PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Definisi penganggaran
berbeda dengan anggaran. Penganggaran adalah Proses menyusun anggaran/
suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya
penyusunan rencana, pengumpulan data dan informasi, pembagian tugas,
implementasi dari rencana tersebut, sampai pada tahap pengawasan dan evaluasi.
Sedangkan Anggaran (Budget) adalah hasil yang diperoleh setelah
menyelesaikan tugas perencanaan atau hasil dari penganggaran tersebut.
Setiap perusahaan
didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan laba yang maksimal, untuk dapat
menghasilkan laba yang maksimal maka perusahaan tersebut harus memiliki produk
yang dapat dijual kepada masyarakat/konsumen.produk tersebut dapat berupa
produk non fisik maupun bahan mentah maupun barang jadi yang siap dikonsumsi.
selain produk yang dapat dijual kepada masyarakat, jika perusahaan tersebut
ingin meningkatkan jumlah produksinya maka produk tersebut harus barang
kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen. Untuk mencapai laba perusahaan maka
selain dari produk yang dihasilkan juga membutuhkan sumber daya yang memadai
untuk menghasilkan produk tersebut. Sumber daya tersebut dapat berupa: tanah,
mesin, tenaga kerja, modal, bahan baku dll.
Untuk dapat memiliki
sumber daya yang dibutuhkan, perusahaan dapat memperolehnya dari pemilik dalam
bentuk setoran modal atau pinjaman dari kreditur. Sedangkan untuk emmperoleh
bahan baku untuk proses produksi peruahaan dapat memperolehnya dari pemasok
bahan baku. Setelah proses produksi dan menghasilkan barang kemudian dijual
kepada konsumen maka perusahaan akan memperoleh laba usaha.
Dalam proses
menggunakan sumber daya kemudian menghasilkan produk sampai pada memasarkan
produk trsebut perusahaan perlu membuat suatu perencanaan yang baik agar
operasi dapat berjalan sehingga bisa mencapai tujuan utama yaitu meperoleh laba
maksimum.
Jadi pada dasarnya
anggaran ini adalah rencana kerja organisasi atau perusahaan di masa mendatang.
Proses penyiapan anggaran inilah yang disebut penganggaran. Beberapa
ahli telah mendefinisikan anggaran diantaranya:
1. Mulyadi (2001):
“Merupakan suatu
rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan
moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu
tahun”
2. M. Nafarin (2004):
“Anggaran merupakan
rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara
kuantitif dan umumnya dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”
3. Garrison, Norren
and Brewer (2007):
“Anggaran adalah
rencana terperinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan
sumber daya lainnya selama suatu periode waktu tertentu”
Dari definisi angaran
diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah rencana kerja organisasi atau
perusahaan di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal,
dan sistematis. Rencana kerja perusahaan ditulis dalam bentuk sederetan angka
yang merupakan tujuan perusahaan untuk memudahkan anggota organisasi melihat
target yang ingin dicapai perusahaan dalam periode tertentu. Rencana tersebut
harus diupayakan untuk direalisasikan oleh seluruh anggota. Langkah-langkah positif
harus diambil oleh perusahaan untuk mewujudkan apa yang sudah direncanakan
dalam anggaran. Anggaran yang sudah dibuat juga harus dapat dikomunikasikan
kepada seluruh anggota organisasi dan disusun menggunakan urutan tertentu agar
setiap anggota organisasi dapat memahami target yang harus dicapai oleh
perusahaan.
Jika dilihat
bedasarkan definisi anggaran memiliki kemiripan dengan ramalan dan proyeksi.
Tetapi ketiganya memiliki perbedaan. Ramalan merupakan
prediksi tentang apa yang akan terjadi, tanpa ada usaha dari peramal untuk
mempengaruhi apa yang akan terjadi agar sesuai dengan ramalannya. Mirip dengan
anggaran, ramalan merupakan taksiran mengenai apa yang akan terjadi di masa
yang akan datang. Tetapi ramalan hanya dipengaruhi oleh faktor di luar pembuat
ramalan, sedangkan anggaran disusun sebagai sesuatu yang akan dikerjakan
perusahaan pada periode tertentu di masa mendatang. Perusahaan juga memiliki
kemampuan untuk merealisasikan, merubah atau menggagalkan rencan tersebut. Oleh
karena itu faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran ini adalah
realistis atau tidaknya. Realistis berarti anggaran di susun sesuai dengan
kemampuan sumber daya yang dimiliki.
Proyeksi adalah perkiraan apa yang
akan terjadi jika suatu kondisi atau situasi yang lain terjadi lebih dulu. Jadi
proyeksi juga merupakan prediksi tentang sesuatu yang akan terjadi di masa
mendatang, tetapi dengan suatu persyaratan tertentu. Sesuatu akan terjadi atau
tidak terjadi jika peristiwa lain terjadi atau tidak terjadi lebih dulu. Dalam
anggaran diperlukan langkah-langkah aktif yang harus diambil oleh organisasi
untuk merealisasikan apa yang direncanakan di dalam anggaran.
I. CIRI-CIRI ANGGARAN
Tidak setiap rencana
kerja dapat disebut sebagai anggaran, karena itu anggaran memiliki ciri khusus
yang membedakannya dengan sekedar rencana, antara lain:
1. Dinyatakan Dalam
Satuan Moneter
Penulisan dalam
satuan moneter dapat didukung oleh satuan kuantitatif lain, misalnya unit. Hal
ini bertujuan untuk mempermudah memahami rencana tersebut.
2. Umumnya
Mencakup Kurun Waktu Satu Tahunan
Batasan waktu di
dalam penyusunan angaran akan berfungsi untukmembeikan batasan rancana kerja
tersebut.
3. Mengandung
Komitmen Manajemen
Disertai upaya oleh
berbagai pihak anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Usulan
Anggaran Disetujui Oleh Pejabat Yang Lebih Tinggi
Harus disetujui oleh
pihak atasan/dewan direksi, tidak dapat susun sendiri-sendiri tanpa persetujuan
dari atasan pihak penyusun.
5. Perubahan
Anggaran (hanya dilakukan apabila ada keadaan khusus)
Hanya boleh diubah
jika situasi eksternal dan internal tidak memungkinkan lagi untuk
mempertahankan anggaran, tidak setiap saat boleh dirubah.
6. Harus Dianalisis
Penyebabnya
Jika terjadi
penyimpangan didalam pelaksanaannya harus dianalisis lebih dalam, tujuannya
supaya tidak terulang dimasa yang akan datang & penyusunan lebih relevan
lagi
II. FUNGSI DAN
PENTINGNYA ANGGARAN
Dalam upaya untuk
mencapai tujuan perusahaan, perusahaan memiliki berbagai fungsi yang berkaitan
dengan tujuan tersebut. Fungsi
Anggaran berkaitan erat dengan empat fungsi manajemen yang
antara lain:
1. Planning (perencanaan)
Ditetapkan tujuan
jangka panjang dan pendek, sasaran, strategi, produk, pemasaran, termasuk
didalamnya menetapkan produk, sumber daya serta memasarkan produk tersebut.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Setelah perencanaan
ditetapkan, maka perusahaan mencari Sumber Daya yang dibutuhkan seperti, modal,
bangunan, mesin, SDM untuk menghasilkan produk yang direncanakan dan
sebagainya.
3. Actuating (Menggerakkan)
Mengarahkan,
mengelola dan menggerakan setiap sumber daya yang ada, agar dapat digunakan
sesuai dengan fungsinya. Setiap sumber daya diarahkan dan dikoordinasikan satu
dengan lainnya agar dapat bekerja optimal.
4. Controlling (Pengendalian)
Langkah berikutnya
adalah memastikan bahwa setiap sumber daya tersebut bekerja sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya menjamin
bahwa setiap sumber daya telah bekerja dengan efisien dan efektif.
Berkaitan dengan
keempat fungsi utama manajemen tersebut, anggaran memiliki dua fungsi utama,
yaitu:
1. Sebagai Alat
Perencana
Anggaran merupakan
rencana kerja yang menjadi pedoman bagi angota dalam bertindak, karena itu
dalam fungsi perencanaan, anggaran memiliki beberapa manfaata yang saling
terkait satu dengan lainnya, yaitu:
a. Memberikan
pendekatan terarah dan terintegrasi kepada seluruh anggotra
b. Mengarah pada
tujuan umum perusahaan yaitu memperoleh laba usaha
c. Mendorong semua
anggota organisasi berkomitmen mencapai sasaran
d. Mengarahkan
penggunaan Sumber Daya pada kegiatan yang menguntungkan
e. Mendorong
pencapaian prestasi tinggi bagi anggota organisasi
2. Sebagai Alat
Pengendalian
Sebagai bagian dari
fungsi pengendalian, anggaran berguna sebagai alat penilai apakah aktivitas
organisais telah sesuai dengan rencana atau tidak, karena itu dalam fungsi
pengendalian, anggaran memiliki beberapa manfaata yang saling terkait satu
dengan lainnya, yaitu
a. Menjadi tolak
ukur/standar organisasi
b. Memberikan
kesempatan untuk menilai dan menevaluasi secara sistematis
setiap aspek organisasi
c. Mendorong pihak
manajemen secara dini mengadakan penelaahan
terhadap masalah yang dihadapi.
Pentingnya anggaran
dalam perusaaan yaitu:
1. Masa yang akan
datang penuh ketidak pastian
2. Masa yang akan
datang penuh alternatif
3. Rencana yang
dibuat dijadikan pedoman
4. Rencana yang
dibuat dijadikan alat pengkoordinasi
5. Rencana yang
dibuat digunakan sebagai alat pengawasan
III. JENIS ANGGARAN
Walaupun anggaran
yang harus disusun perusahaan terdiri dari berbagai jenis anggaran, tetapi pada
dasarnya anggaran perusahaan dapat dikategorikan ke dalam beberapa kelompok
anggaran yaitu:
1. Anggaran
Operasional
Yaitu rencana kerja
perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama dalam memperoleh pendapatan
A. Anggaran pendapatan
Rencana yang dibuat
perusahaan untuk memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu:
B. Anggaran biaya
Rencana biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan, disusun bedasarkan jenis biaya yang
dikeluarkan seperti
1) Biaya bahan baku
2) Biaya tenaga kerja
3) Biaya overhead
4) Biaya pemasaran
5) Biaya administrasi
C. Anggaran laba
Anggaran laba merupakan besarnya laba yang
akan diperoleh dalam suatu periode tertentu (anggaran pendapatan & biaya)
2. Anggaran Keuangan
Berkaitan dengan
rencana pendukung aktivitas operasi perusahaan, tidak berkaitan langsung, hanya
pendukung:
A. Anggaran Investasi
Membeli barang modal
untuk menghasilkan produk di masa yang akan datang
B. Anggaran kas
Rencana aktivitas
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam periode tertentu
C. Anggaran Neraca
Kondisi keuangna
perusahaan dalam suatu periode tertentu, harta yang diinginkan perusahaan
beserta kewajibannya
Dilihat dari
kelengkapan anggaran yang disusun oleh suatu organisasi, maka anggaran dapat
dokategorikan sebagai:
1. Anggaran Parsial
Anggaran yang terdiri
dari satu jenis kelompok kegiatan tertentu
2. Anggaran
Komprehensif
Keseluruhan anggaran
yang terdiri dari gabungan anggaran parsial dalam peroide tertentu, keseluruhan
rencana yang ingin dicapai.
Anggaran dapat pula
dikelompokan menurut fleksibilitasnya didalam menghadapi perubahan. Yaitu:
1. Anggaran
fleksibel yaitu Anggaran yang dapat diubah sesuai dengan
situasi dan kondisi
2. Anggaran
tetap yaitu anggaran yang tidak dapat dirubah meski terjadi
perubahan situasi dan kondisi
IV. FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI ANGGARAN
Dalam
proses penyusunan anggaran terdapat berbagai pertimbangan yang perlu
diperhatikan, baik faktor eksternal maupun internalnya. Beberapa pertimbangan
yang menyangkut motivasi berkaitan dengan penyusunan anggaran, antar lain:
1. Tingkat Kesulitan
Anggaran yang terlalu
sulit membuat pelaksana tidak bersemangat & anggaran yang terlalu mudah
membuat pelaksana tidak berprestasi maksimal
2. Partisipasi
manajemen Puncak
Mananjemen puncak
ikut memantau & mengesahkan anggaran, jika tidak akan banyak godaan bagi
para pelaksana
3. Keadilan
Agar efektif,
pelaksana harus percaya anggaran yang telah dibuat memang adil, tingkat
kesulitan diantara pelaku harus sejajar.
4. Kesulitan
Departemen Anggaran
Dept. Anggaran perlu
menganalisis dan yakin informasi yang terkandung didalamnya akurat, tidak
mengandung kelonggaran berlebihan
5. Struktur
Organisasi
Anggaran dalam
struktur organsiasi memiliki pengaruh besar, lebih bervariasi dalam
merencanakan anggarannya
6. Sumber Daya
Persahaan
Pihak manajemen perlu
memperhitungkan sumber daya yang ada dalam merealisasikan rencana kerja, tidak
terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah
V. TAHAP PENYSUSUNAN
ANGGARAN
Dalam penganggaran (budgeting) terdapat tahapan-tahapan
yang harus dilalui agar anggaran tersebut dapat digunakan oleh organisasi atau
instansi. Tahapan tersebut antara lain:
1. Penentuan Pedoman
Anggaran
Anggaran yang akan
dibuat pada tahun akan datang sebaiknya disiapkan disiapkan bebrapa bulan
sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Sebelum penyusunan anggaran,
terlebih dahulu manajemen puncak melakukan dua hal yaitu:
a. Menetapkan rencana
besar perusahaan, seperti tujuan, kebaikan dan
asumsi sebagai dasar penyusunan
anggaran.
b. Membentuk panitia
penyusun anggaran
2. Persiapan Anggaran
Dalam persiapan
anggaran bagian-bagian yang terkait dengan anggaran mengadakan rapat untuk
membuat suatu anggaran, dalam pembuatan suatu anggaran ditentukan juga ramalan
penjualan setelah penyusunan ramalan penjualan bagian pemasaran bekerja sama
dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk menyusun anggaran :
a. Anggaran Penjualan
b. Anggaran beban
penjualan
c. Anggaran piutang
usaha
Setelah itu manajer
produksi bekerja sama dengan manajer keuangan dan umum untuk menyusun :
a. Anggaran produksi
b. Anggaran biaya
pabrik
c. Anggaran
persediaan
d. Anggaran piutang
usaha
Anggaran tersebut
dibuat berdasarkan anggaran penjualan yang dibuat oleh manajer pemasaran.
Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan menyusun Anggaran beban
administrasi umum. Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan manajer
lainnya menyusun:
a. Anggaran laba rugi
b. Anggaran neraca
c. Anggaran kas
3. Penentuan Anggaran
Pada tahap penentuan
anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan:
a. Perundingan untuk
menyesuaikan rencana akhir setiap komponen
anggaran
b. Koordinasi dan
peneelaahan komponen anggaran
c. Pengesahaan dan
pendistribusian
4. Pelaksanaan
Anggaran
Untuk kepentingan
pengawasan setiap manajer membuat laporan realisasi aggaran setelah dianalisis
kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan pada direksi.
Anggaran sangat
berpengaruh terhadap jalannya kegiatan operasional produksi, anggaran juga
berkaitan juga dengan beberapa fungsi yaitu:
Hubungan Peranggaran
dengan Manajemen
Fungsi Manajemen
adalah menyusun perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (directing), koordinator (coordinating), dan pengawasan (controling)
terhadap orang dan barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan
pengertian sebelumnya (budget maupun manajemen), dapat disimpulkan bahwa budget
sebagai alat bagi manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya. Namun
demikian budget sebagai alat bagi manajemen memiliki kelemahan: yakni:
1. Budget disusun
berdasarkan taksiran-taksiran.
2. Budget disusun
dari berbagai data baik yang controlabel dan non
controlabel.
3. Efeftivitas dan
efisiensi budget tergantung dari manusia sebagai pelaksana.
Hubungan antara
budget dengan Akuntansi
Akuntansi menyajikan
data historis yang sangat bermanfaat untuk menghitung (menyiapkan)
taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang nantikan akan
dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang. Selanjutnya akutansi
akan melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaaan
budget itu nantinya, dari hari ke hari, dengan demikian akuntansi dapat
menyajikan data realisasi pelaksanaan budget secara lengkap.
Sehingga dengan
membandingkan antara budget dan catatan akuntansi dapat diketahui apakah
perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara efisien atau in-efisisen,
efektif atau inefektif, dst, Oleh karena itu semua teknik pencatatan dan semua
sistematika yang dipakai dalam akuntansi harus sama dan sejalan dengan teknik
serta sistematika yang dipakai dalam budget.
Hubungan antara
budget dengan statistika dan matematika
Berhubungan untuk
pengolahan data (sebagai penunjang) baik saat penyusunan maupun realisasi dan
penganalisaan realisasi budget. Sehingga dapat diketahui penyimpangan positif
maupun negatif, sebagai bahan pertimbangan keputusan efisiensi budget.
VI. SISTEM
PENGANGGARAN
Ada beberapa cara baik instansi pemerintah atau perusahaan dalam menyusun
anggaran untuk proses produksinya diantaranya:
1. Sistem Anggaran
Tradisional
Sistem anggaran tradisional
adalah sistem anggaran yang berdasarkan jenis-jenis pengeluaran dan penerimaan.
Dasar pemikirannya adalah setiap pengeluaran negara harus didasarkan pada
perhitungan dan penelitian yang ketat agar tidak terjadi pemborosan dan
penyimpangan atas dana yang terbatas. Ciri-ciri sistem anggaran tradisional:
a. Anggaran
diklasifikasikan menurut jenis pengeluaran dan penerimaan.
b. Berorientasi ke
belakang (backward oriented), artinya anggaran tahun
sebelumnya dijadikan acuan untuk
menyusun anggaran tahun berjalan.
c. Bersifat
incremental karena memasukkan unsur tambahan
/marjinal terhadap anggaran tahun yang lalu
sebagai dasar penyusunan
anggaran tahun berikutnya.
d. Menitik beratkan
pada input dari semua kegiatan daripada outputnya.
2. Anggaran Berbasis
Kinerja (performance budgeting system)
Anggaran berbasis
kinerja merupakan pendekatan penyusunan anggaran berdasarkan beban kerja dan
unit cost data ke dalam setiap kegiatan yang terstruktur dalam suatu program
untuk mencapai tujuan. Dasar pemikirannya adalah penganggaran harus dapat
digunakan sebagai alat menajemen sehingga penyusunan anggaran harus dapat
memberikan hasil yang berguna bagi pengambilan keputusan manajerial
(legislatif/eksekutif). Oleh karena itu, anggaran harus dianggap sebagai
program kerja.Anggaran berbasis kinerja memusatkan perhatian pada pengukuran
efisiensi hasil kerja dengan tujuan memaksimumkan output yang dapat dihasilkan
dari input tertentu. Tiga unsur pokok anggaran berbasis kinerja, yaitu:
a. Pengeluaran
pemerintah dikelompokkan menurut program dan kegiatan
b. Performance
measurement (pengukuran hasil kerja)
c. Program reporting
(pelaporan program)
Ciri-ciri anggaran
berbasis kinerja:
a. Klasifikasi
anggaran didasarkan pada program dan kegiatan
b. Penekanan pada
pengukuran hasil kerja dan bukan pada aspek
pengawasan
c. Setiap kegiatan
harus dilihat dari segi efisiensi dengan memaksimalkan
output
d. Memerlukan standar
pengukuran hasil kinerja
3. Zero-Based
Budgeting (ZBB)
ZBB adalah sistem
anggaran yang mengasumsikan bahwa kegiatan pada tahun anggaran yang
bersangkutan dianggap berdiri sendiri, tidak ada kaitannya dengan anggaran yang
lalu. Dasar pemikirannya adalah anggaran tidak selalu didasarkan pada kegiatan
di masa yang lalu tetapi anggaran harus diciptakan dari sesuatu yang sedang
atau akan dilakukan. Setiap kegiatan harus dapat diformulasikan ke dalam paket
keputusan (decision package). ZBB lebih memusatkan perhatian pada sasaran untuk
memperbaiki manajemen melalui perbaikan pelayanan manajerial dengan menekankan
penilaian atas permintaan pendanaan unit-unit pelaksana. Langkah-langkah
penyusunan ZBB:
a. Penentuan
keputusan manajemen
b. Pembentukan paket
keputusan
c. Konsolidasi skala
prioritas
c. Alokasi dana
Karakteristik ZBB:
a. Dimulai dari
kondisi belum adanya sumber daya
b. Perlu dibuat
urutan terhadap tujuan-tujuan dan program-program
organisasi
c. Memerlukan
perhatian terhadap prioritas operasi entitas dan alternatif-
alternatifnya.
4. Planning,
Programming, And Budgeting System (PPBS)
PPBS merupakan proses
perencanaan, penyusunan program, dan penganggaran suatu organisasi yang diikat
dalam satu sistem sebagai satu kesatuan yang terpadu, bulat, dan tidak
terpisahkan. Dasar pemikirannya adalah anggaran merupakan hasil kerja dari
suatu proses kegiatan-kegiatan perencanaan yang dituangkan dalam program.
Ciri-ciri pokok PPBS lebih bersifat:
a. Analistis
b. Projektif
c. Programatis
Sasaran utama dari
PPBS adalah:
a. Membantu pemimpin dalam membuat keputusan menyangkut usaha-
usaha untuk mencapai tujuan
b. Merasionalkan penggunaan sumber-sumber yang terbatas untuk
mencapai tujuan sehingga dapat berdaya guna dan berhasil
c. Sinkronisasi dan integrasi aparat organisasi dalam proses perencanaan
d. Untuk menjamin komitmen perencanaan tiap-tiap tahun, yaitu anggaran
tahunan yang berdasarkan rencana jangka menengah dan rencana
jangka panjang
Sumber:
kinanzahirah.wordpress.com/2012/10/03/penganggaran/
ronyastrajingga.blogspot.co.id/2014/01/penganggaran-perusahaan.html
M. Nafarin, 2000, Penganggaran Perusahaan, Salemba 4, Jakarta
Rudianto, 2009, Penanggaran Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran, Erlangga, Jakarta
a. Membantu pemimpin dalam membuat keputusan menyangkut usaha-
usaha untuk mencapai tujuan
b. Merasionalkan penggunaan sumber-sumber yang terbatas untuk
mencapai tujuan sehingga dapat berdaya guna dan berhasil
c. Sinkronisasi dan integrasi aparat organisasi dalam proses perencanaan
d. Untuk menjamin komitmen perencanaan tiap-tiap tahun, yaitu anggaran
tahunan yang berdasarkan rencana jangka menengah dan rencana
jangka panjang
Sumber:
kinanzahirah.wordpress.com/2012/10/03/penganggaran/
ronyastrajingga.blogspot.co.id/2014/01/penganggaran-perusahaan.html
M. Nafarin, 2000, Penganggaran Perusahaan, Salemba 4, Jakarta
Rudianto, 2009, Penanggaran Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran, Erlangga, Jakarta
1 comments:
TERIMAKASIH ATAS MATERINYA....SYUKRON
Posting Komentar