Harga barang dan jasa meningkat pada tingkat yang lebih
lambat, ketika inflasi rendah. Sebuah negara dengan tingkat inflasi yang rendah
menunjukan nilai mata uang yang naik. Sementara itu, negara dengan inflasi yang
lebih tinggi biasanya melihat adanya depresiasi mata uang dan biasanya disertai
pula suku binga yang lebih tinggi.
2.
Suku Bunga
Perubahan suku bunga akan mempengaruhi nilai mata uang sebuah
negara yang pada umumnya terhadap dolar. Tarif perdagangan mata uang (forex),
suku bunga, dan inflasi semuanya saling berhubungan. Kenaikan tingkat suku
bunga menyebabkan mata uang suatu negara terapresiasi. Hal ini dikarenakan suku
bunga yang lebih tinggi memberikan tarif lebih tinggi untuk pemberi pinjaman,
sehingga menarik modal asing secara berlebihan, yang menyebabkan kenaikan nilai
tukar mata uang tersebut.
3.
Stabilitas Politik
Stabilitas politik dan kinerja perekonomian suatu negara dapat
mempengaruhi kekuatan mata uangnya. Sebuah negara dengan risiko kekacauan
politik yang rendah lebih menarik bagi investor asing. Peningkatan modal
asing, pada gilirannya, menyebabkan apresiasi nilai mata uang domestik. Sebuah
negara dengan kebijakan keuangan dan perdagangan yang sehat tidak memberikan
ruang untuk ketidakpastian dalam nilai mata uangnya. Sebaliknya, sebuah negara
dengan keadaan politik yang tidak stabil memungkinkan terjadinya depresiasi
nilai tukar mata uangnya.
3.
Konsep Nilai Waktu Dari uang
Salah satu
upaya untuk mengontrol agar nilai uang turunnya tidak terlalu tajam, adalah
dengan adanya aturan tentang tingkat suku bunga. Artinya apabila tingkat
inflasi 10 % dan tingkat suku bunga tabungan 10%, maka nilai uang sekarang akan
sama dengan tahun depan dan kalaupun ada perbedaan tidak terlalu signifikan.
Hal ini berlaku apabila uang tersebut ditabungkan, tetapi jika tidak ditabung
tentunya nilai uang akan menurun setidaknya turun 10%. Dari uraian tersebut
diatas jelaslah bahwa nilai waktu uang ( time value of money ) sangat berarti
bagi perkembangan perekonomian termasuk bagi para investor yang akan melakukan
kegiatan investasi baik jangka pendek maupun investasi jangka panjang.
Selain
Manfaat time value of money untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan
dapat memberikan keuntungan atau tidak, Time value of money juga berguna untuk
menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek
tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai
suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama
sampai tahun berikutnya. Maka sudah jelas time value of money sangat penting
untuk dipahami oleh kita semua, sangat berguna dan dibutuhkan untuk kita
menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan datang.
Keterbatasannya
yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apbila tingkat
bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang
yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of
money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.
Dalam
kegiatan investasi, kita selalu dihadapkan dengan pilihan berbagai macam
prospek return (imbal hasil) investasi dimasa depan. Untuk itulah kita perlu
mengenal future value dan present value. Supaya memahami adanya perbedaan nilai
saat uang berada di dalam ruang waktu yang berbeda.
Merupakan penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau jumlah
modal pokok dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode tersebut. bisa
dikatakan nilai majemuk ini menujukan nilai uang
yang akan di terima di masa yang akan datang dari sejumlah modal yang di
tanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga) tertentu yang dirumuskan
sebagai berikut yang dirumuskan sebagai berikut:
Dimana :
V = Jumlah bunga dalam uang yg diperoleh selama periode tertentu
P = Jumlah uang permulaan periode / modal pokok
i = tingkat suku bunga
n = lama / jangka waktu
Contoh:
Seseorang menyimpan uang sebesar Rp. 1.000 di bank dengan suku
bunga 6% setahunnya. Dengan menerapkan rumus tersebut maka jumlah uang pada
akhir tahun pertama adalah:
V = Rp. 1.000 (1 + 0,06)
= Rp. 1.000 (1,06)
= Rp. 1.060,-
Jika uang tersebut disimpan selama 4 tahun atas dasar bunga
majemuk, maka jumlah uang pada akhir tahun:
V = P (1+i)4
= Rp. 1.000 (1,06)4
= Rp. 1.262
Tabel Bunga Majemuk
Tahun
|
Suku Bunga
|
||||||
1%
|
2%
|
3%
|
4%
|
5%
|
6%
|
7%
|
|
1
|
1,010
|
1,020
|
1,030
|
1,040
|
1,050
|
1,060
|
1,070
|
2
|
1,020
|
1,040
|
1,061
|
1,082
|
1,103
|
1,124
|
1,145
|
3
|
1,030
|
1,061
|
1,093
|
1,125
|
1,158
|
1,191
|
1,225
|
4
|
1,041
|
1,082
|
1,126
|
1,170
|
1,216
|
1,262
|
1,311
|
5
|
1,051
|
1,104
|
1,159
|
1,217
|
1,276
|
1,338
|
1,403
|
Dengan menggunakan tabel tersebut akan sangat mudah bagi kita untuk
menghitung jumlah uang pada akhir suatu periode tertentu, yaitu dengan
mengalihkan jumlah uang pada permulaan periode (P) dengan interest factor (IF)
yang terdapat dalam tabel tersebut.
Dengan menggunakan tabel tersebut maka
akan memudahkan dalam menghitung jumlah uang pada akhir periode tertentu.
Contoh hitung nilai majemuk dari Rp. 2.000 selama 5 tahun dengan bunga 5%
V = P (IF)
= 2.000 (1,276)
= Rp. 2.552
IF dicari dalam tabel tersebut pada kolom
bunga 5%, deretan ke bawah tahun ke-5 diketemukan angka 1,276 dan kemudian ini
dikalikan dengan jumlah uang pada permulaan periode (P) yaitu Rp. 2.000,-
2.
Nilai Sekarang (Present Value)
Nilai sekarang (Present
Value) digunakan untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai
dimasa yang akan datang ataupun lebih sederhananya lagi menghitung nilai tunai
sekarang dari sejumlah uang yang akan diterima dalam suatu periode di masa yang
akan datang
Nilai sekarang merupakan penilaian
terhadap jumlah satuan uang dimasa yang akan datang untuk mencarai besarnya
nilai saat ini (sekarang). Biasanya dipergunakan untuk penilaian terhadap
rencana investasi jangka panjang. Nilai sekarang dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Contoh :
Tentukan berapa besarnya nilai sekarang (present value) dari uang
sebesar Rp. 1.262 yang akan kita terima pada akhir empat tahun yang akan datang
atas dasar bunga majemuk 6%
Nilai sekarangnya adalah
= 1.262 / (1 + 0,06)6 = Rp. 1.000,-
Ini berarti bahwa uang sebesar Rp. 1.000,0 yang kita miliki
sekarang kalau disimpan di bank dengan bunga majemuk 6% pertahunnya, jumlah
pada akhir tahun ke empat adalah sebesar Rp. 1.262,-
Berapa nilai sekarang dari uang sebesar Rp. 1.000,- yang akan kita
terima pada akhir tahun ketiga atas dasar suku bunga majemuk 4%?
Nilai sekarangnya adalah
= 1.000 / (1 + 0,04)3 = Rp.
889
Tabel nilai sekarang (Present Value)
Untuk mempermudah
perhitungan biasanya dalam mencari present value terlebih dahulu ditetapkan
Interest Faktornya dan kemudian baru dikalikan dengan Nila Majemuknya
Tahun
|
Suku Bunga
|
||||||
1%
|
2%
|
3%
|
4%
|
5%
|
6%
|
7%
|
|
1
|
0,990
|
0,980
|
0,971
|
0,962
|
0,952
|
0,943
|
0,935
|
2
|
0,980
|
0,961
|
0,943
|
0,925
|
0,907
|
0,890
|
0,873
|
3
|
0,971
|
0,942
|
0,915
|
0,889
|
0,864
|
0,840
|
0,816
|
4
|
0,961
|
0,924
|
0,888
|
0,855
|
0,823
|
0,792
|
0,763
|
5
|
0,951
|
0,906
|
0,863
|
0,822
|
0,784
|
0,747
|
0,713
|
Dari dua contoh di atas,
dapat dihitung secara langsung dengan menggunakan IF yg terdapat dalam tabel
Present Value tersebut dengan cara sebagai berikut:
P = V (IF) =
1.262 (0,792) = Rp. 1.000,-
IF dicari dalam tabel PV pd kolom 6% pd
deretan tahun keempat, dan diketemukan angka 0,792
P = V (IF) =
1.000 (0,899) = Rp. 889,-
IF dicari
dalam tabel tersebut pada kolom bunga 4% pada deretan tahun ketiga
Contoh :
Sebuah perusahaan pada akhir tahun 2005 membutuhkan uang Rp. 10
juta untuk keperluan perluasan industrinya. Perusahaan tersebut menabung pada
awal tahun 2001 sebesar Rp. 5 juta dan berikutnya perusahaan menabung lagi pada
awal tahun 2003. Dengan bunga bank 10%. Berapa yang harus ditabung persuahaan
pada awal tahun 2003
V =
10.000.000 I = 10 %
P =
5.000.000 n = 5 tahun
Nilai yang
akan datang di tahun 2003
V = P ( 1
+ i ) n
=
5.000.000 (1 + 0,1) 2
=
6.050.000
Yang harus
ditabung awal tahun 2003
= 10.000.000
x 1 / ( 1 + 0,10) 3
= 10.000.000
x (1 / 1,331)
= 7.513.150
Tuan Badrul telah menabung diawal tahun 2001 dengan nilai yang akan
datang di tahun 2003 Rp. 6.050.000 sisanya adalah Rp. 7.513.150 – Rp. 6.050.000
= Rp. 1.463.150
Jadi
besarnya tabungan awal 2003 adalah Rp. 1.463.150
Pembuktian:
Awal tahun 2001 menabung
Rp. 5.000.000 kemudian awal 2003 menabung lagi Rp. 1.463.150 bunga 10% selama
5 tahun (sampai akhir 2005), maka jumlah uang Firman pada akhir 2005 dapat
dihitung sebagai berikut :
FV = [{5.000.000,00 (1+0,1 )2 + 1.463.150} (1+ 0,10 )3]
FV = (6.050.000,00 + 1.463.150) (1+ 0,10 )3
FV = (7.513.150) (1,331) = 10.000.002,65
FV = Rp. 10.000.000,00
Dari pembuktian tersebut ternyata apabila awal tahun 2003 menabung
lagi maka pada akhir tahun 2005 uangnya menjadi Rp. 10.000.000 Dengan demikian
terjawab pertanyaan tentang berapa besarnya tabungan awal 2003 jika diinginkan
uang pada akhir tahun 2005 menjadi Rp. 10.000.000 yaitu harus menabung Rp.
1.463.150
Angusuran Dan Daftar Pinjaman
Contoh
Tuan Giman ingin membeli aktiva dengan harga tunai Rp. 1.000.000
oleh karena tidak memiliki uang tunai maka ia membeli secara kredit yang
diperhitungkan bunga 12 % dengan masa angsuran 5 tahun, angsuran dilakukan tiap
tahun Angsuran pertama dibayar pada akhir tahun setelah aktiva diterima.
Hitunglah
1.
Angsuran tiap tahun, jika jumlah angsuran tiap tahun sama besar
2.
Membuat daftar pinjaman, angsuran dan sisa pinjaman
Jawab:
Perhitungan nilai nilai PV
Tahun
|
Perhitungan
|
DF ( 12%)
|
Pembulatan
|
1
2
3
4
5
|
1 : (1+0,12 )
1 : (1+0,12 )2
1 : (1+0,12 )3
1 : (1+0,12 )4
1 : (1+0,12 )5
|
0,892857
1428
0,797193
8772
0,711780
2478
0,635518
0786
0,567426
8554
|
0,892857
0,797194
0,711780
0,635518
0,567427
|
Jumlah
|
3,604.776
|
Besarnya
angsuran tiap tahun adalah :
1.000.000
: 3,604776 = Rp. 277.409,75
Daftar :
pinjaman, angsuran dan sisa pinjaman
Th
|
Pinjaman
|
Bunga
12%
|
Pinj+Bunga
|
Angsuran
|
Sisa
Pinj.
|
1
2
3
4
5
|
1.000.000,00
842.590,25
666.291,33
468.836,54
247.687,17
|
120.000,00
101.110,83
79.954,96
56.260,38
29.722,46
|
1.120.000,00
943.701,08
746.246,29
525,096,92
277.409,63
|
277.409,75
277.409,75
277.409,75
277.409,75
277.409,75
|
842.590,25
666.291,33
468.836,54
247.687,17
0
|
Angusuran
Dengan Persentase Bunga Berbeda
Contoh:
Pada awal tahun 2000 PT. Cruiser ingin membeli sebuah mobil harga
tunai Rp.50 juta, oleh karena tidak memiliki uang tunai; selanjutnya perusahaan
membeli secara kredit yang diangsur dalam jumlah yang sama besar selama 5
angsuran tahunan. Bunga yang diperhitungkan adalah awal tahun 2000 sebesar 15%
dan mulai awal tahun 2003 sebesar 12 %. Hitunglah
1.
Angsuran tiap tahun
2.
Membuat daftar pinjaman, angsuran dan sisa pinjaman
Jawab:
Perhitungan nilai nilai PV
Tahun
|
Perhitungan
|
DF
|
Pembulatan
|
1
2
3
4
5
|
1 : (1+0,15 )
1 : (1+0,15 )2
1 : (1+0,15 )3
1 : (1+0,15 )3 :
(1+0,12 )
1 : (1+0,15 )3 :
(1+0,12 ) 2
|
0,869565 217
0,756143 667
0,657516 232
0,587068 064
0,524167 914
|
0,869565
0,756144
0,657516
0,587068
0,524168
|
Jumlah
|
3,394461
|
Besarnya angsuran tiap tahun adalah :
50.000.000 : 3,394461 = Rp. 14.729.879,06
Daftar : pinjaman, angsuran dan sisa pinjaman
Th
|
Pinjaman
|
Bunga
|
Pinj+Bunga
|
Angsuran
|
Sisa Pinj.
|
2000
2001
2002
2003
2004
|
50.000.000,00
42.770.120,94
34.455.760,02
24.894.244,96
13.151.675,30
|
7.500.000,00
6.415.518,14
5.168.364,00
2.987.309,40
1.578.201,04
|
57.500.000,00
49.185.639,08
39.624.124,02
27.881.554,36
14.729.876,34
|
14.729.879,06
14.729.879,06
14.729.879,06
14.729.879,06
14.729.879,06
|
42.770.120,94
34.455.760,02
24.894.244,96
13.151.675,30
0
|
Keterangan : - Bunga 15 % untuk periode 2000 s/d 2002 ( 3 tahun
)
- Bunga 12 % untuk periode
2003 s/d 2004 ( 2 tahun )
1 comments:
Mantap, terimakasih atas ilmunya sangat membantu..tapi ada kesalahan soal pada present value contoh soal pertama, dituliskan soalnya 4 tahun. Namun, di rumuskan / input perhitungan nulisnya 6.. xixxi Terimakasih..
Posting Komentar